Sleman, TABAYUNA.com
– Ikatan Guru Indonesia (IGI) Pengurus Kabupaten Sleman bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman sukses menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Guru Indonesia atau Telkomsel Education Day pada 22 Mei 2025. Acara yang merupakan bagian dari program kerja sama Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia dan PT Telkomsel ini bertujuan untuk mendukung percepatan digitalisasi pendidikan di Indonesia.


Bertempat di Aula SMPN 1, kegiatan ini dihadiri dan dibuka secara langsung oleh perwakilan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman yang diwakilkan oleh Kepala Bidang Pembinaan SMP, Ibu Dwi Warni Yuliastuti, A.P., M.Pd. Kehadiran beliau menandai dukungan Dinas Pendidikan terhadap upaya peningkatan kompetensi guru dan pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan, khususnya di wilayah Kabupaten Sleman.



Pelatihan ini mengangkat tema "Teaching at The Right Level" (Transformasi Pembelajaran menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua). Pendekatan Teaching at The Right Level (TARL) berfokus pada pemahaman tingkat keterampilan dan pengetahuan setiap siswa secara individual serta menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan mereka. Tujuannya adalah agar pendidik dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan sesuai dengan kemampuan siswa.


Pentingnya pemanfaatan teknologi digital disorot sebagai katalisator untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual. Dengan teknologi, pembelajaran dapat dirancang lebih interaktif melalui media digital yang menarik, mendukung kolaborasi antar siswa dan pendidik, serta mewujudkan pembelajaran kontekstual yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Transformasi ini bertujuan untuk memastikan setiap individu mengakses pendidikan berkualitas.


Sebagai penyelenggara lokal, IGI Kabupaten Sleman berperan sebagai ujung tombak pelaksanaan kegiatan di tingkat daerah, memastikan kegiatan berjalan efektif sesuai kebutuhan komunitas. Kerja sama ini melibatkan Pengurus Pusat IGI sebagai fasilitator nasional dan Pengurus IGI Wilayah sebagai mediator antara pusat dan daerah.

Peserta kegiatan berjumlah total 124 orang dari 124 sekolah jenjang SMP se-Kabupaten Sleman. Sesi pelatihan meliputi Sesi 1 yang membahas "Teaching at The Right Level (TaRL)" yang disampaikan oleh Pelatih dari Pengurus Pusat IGI. Sesi 2 berfokus pada "Pemanfaatan Teknologi untuk Pendidikan dan Pembelajaran di sekolah bagi guru dan siswa" yang disampaikan oleh narasumber dari Skul.id Telkomsel. Telkomsel melalui platform edukasi Skul.id berkomitmen menghadirkan solusi inovatif bagi dunia pendidikan. Skul.id adalah platform digital bagi tenaga pendidik dan peserta didik.



Kerja sama antara IGI dan Telkomsel ini bertujuan umum untuk meningkatkan Literasi Digital, Mendukung Pembelajaran Interaktif, Memfasilitasi Akses terhadap Sumber Daya Pendidikan, Mendorong Inovasi dalam Pendidikan, dan Memperkuat Kolaborasi antara Dunia Pendidikan dan Teknologi. 


Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain adalah peningkatan kompetensi pedagogik guru yang bermuara pada kualitas pembelajaran peserta didik, peningkatan pengetahuan guru dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran mendalam, serta tersedianya pembelajaran mendalam yang inovatif bagi peserta didik. Telkomsel juga memberikan benefit bagi sekolah peserta berupa platform Skul.id gratis serta materi e-learning dari Kuncie.


Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi guru, siswa, dan institusi pendidikan di Kabupaten Sleman, dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih dinamis dan sesuai dengan perkembangan zaman.


Ungaran, TABAYUNA.com
- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Semarang siap bersinergi dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah. Hal itu terungkap dalam silaturahmi antara Ketua FKPT Jateng Hamidulloh Ibda dan Kepala Kesbangpol Kabupaten Semarang, Suyana, S.H., M.Si., beserta jajaran di sebuah cafe di Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (20/5/2025).


Dalam kesempatan itu, Ibda menyampaikan hasil Kegiatan Forum Perangkat Daerah Renstra dan Renja dengan tema ”Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Dalam Rangka Menjaga Ketahanan Wilayah Jawa Tengah” yang dilaksanakan pada Senin 14 April 2025 di Aula Cendrawasih Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah lalu yang merekomendasikan ormas di bawah Kesbangpol harus bersinergi.


"Kemarin hasilnya memang kita dihimbau Pak Kaban untuk aktif berkoordinasi, jadi kami siap bersinergi dalam bentuk kegiatan atau urun rembuk atas masalah pencegahan radikalisme maupun terorisme dengan Badan Kesbangpol Kabupaten Semarang. Sebab, selain FKUB, FKDM dan FPK, di Jawa Tengah ini ada FKPT," kata Ibda usai kegiatan bersama Bawaslu Kabupaten Semarang tersebut.


Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kabupaten Semarang, Suyana, merespon baik atas hal itu. "Total pengurus FKPT Jateng ada berapa, Mas? Nanti kita siap sinergilah, kan ada beberapa bidang di kami," kata Suyana.


Merespon hal itu, Ibda menjelaskan struktur kepengurusan FKPT Jateng dan beberapa program mandatori serta non-mandatori yang telah disusun. "Jadi FKPT memang tidak ada di Kabupaten atau Kota, maka kita memang perlu bermitra di semua lini utamanya dengan Kesbangpol di Kabupaten maupun Kota," kata dia.


Selain silaturahim perkenalan, mereka juga mendiskusikan beberapa potensi radikalisme maupun terorisme yang ada di wilayah Kabupaten Semarang. Harapannya, menurut Ibda, sinergi itu bisa menjaga kondusivitas dan keamanan di Jawa Tengah utamanya di wilayah Kabupaten Semarang dan sekitarnya. (*)


Ungaran, TABAYUNA.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Semarang melibatkan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah dalam penguatan jurnalisme pengawasan melalui Pelatihan Jurnalistik Pengawasan Pemilu pada Selasa (20/5/2025). Kegiatan itu bertempat di Aula Kantor Bawaslu Kabupaten Semarang yang dihadiri puluhan peserta.


Meskipun tahapan Pemilu dan Pemilihan tahun 2024 yang telah terlaksana, namun hal itu tidak membuat Bawaslu Kabupaten Semarang berhenti melakukan kegiatan strategis. Salah satunya adalah melalui penguatan kapasitas anggota dan jajaran sektretariat internal Bawaslu Kabupaten Semarang.


Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas, Muharom Al Rosyid dalam pengantarnya menegaskan bahwa bahwa peningkatan kapasitas dari segi jurnalistik ini menjadi instrumen penting sebagai persiapan Bawaslu Kabupaten Semarang dalam menghadapi tahapan Pemilu dan Pemilihan ke depannya.


Turut hadir pula Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang Agus Riyanto, Kordiv Penanganan Pelanggaran & Data Informasi Nurkus Budiyantomo, dan Kordiv SDM, Organisasi & Diklat Fihriyah.


Dalam kesempatan itu, narasumber pelatihan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah Dr. Hamidulloh Ibda menyebut bahwa jurnalisme pengawasan adalah bentuk kontrol publik terhadap proses demokrasi. "Fungsi pers bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mengawasi kekuasaan. Dalam konteks pemilu, ini berarti memantau penyelenggara, peserta, dan proses secara menyeluruh," ujar Ibda yang juga dosen Inisnu Temanggung tersebut.


Pihaknya mengatakan, kondusivitas di daerah harus diciptakan secara kolaboratif. Menurut dia, melalui media digital, dan literasi digital, Kabupaten Semarang menjelang Pemilu 2029 harus dibangun iklim media sosial yang bebas dari ujaran kebencian, hoaks, bahkan potensi radikalisme dan terorisme.


Menjelang Pemilu 2029, peran jurnalisme pengawasan kian vital dalam memperkuat pilar demokrasi di Indonesia agar sehat. "Meskipun masih lama, justru pengawasan bisa dimulai dari sekarang. Sebab, saat ini agenda-agenda politik sudah direncanakan beragam pihak jauh-jauh hari," beber Ibda yang juga Ketua Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Temanggung TV.


Ibda menegaskan, bahwa jurnalisme pengawasan merupakan praktik jurnalistik yang berfokus pada fungsi kontrol sosial dengan cara mengawasi tindakan pemerintah, lembaga publik, dan pihak berkuasa lainnya. Tujuannya adalah memastikan transparansi, akuntabilitas, serta mencegah penyalahgunaan kekuasaan demi kepentingan publik.


“Jurnalisme pengawasan Pemilu merupakan bentuk spesifik dari jurnalisme pengawasan yang fokus pada pengawasan persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu,” tegas doktor lulusan UNY tersebut.


Pria kelahiran Pati tersebut menegaskan, bahwa fungsi jurnalisme pengawasan sangat vital, karena memantau integritas Pemilu, mengawasi pelaksanaan tahapan pemilu oleh penyelenggara, memastikan keadilan bagi peserta pemilu, serta mengedukasi publik agar pemilu berlangsung jujur, adil, dan demokratis.


Sedangkan peran jurnalisme pengawasan Pemilu, menurutnya, adalah mengawasi penyelenggara dan peserta Pemilu, memberikan informasi yang akurat dan berimbang, mengedukasi publik tentang proses demokrasi, mencegah disinformasi, isu SARA, dan hoaks Pemilu, menjadi saluran aspirasi dan kritik publik, dan menjaga transparansi dan akuntabilitas proses Pemilu.


Bawaslu Kabupaten Semarang mengapresiasi kegiatan itu karena dengan menguatnya praktik jurnalisme pengawasan, diharapkan Pemilu 2029 mendatang menjadi momentum bagi lahirnya demokrasi yang lebih sehat, partisipatif, dan bermartabat.


Selain dikenalkan ragam jurnalisme pengawasan, peserta juga diajak menelaah beberapa fakta sosial untuk dipotret menjadi berita maupun artikel dalam bentuk tutorial sebagai wahana edukasi dan literasi demokrasi.


Di akhir sesi, para peserta diajak praktik dan menerapkan prinsip jurnalisme pengawasan Pemilu dalam menulis berita maupun artikel. Utamanya dalam menulis website Bawaslu Kabupaten Semarang maupun dirillis menjadi berita umum di media massa. (*)


Pati, TABAYUNA.com
- Bupati Pati Sudewo, hadir dalam momen akhirussanah siswa kelas IX MTs Tarbiyatul Banin di Kecamatan Winong, Kabupaten Pati pada Kamis (15/5/2025). Dalam kesempatan itu, Bupati Pati mengapresiasi hasil inovasi pupuk organik yang dikembangkan MTs Tarbiyatul Banin.


Dalam bungkus pupuk itu bertuliskan Berkah 60, Pupuk Cair Hayati dan Pestisida Nabati dengan beberapa komposisi dan keungulan. 


Beberapa keunggulannya adalah meningkatkan kesehatan tanaman, kualitas dan hasil panen, digunakan untuk daun, bunga, dan buah, pestisida, dan menghemat biaya pupuk.


Sedangkan yang Pestisida Nabati memiliki keunggulan dapat digunakan untuk semua jenis tanaman, mengendalikan serangan hama tanaman, tidak meninggalkan residu, dan ramah lingkungan.


Pupuk Cair Hayati dan Pestisida Nabati itu merupakan produksi MTs Tarbiyatul Banin Pekalongan, Winong, Kabupaten Pati melalui program Boarding Sains dan Riset Class.


Hadir dalam acara tersebut, Anggota DPRD Pati, Ketua PCNU Kabupaten Pati, Camat Winong, tokoh masyarakat dan ulama, serta peserta akhirussanah beserta orangtua wali murid.


Dalam sambutannya, Bupati Pati menyampaikan kekagumannya terhadap model pendidikan yang diterapkan MTs Tarbiyatul Banin. Menurutnya, sekolah ini bukan hanya mencetak siswa dengan kecerdasan akademik, tetapi juga menanamkan nilai adab, etika, karakter, dan kepedulian sosial. 


“Sekolah yang seperti inilah yang saya harapkan. Tidak hanya ilmu yang didapatkan, tetapi juga adab, etika, karakter, dan kepribadian. Yang lebih membanggakan, sekolah ini menghasilkan sesuatu yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat,” ungkapnya.


Bupati Pati secara khusus menyoroti program pembuatan pupuk organik yang dilaksanakan siswa, sebagaimana ditampilkan dalam video dokumenter kegiatan. Inovasi tersebut bahkan sudah diaplikasikan oleh para petani di Desa Pekalongan. 


Menurutnya, langkah MTs Tarbiyatul Banin sejalan dengan upaya Pemkab Pati dalam mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.


“Salah satu ikhtiar yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pati ternyata dilakukan pula oleh MTs Tarbiyatul Banin. Saya atas nama Pemkab Pati menyampaikan terima kasih,” ucap Sudewo.


Lebih lanjut, Bupati juga merespons kendala yang disampaikan pihak sekolah terkait keterbatasan alat produksi pupuk organik. Ia berjanji akan menindaklanjuti secara konkret melalui Dinas Lingkungan Hidup. 


“Setelah acara ini, saya akan perintahkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup untuk segera koordinasi dengan Pak Yusuf. Peralatan yang dibutuhkan akan saya bantu. Silakan koordinasikan, butuh anggaran berapa, akan saya bantu,” tegasnya.


Sudewo juga memanfaatkan momen ini untuk menyosialisasikan kebijakan jam belajar malam dari pukul 19.00 hingga 21.00 WIB sebagai upaya meningkatkan kedisiplinan dan prestasi siswa. Ia mengimbau para orang tua agar tidak melibatkan anak dalam pekerjaan, meskipun berada dalam kondisi ekonomi yang sulit.


“Kalau anak belajar dengan tekun, dia bisa pintar. Kalau pintar, dia bisa sukses. Jangan ajak anak bekerja, biarkan mereka fokus belajar,” pesannya.


Di akhir sambutan, Bupati mengusulkan agar sekolah-sekolah rutin menyanyikan lagu-lagu patriotik untuk menumbuhkan semangat kebangsaan. Ia juga menegaskan komitmennya dalam menjaga integritas dunia pendidikan dengan memberikan sanksi tegas kepada kepala sekolah yang terbukti melakukan mark up nilai siswa.


“Kalau ada kepala sekolah yang me-mark up nilai siswa akan saya beri sanksi,” tandasnya. (*)