Semarang, TABAYUNA.com
- Artificial Intelligence in Education (AIEd) dan Machine Learning (ML) sangat memudahkan guru dalam memberkat penerapan deep learning di sekolah. Hal itu diungkapkan dosen sekaligus Wakil Rektor I INISNU Temanggung Dr. Hamidulloh Ibda dalam Workshop bertajuk "Penguatan Deep Learning melalui AIEd" yang digelar PGRI Cabang Gajahmungkur, Kota Semarang pada Rabu (4/12/2024) di SDN Petompon 02 Kota Semarang.

“AIEd itu bagian dari AI. Karena AI itu bisa digunakan dalam bidang ekonomi, industri, manufaktur, hukum, sosial, termasuk pendidikan. Berbicara AI ya tidak bisa lepas dengan deep learning. Berbicara deep learning, tidak bisa lepas juga dari AIEd atau machine learning,” imbuh Ibda.

Dikatakannya, deep learning itu hakikatnya pendekatan pembelajaran, bukan kurikulum baru. “Deep learning itu secara konseptual ya pendekatan pembelajaran, bukan kurikulum baru yang kemarin viral di media. Untuk menerapkan dan memperkuat deep learning, mau tidak mau ya melalui AIEd maupun Machine Learning," kata Ibda dalam workshop yang digelar di SDN Petompon Semarang tersebut

Dikatakan Hamidulloh Ibda, bahwa deep learning adalah pembelajaran dalam atau pembelajaran mendalam. "Deep learning dikenal juga deep structured learning (pembelajaran struktural mendalam), atau hierarchical learning (pembelajaran hierarki) yang merupakan salah satu cabang dari ilmu machine learning (pemelajaran mesin) yang terdiri atas algoritma pemodelan abstraksi tingkat tinggi pada data menggunakan sekumpulan fungsi transformasi non-linear yang ditata berlapis-lapis dan mendalam," kata reviewer pada 30 jurnal internasional terindeks Scopus tersebut.

Simpelnya, kata Ibda, deep learning adalah pendekatan pembelajaran dalam konteks teknologi, ilmu komputer, dan disiplin ilmu lain termasuk STEM, Humaniora, dll. Namun, DL dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum sebagai mata pelajaran atau modul pembelajaran.

Dalam paparannya, Ibda menjelaskan juga sejarah munculnya deep learning yang berkembang sejak1940 dengan perkembangan awal dengan cybernetics, dan secara resmi muncul tahun 2006.

“Orang yang mengenalkan Deep Learning adalah Geoffrey Hinton, ilmuwan komputer asal Kanada yang dijuluki Bapak Deep Learning,” lanjut Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Plus LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah tersebut.

Dari konsep itu, Ibda menjelaskan alasan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu'ti yang mengelaborasi dan mengintegrasikan sejumlah toeri. "Kalau Prof Mu'ti, sebenarnya merujuk sejumlah teori besar. Kemarin, Prof Suyanto menulis di Kompas, ia menyebut bahwa sejumlah teori yang dirujuk Mendikdasmen dalam mengembangkan Deep Learning meliputi John Dewey “Learning by Doing” akhir abad ke-19, Jean Piaget (1923) The Child Conception of of the World, Howard Gardner (1983) The Theory of Multiple Intelligences, Ellen Langer (1997) Power of Mindful Learning, Jon Kabat-Zinn Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR)," kata dia.

Dari Deep Learning itu, muncul Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning. "Mindful Learning itu intinya memberikan kesempatan bagi murid untuk aktif berdiskusi dan bereksperimen dengan memperhatikan kebutuhan serta potensi setiap individu. Contohnya: guru tidak sekadar menyampaikan teori saat belajar numerasi, tetapi juga membantu siswa memahami peran tersebut dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan luas. Meaningful Learning itu intinya mengajak siswa memahami alasan di balik setiap materi yang dipelajari.  Sebagai contoh, guru menjelaskan manfaat konsep matematika dalam pengelolaan keuangan atau logistik. Pemahaman ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Sedangkan Joyful Learning berfokus pada kepuasan dari pemahaman mendalam, tidak hanya menciptakan pengalaman belajar menyenangkan. Contoh: Guru demonstrasi atau diskusi saat belajar sejarah agar siswa memahami konsep/desain teorinya, bukan sekadar menghafal," kata dia.

Dalam kesempatan itu, penulis buku Guru Dilarang Mengajar! tersebut menyampaikan juga ragam AIEd dan demo, yaitu AIED Chatbots, AIED Games, AIED Videos and Songs, AIED for Learning, Adaptive Learning Systems (Smart Sparrow, DreamBox Learning, ALEKS), Intelligent Tutoring Systems/ITS (Carnegie Learning, Knewton, AutoTutor), Virtual Assistants (ChatGPT, IBM Watson Tutor, Google Assistant), Learning Analytics Platforms (Brightspace Insights, Tableau for Education), Content Creation and Management Tools (Canva AI for Education, Articulate 360), Assessment and Grading Tools (Gradescope, Turnitin with AI), dan Speech and Language Processing Tools (Duolingo, Lingvist, Speechify).

Setelah pemaparan materi konseptual, Ibda melakukan praktik atau demonstrasi penggunaan AIEd Chatbots, AIEd Games, AIEd Video dan AIED Music dengan menggunakan Suno AI.

Sementara itu, Kepala SDN Gajahmungkur 03 Kota Semarang Dian Marta Wijayanti narasumber kedua, menjelaskan bahwa AIEd sangat beragam yang bisa membantu guru dalam pembelajaran, salah satunya adalah Fliki AI untuk membuat video pembelajaran.

“Fliki AI merupakan platform yang menggunakan AI untuk mengubah teks menjadi video dan ucapan. Fliki AI dapat digunakan untuk membuat konten berkualitas tinggi dengan biaya yang lebih murah,” kata Dian.

Sebelumnya, Ketua PGRI Cabang Gajahmungkur Kota Semarang Siti mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan rangkaian Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-79 dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2024.

Koordinator Satuan Pendidikan Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang Suparno mengapresiasi kegiatan itu. Pihaknya berharap agar guru selalu inovatif dalam mengembangkan pembelajaran.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang, Erwan Rachmat memberikan pengarahan, bahwa Deep Learning bukanlah kurikulum baru melainkan hanya pendekatan pembelajaran. Sejak dulu, dikatakannya, telah banyak berkembang pendekatan dan model pembelajaran seperti Active Learning, Contextual Theaching Learning, Cooperative Learning, dan lainnya.

Pihaknya juga menghimbau agar guru di wilayah Kecamatan Gajahmungkur aktif dan inovatif dalam mendesain pembelajaran berbasis digital. Hal itu tentu sudah diwadahi oleh PGRI karena menurutnya, PGRI adalah organisasi paripurna.

"Guru itu tidak boleh stres. Ciri-ciri guru stres itu ngantukan, sering berbicara sendiri, mudah marah, sering memagang kepala, memegang pipi, dan memegang dagu" katanya.

Dengan adanya workshop tersebut, diharapkan guru-guru di Kecamatan Gajahmungkur bisa membawa dampak positif utamanya bagi pembelajaran di kelas. (*)


Semarang, TABAYUNA.com
- Dalam Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Gerakan Literasi Ma'arif (GLM) Plus Part 6 bertajuk "Gerakan Literasi Digital" oleh Tim GLM Plus Lembaga Pendidikan Ma'arif NU PWNU Jateng, narasumber Tim GLM Plus dan Direktur Mikopedia, Miftakhul Khoiri, menegaskan bahwa branding sekolah dan madrasah Ma'arif NU sangat ditentukan oleh meme, gambar, video, maupun lagu.

 

Hal itu dipaparkannya dalam Diklat GLM Part 6 Selasa (3/12/2024) melalui Zoom Meting yang diikuti ratusan guru, dan pelajar Ma'arif NU se Jawa Tengah yang dimoderatori mahasiswi Inisnu Temanggung Azzahra Nurul Fida.

 

"Saya menyebutnya meme marketing. Jadi, meme, gambar, video dan lagu itu bisa berdampak positif bagi branding sekolah dan madrasah Ma'arif," kata Miko dalam paparan materinya berjudul Strategi Pembuatan Meme/Gambar dan Animasi untuk Branding Pendidikan.

 

Manfaat meme marketing sendiri, dijelaskan Miko setidaknya ada enam. Pertama, meningkatkan eksistensi madrasah atau sekolah. "Strategi ini memiliki potensi untuk menjadi viral di media sosial, sehingga dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Dengan meme yang menarik dan menghibur, Madrasah atau Sekolah dapat dengan mudah mencapai pengakuan dan meningkatkan kesadaran tentang kegiatan, prestasi dan layanan yang diberikan," kata dia.

 

Kedua, meningkatkan keterlibatan dan interaksi. Ketiga, meningkatkan keterjangkauan media sosial. Keempat, penyampaian pesan dengan cepat dan efektif. Kelima, meme menjadi konten yang murah dan ekonomis. Keenam, meningkatkan kunjungan situs website sekolah dan madrasah.

 

Usai paparan materi, Miko juga melakukan demo singkat dalam pembuatan meme dengan memanfaatkan aplikasi online yang gratis maupun berbayar.

 

"Dalam pembuatan desain Meme yang powerfull, Kita dapat memanfaatkan fasilitas gratis yang ada di internet, seperti Canva, Adobe.com, Capcut, dan lain-lain, baik yang versi desktop maupun mobile," kata dia.

 

Sementara itu, Koordinator Bidang Media, Informasi, Publikasi, dan Kehumasan LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah Nur Hasan mengatakan bahwa branding merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan serta memperkuat merek atau brand sehingga mampu
memberikan perspektif ke orang lain/publik.

 

"Branding sekolah itu proses membangun identitas, citra, dan reputasi unik sebuah sekolah untuk menciptakan persepsi Positif di benak masyarakat terutama calon siswa dan orang tua," kata dia dalam materi bertajuk Strategi Pembuatan Lagu/Musik dan Video untuk Branding Pendidikan tersebut.

 

Dalam membuat video atau lagu, dibutuhkan konsep yang jelas. "Konsep pembuatan video branding pendidikan ini dimulai dari visi dan nilai inti, target audiens, narasi yang inspiratif, visual dan suara yang menarik," kata Hasan.

 

Hasan membagi produk video atau lagu dimulai dari pra produksi, produksi, paca produksi, distribusi dan promosi.

 

Sementara itu, dalam sambutannya, Koordinator GLM Plus Dr. Hamidulloh Ibda menegaskan bahwa kegiatan GLM Part 6 menjadi penting karena sekolah dan madrasah wajib melek media digital. “Saat ini semua promosi tidak hanya dilakukan saat musim PPDB saja, namun setiap saat melalui platform media sosial yang di dalamnya berisi konten meme, gambar, quote, musik, video, maupun lagu,” kata Ibda.

 

Selain itu, perkembangan AI menurut dia harus ditangkat sebagai peluang untuk memaksimalkan potensi sumber daya yang dimiliki satuan pendidikan. “Maka harapannya, GLM keenam ini bisa membuka wawasan, dan berbagi praktik baik dari Mas Miko dan Mas Hasan yang selama ini sudah membantu produksi konten di Ma’arif NU Jawa Tengah,” beber dia.

 

Usai sambutan yang mewakili Ketua LP. Ma’arif NU PWNU Jateng, Ibda secara resmi membuka GLM yang diikuti ratusan peserta tersebut. (*)

Jakarta, TABAYUNA.com - Puncak hari guru, dengan bertemakan Gurunesia malam puncak  Guru Berdaya Indonesia Jaya, GTK Madrasah berikan apresiasi kepada para guru madrasah dengan berbagai  kategori. Mulai dari tingkat RA, MI, Mts, hingga MA baik negeri maupun swasta adapaun berbagai kategori yag diperebutkan yaitu, inspiratif, dedikatif, inovatif dan berprestasi yng di gelar di Hotel Novotel Jakarta Mangga Dua Square, Jakarta pada 29 November 2024.

"Acara dihadiri langsung Menteri agama, Prof. Dr. K.H. Nazarudin Umar, M.A., Dirjen Pendis Prof. Dr. Abu Rohmad, M.Ag., Sekjend Kementerian Agama, Dirjen GTK Madrasah, Dr. Thobib Al Asyhar, hingga stake holder, pejabat tinggi madya, staf ahli dan staf khusus Kementerian Agama, direktur  BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo, pejabat eselon, Kakanwil provinsi seluruh Indonesia, tamu undangan, mitra dan peserta penerima anugerah GTK madrasah," papar Novita selaku Pembawa acara. 

Mari kita rayakan dedikasi guru penggerak kemajuan bangsa, pengunggah inspirasi, serta meneguhkan kmitmen berkualitas, dengan guru berdya akan mewujudkan Indonesia emas 2045, Tukas Indah Novita Herrianik selaku pembawa acara.

“Alhamdulillah bisa juara 1 guru Inovatif tingkat MI nasional diajang penganugerahan GTK Madrasah 2024, semoga ke depan lebih meningkatkan prestasi lagi”, Tukasnya. 

Juara 1 guru Inovatif tingkat MI di GTK tidak terlepas dari support dan dorongan dari Kepala Madrasah MI Al Islam Balesari Dwi Nuryati, staf guru MI, support dan semangat dari pengawas madrasah Kec Windusari, Mapenda Kemenag Kab. Magelang,  Kankemenag Kabupaten Magelang, hingga Kakanwil Kemenag provinsi Jawa Tengah, juga support dari keluarga dan sahabat literasi Sigit Tri Utomo papar Tolkhah, alumni Unimma ini. 

Tolkhah, S.Pd.I, Ch., CHt., M.Pd.,  merupakan satu-satunya guru dari Jawa Tengah yang mendapatkan penghargaan bergengsi ini dengan predikat juara1 guru inovati tingkat MI se Indonesia mengalahkan ribuan peserta seleksi, guru MI Al-Islam Balesari ini mengusung mata pelajaran matematika “JTL Math” bagi Siswa Madrasah Ibtidaiyah yang didesain untuk siswa agar menarik dengan inovasi transformatif banyak dampak yang diberikan, banyak siswa yang apatis pada maple matematika menjadi tertarik dan antusias mengikuti pembelajaran, terbukti banyak alumni siswanya diterima diberbagai perguruan tinggi baik negeri hinga swasta seperti UGM, Unnes, UNDIP,  Untidar,  UNS hingga Politeknik Kuangan Negara STAN, Unimma dan INISNU Temanggung, paparnya. 

"Acara diawali dengan hiburan pembuka seperti Talent Guru Madrasah, pembacaaan lagu Indonesia Raya dan Mars Madrasah, pembacaan ayat suci Quran, hingga laporan Direktur Jenderal Pendis Prof. Dr. Abu Rohmad, M.Ag. papar Novita. Dilanjutkan kembali penayangan Video GTK Injourney, platform talenta guru hingga pemberian Anugerah GTK Madrasah," Papar Indah. 

Adapun para pemenang  dari berbagai kategori adalah sebagai berikut Anugerah GTK Madrasah 2024:

Kategori Inpiaratif dari tingkat, RA, MI, Mts dan MA:

1. Vini Firliani – Guru RA Inspiratif, RA Al Fitrah, Aceh Tengah, Aceh.

2. Rustam – Guru MI Inspiratif, MIN Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

3. Suharto – Guru MTs Inspiratif, MTsN 5 Jakarta, Jakarta Utara, DKI Jakarta.

4. Ahmad Zubaidi Amrullah – Guru MA Inspiratif, MAN 2 Gresik, Jawa Timur.


Kategori Inovatif tingkat, RA, MI, Mts dan MA:

1. Nuryanti – Guru RA Inovatif, RA Istiqlal, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

2. Tolkah – Guru MI Inovatif, MI Al Islam Balesari, Magelang, Jawa Tengah.

3. Miftahul Khoir – Guru MTs Inovatif, MTs Al Hidayah, Tabanan, Bali.

4. Lita Luciana – Guru MA Inovatif, MAN 1 Bangka, Bangka Belitung.


Kategori Dedikatif tingkat, RA, MI, Mts dan MA:

1. Hudenah – Guru RA Berdedikasi, RA Ceding Ayu, Aceh Tengah, Aceh.

2. Khoirul Anwar – Guru MI Berdedikasi, MIN 3 Gunungkidul, DI Yogyakarta.

3. Minarsih – Guru MTs Berdedikasi, MTsS Persiapan Negeri Keerom, Papua.

4. Bahrudin Saiidi – Guru MA Berdedikasi, MAN 1 Halmahera Selatan, Maluku Utara.


Kategori Kepala Madrasah Berprestasi tingkat, RA, MI, Mts dan MA:

1. Puput Yulianti – Kepala RA Berprestasi, RA Irbah Golden Age, Surabaya, Jawa Timur.

2. Iman Nurjaman – Kepala MI Berprestasi, MIS Ababil Jannah, Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau

3. Subhan Walad – Kepala MTs Berprestasi, MTsN 3 Paser, Kalimantan Timur.

4. Salbiah – Kepala MA Berprestasi, MAN 1 Mandailing Natal, Sumatera Utara.


Kategori pengawas madrasah berprestasi, laboran berprestasi dan tenaga pustakawan:

1. Achmad Nasihi MT – Pengawas Madrasah Berprestasi, Kemenag Jakarta Selatan, DKI Jakarta

2. Nuraini Kusuma Wardhani – Tenaga Laboran Madrasah Berprestasi, Madrasah Madani Alauddin, Gowa, Sulawesi Selatan.

3. Dianita Rohmatin Setyani – Tenaga Pustakawan Madrasah Berprestasi, MAN 1 Mojokerto, Jawa Timur.

Kemudian acara ditutup dengan arahan Menteri Agama Prof, Dr. K.H. Nazarudin Umar, M.A dengan diakhiri pentas musik dan tarian sufi oleh Munir Debu grup, papar panitia.


Temanggung, TABAYUNA.com
– Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ayu Wulandari melakukan kunjungan ke kantor redaksi Kabartemanggung.com yang berada di Komplek LBH Temanggung, Jl. Tentara Genie Pelajar RT. 006/RW.004, Cekelan, Madureso, Kec.Temanggung, Kab. Temanggung dengan tujuan untuk memantau perkembangan lima mahasiswa yaitu Dewi Puji Lestari, Laras Novita Ardani, Yafika Aribah, Feiza Rainnanisa, dan Masrurotul Fuadah dari Jurusan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (Untidar) Magelang yang melaksanakan Magang Jurnalistik di Kabartemanggung.com.

Agenda tersebut, dimaksudkan untuk memastikan proses magang mahasiswa berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan awal dari pembelajaran yang telah direncanakan. Turut hadir pula dalam kegiatan monitoring ini, penanggung jawab mahasiswa magang sekaligus Pimpinan Redaksi Kabar Temanggung Dr. Hamidulloh Ibda, beserta editor Wahyu Egi Widayat. Dalam pertemuan, Hamidulloh Ibda memaparkan profil singkat dari Kabar Temanggung terkait Sejarah, visi, misi, dan peran dari media ini sebagai platform lokal masyarakat Temanggung.

Selain itu, Hamidulloh Ibda, memberikan evaluasi terhadap kinerja para mahasiswa magang. “Adik-adik mahasiswa selama magang ini sudah menjalankan tugasnya dengan baik untuk setiap harinya. Namun masih perlu beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait membedakan artikel. Apakah artikel ini masuk dalam kategori opini maupun esai, karena selama saya dan mas Egi melihat hasil karya adik-adik masih ada beberapa penggunaan bahasa artikel berita tetapi juga menjurus pada bahasa esai maupun opini,” katanya.

Dalam sesi pertemuan tersebut, dijelaskan pula terkait penggunaan AI (Artificial Intelligence) yang lebih baik digunakan sebagai tools yang membantu dalam penyusunan artikel, bukan sebagai alat yang menyusun artikel secara keseluruhan. Menurut Ibda, karena konteks yang dihasilkan akan berbeda dengan konteks yang dihasilkan oleh pemikiran murni. Tentunya dengan hasil pemikiran murni dapat membantu mahasiswa dalam meningkatkan kualitas karya dan melatih aspek kedisiplinan serta ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugasnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi antara DPL, mahasiswa, dan pihak Kabar Temanggung untuk membahas potensi kerja sama antara Universitas Tidar dan mitra yang mungkin bisa dilanjutkan, sekaligus memperkuat sinergi dan kolaborasi antara dunia akademik dengan industri media. (Tb44/Dewi)