Temanggung, TABAYUNA.com
– Sebanyak empat belas (14) mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Islam Nahdlatul Ulama (Inisnu) Temanggung melaksanakan Magang Jurnalistik di media online Kabartemanggung.com. Hal itu terungkap dalam penyerahan peserta oleh dosen pembimbing Dr. Hamidulloh Ibda kepada redaksi Kabartemanggung.com pada Senin (28/4/2025).

Dijelaskan Hamidulloh Ibda, bahwa magang tersebut merupakan implementasi teori dari mata kuliah Jurnalistik pada Prodi S1 PGMI FTK Inisnu Temanggung. “Ada sebanyak empat belas mahasiswa, yang insyaallah akan menimba ilmu di Kabartemanggung.com pada 28 April 2025 sampai 28 Juni 2025,” kata Ibda.

Pihaknya secara resmi menyerahkan peserta kepada Pemimpin Umum Kabartemanggung.com Dr. Muhammad Jamal yang didampingi Editor Wahyu Egi Widayat.

Pemimpin Umum Kabartemanggung.com Dr. Muhammad Jamal menegaskan bahwa menjadi mahasiswa di era digital saat ini perlu membangun mentalitas melalui penulisan karya tulis jurnalistik. “Mentalitas itu harus kuat. Janga minder. Jika dikritik kok takut, ya nggak jadi orang,” tegas Jamal.

Jamal juga menegaskan bahwa magang dengan durasi yang singkat sebenarnya kurang mendapatkan ilmu di lapangan yang mendalam. Pihaknya juga berpesan, agar mahasiswa jangan bermain-main dengan dokumen digital. “Buatlah karya dan rekam jejak digital yang baik. Jika buruk, akan berbahaya karena jejak digital itu susah bahkan tidak bisa dihapus,” katanya.

Pihaknya juga berpesan, bahwa jangan sekali-kali menyimpan dokumen-dokumen pribadi dan menyebarluaskannya dengan bebas karena bisa berdampak buruk.

Jamal menyebutkan, bahwa Kabartemanggung.com merupakan media online yang didirikan pada tahun 2021. Telah banyak mahasiswa magang di sana, seperti mahasiswa Universitas Tidar Magelang, Universitas Negeri Semarang, dan telah bermitra dengan sejumlah lembaga pemerintah dan swasta.

Dalam kesempatan itu, diserahkan empat belas mahasiswa S1 PGMI yaitu Faizal Adyanto (Koordinator), dengan anggota Fitria Agustin Indah Yulianti, Ratna Sari, Futimatul Islamiyah, Anisa Rejeki, Sufi Saniatul Mabruroh, Audia Widyaningrum, Zahra Agid Tsabitah, Ghaida Mutmainnah, Khansa Aisyatul Nabilla, Miftakhur Rosidah, Tri Nadya Septiyaningrum, Indah Kurnia Sari dan Deby Arum Sari.

Usai penyambutan, secara resmi, Faizal Adyanto sebagai koordinator Magang Jurnalistik menyerahkan dokumen magang kepada Pemimpin Umum Kabartemanggung.com Dr. Muhammad Jamal. (TB55/sul).


Kudus, TABAYUNA.com - Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES) bersama LP Ma'arif NU PCNU Kudus tengah menyiapkan program penguatan literasi bagi guru tingkat SMA/MA/SMK.


Tim pengabdian terdiri atas tujuh orang, yaitu Abdul Arif, Edi Subkhan, Muhammad Nazil Iqdami dari Prodi Teknologi Pendidikan UNNES. Lalu Farida Rachmawati dari Prodi KPI UIN Walisongo. Serta tiga mahasiswa UNNES, Rian Aryandani, Ari Muhammad Widyatama dan Mohammad Raka. 


Ketua tim pengabdian UNNES, Abdul Arif mengatakan, sasaran program tersebut adalah para guru yang menjadi pembimbing media atau lembaga pers siswa (LPS) di sekolah/madrasah di bawah naungan LP Ma'arif Kudus.


Arif mengatakan, LPS menjadi wadah untuk mengembangkan minat dan keterampilan siswa dalam jurnalistik, serta meningkatkan literasi baca-tulis, berpikir kritis, kreatif dan komunikatif. Peran guru sebagai pembimbing sangatlah urgen.


"Guru pembimbing memiliki peran penting dalam mengawal program literasi berjalan dengan baik di sekolah," kata Arif, Senin, 28 April 2025.


Fakta di lapangan, kata Arif, tidak semua guru pembimbing LPS di sekolah memiliki pengalaman jurnalistik, sehingga belum bisa memberikan pendampingan secara optimal.


Atas dasar itulah, UNNES bersama LP Ma'arif NU PCNU Kudus menginisiasi program penguatan kompetensi jurnalistik bagi guru pembimbing LPS melakui diklat. 


"Pengabdian ini dibiayai oleh UNNES berdasarkan DPA Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat," katanya.


Terkait program, tim pengabdian UNNES telah bertemu perwakilan LP Ma'arif NU PCNU Kudus, yaitu Arif Zaenal Mubarok (Wakil Ketua III), Imron Rosyidi (Wakil Ketua IV), H. Nur Aziz (Bendahara), Wafiq Chairi dan Sholihin (DIK MA).


Arif mengatakan, berdasarkan hasil audiensi, diklat akan dilaksanakan pada Juni 2025 mendatang di SMK NU Ma'arif Kudus.


Wakil Ketua IV LP Ma'arif NU PCNU Kudus, Imron Rosyidi mengatakan, saat ini ada sebanyak 25 MA, 8 SMK dan 2 SMA yang aktif di bawah naungan LP Ma'arif NU PCNU Kudus.


Ia mengapresiasi tim UNNES yang memberikan kesempatan berkolaborasi melalui program pengabdian.


"Perlu segera kita laksanakan. Program ini sangat urgen," katanya saat audiensi bersama tim pengabdian di SMA NU Al Ma'ruf Kudus, Sabtu, 26 April 2025.


Menurut Imron, literasi menulis melalui kegiatan jurnalistik sangat penting di era digital. Banyak hal di madrasah maupun sekolah yang harus dipublikasikan agar berdampak pada masyarakat maupun stakeholder pendidikan di lingkungan LP Ma'arif. 


Bidang DIK MA LP Ma'arif NU PCNU Kudus, Wafiq Chairi berharap, pascaprogram pelatihan ada tindak lanjut. Menurutnya, perlu ada forum komunikasi untuk koordinasi terkait optimalisasi publikasi kegiatan LP Ma'arif NU PCNU Kudus.*


Semarang, TABAYUNA.com
— Ketua PW IPNU Jawa Tengah, Rekan Muhammad Irfan Khamid, menyampaikan sambutan yang sarat makna dalam kegiatan Training of Trainer (TOT) dan Diklat Pembina Komisariat yang diselenggarakan oleh PW IPNU dan IPPNU Jawa Tengah, Jumat–Minggu, 25–27 April 2025, di Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) Semarang.


Acara yang mengusung tema “Bergerak Bersama Pelajar Berbudaya Aswaja An-Nahdliyah” ini merupakan bagian dari upaya intensif PW IPNU IPPNU dalam memperkuat kaderisasi dan membangun sinergi kelembagaan yang kokoh, khususnya pada tingkat komisariat sekolah-sekolah Ma’arif se-Jawa Tengah.


Dalam sambutannya, Rekan Irfan Khamid menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa program ini bukan hanya agenda internal organisasi, namun merupakan bentuk kerja sama strategis yang berakar kuat pada sejarah panjang hubungan IPNU dengan Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU.


“IPNU tidak bisa dilepaskan dari LP Ma’arif. Kita lahir dari rahim Ma’arif, maka sudah selayaknya bersinergi dan menjadikannya rumah kita,” ujarnya dengan penuh semangat.


Rekan Irfan juga mengajak seluruh kader untuk melakukan refleksi historis atas perjalanan IPNU dari awal berdiri hingga mendapatkan status sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama. Ia mengulas kembali dinamika yang terjadi dalam tubuh IPNU, termasuk fase ketika IPNU lebih dikenal sebagai “ikatan pelajar putra” yang sempat menyebabkan pergeseran segmentasi dan kebingungan identitas.


Namun, momen penting terjadi saat Kongres IPNU di Makassar, di mana organisasi ini secara tegas mendeklarasikan untuk kembali kepada segmentasinya semula sebagai wadah pelajar, santri, dan mahasiswa.


“Kongres Makassar menjadi tonggak kembalinya IPNU ke akar. Kita bukan organisasi alumni, bukan organisasi umum, kita pelajar! Maka pelajar harus bergerak, harus terkawal, dan harus terkonsolidasi dengan baik,” tegasnya di hadapan peserta TOT.


Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kegiatan TOT dan diklat ini merupakan bentuk implementasi konkret dari semangat “Back to School” yang sudah digaungkan sejak Kongres 2022. Menurutnya, dengan mencetak pelatih dan pembina yang mumpuni, IPNU dan IPPNU akan mampu menghidupkan kembali komisariat-komisariat di sekolah secara masif dan terstruktur.


“Target kita ke depan jelas. Kita ingin komisariat-komisariat bukan sekadar nama, tapi menjadi ruang pembinaan nyata. Mari kita sukseskan misi besar ini bersama-sama,” tutup Irfan.


Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti oleh peserta dari 20 sekolah terpilih di Jawa Tengah, dan dirancang untuk membekali kader-kader muda agar siap menjadi pendamping, pelatih, dan penggerak organisasi pelajar di akar rumput.


Acara ini mendapat sambutan hangat dari para peserta dan menjadi simbol komitmen bahwa IPNU dan IPPNU tidak hanya sekadar organisasi pelajar, tetapi juga garda depan dalam membangun pendidikan karakter Aswaja di kalangan generasi muda NU. (TB44/MS/Faqih).


Semarang, TABAYUNA.com
- Bertempat di Gedung WTC Kampus 2 UNWAHAS Semarang, Koordinator Gerakan Literasi Ma'arif (GLM) LP. Ma'arif NU PWNU Jawa Tengah menjadi narasumber Training of Trainers (TOT) dan Diklat Pembina Komisariat yang digelar oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Tengah pada Jumat (25/4/2025).

Dalam kesempatan itu, Ibda mengatakan bahwa Pembina Komisariat IPNU dan IPNNU di sekolah dan madrasah Ma’arif harus mendukung keberadaan Lembaga Pers Siswa (LPS) atau sebutan lain. “

“Lembaga pers di madrasah/sekolah adalah wadah atau organisasi yang dibentuk di lingkungan pendidikan untuk mengembangkan potensi siswa dalam bidang jurnalistik dan media,” kata Ibda yang juga Ketua Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Temanggung TV tersebut.

Dijelaskan dia, bahwa lembaga pers siswa berfungsi sebagai sarana bagi siswa untuk belajar, berkarya, dan menyuarakan aspirasi mereka melalui berbagai bentuk media.

Oleh karena itu, pihaknya memberikan penguatan konsep jurnalistik yang intinya merupakan kegiatan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menyebarkan informasi kepada publik melalui berbagai media, seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, dan media digital. “Dalam dunia pendidikan, jurnalistik memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi, keterampilan menulis, serta pemahaman kritis terhadap informasi,” lanjut dia.

 

Ibda dalam kesempatan itu memaparkan legalitas LPS. Pertama, Surat Keputusan Kepala Madrasah/Sekolah. Kedua, nama, AD dan ART, Tupoksi, logo, stampel dan kebutuhan lain. Ketiga, SDM yaitu guru dan siswa yang akan jadi pengurus. Keempat, susunan redaksi atau manajemen redaksi. Kelima, izin terbit berupa ISSN bagi majalah, buletin, atau jurnal, dan ISBN untuk buku. Keenam, website dan meda sosial. Ketujuh, kemitraan dengan media massa, jurnalis, youtuber, dan influencer. Kedelapan, program kerja dan produk karya. Kesembilan, pendidikan, pelatihan, dan pengembangan.

Selain menyampaikan materi Lembaga Pers Siswa (LPS), dalam kesempatan itu doktor lulusan UNY itu juga menyampaikan materi Psikologi Perkembangan Pelajar. (*)