TABAYUNA.com -Libur lebaran telah usai, menikmati momen Hari Raya Idul Fitri tentunya sangat menyenangkan ketika kita merayakannya dengan bersilaturahmi bersama keluarga dan kerabat tercinta. Namun kini sudah saatnya untuk beraktivitas kembali, mungkin banyak di antara kita yang membutuhkan waktu untuk beradaptasi kembali memacu semangat dalam menjalani rutinitas harian setelah menikmati libur Lebaran.  Menemani pengguna untuk menyegarkan diri kembali pasca liburan panjang, Shopee menghadirkan kampanye 5.5 Voucher Kaget yang berlangsung sejak 15 April hingga 5 Mei mendatang. Segudang penawaran dan promo spesial dapat dimanfaatkan untuk menemanimu mengembalikan semangat menyambut rutinitas sehari-hari, antara lain: Voucher Kaget 5M, Gratis Ongkir RP0, dan Flash Sale 5RB.

Monica Vionna, Head of Marketing Growth Shopee Indonesia mengatakan, "Setelah merayakan Idul Fitri yang penuh sukacita, penting bagi kita untuk meluangkan waktu demi mengembalikan energi dan semangat. Selama liburan Lebaran kemarin, kita merayakan berbagai momen penuh kehangatan, mulai dari berkumpul untuk saling bermaaf-maafan, berbagi hidangan lezat, hingga mengikuti berbagai tradisi khas Lebaran lainnya. Namun, setelah semua kegembiraan itu telah usai, kita seringkali merasa sedikit lelah dan membutuhkan waktu untuk kembali ke kondisi semula. Shopee memahami pentingnya untuk senantiasa memberikan diri kesempatan beristirahat. Saat kita memasuki periode pasca-liburan, penting bagi kita untuk mengembalikan semangat jiwa dan raga dengan melakukan berbagai kegiatan relaksasi yang menyenangkan, serta tanpa menghabiskan banyak tenaga dan waktu."

Buat kamu yang lagi mengumpulkan semangat dan fokus pasca liburan, jangan khawatir! Shopee hadirkan inspirasi 4 Kegiatan Seru untuk Kembalikan Semangat menjalani rutinitas!:

Relaksasikan kembali tubuh dalam sesi pijat yang menenangkan

Setelah beraktivitas tanpa henti selama liburan, badan dan pikiran kita mungkin merasa lelah sekali. Oleh karena itu, pijatan yang menyenangkan bisa jadi pilihan yang bagus untuk melepaskan semua kelelahan itu. Dengan sentuhan lembut dari terapis pijat, tubuh kita bisa merasakan sensasi rileks yang baik untuk melancarkan peredaran darah. Hal ini tidak hanya membuat tubuh kita segar kembali, tetapi juga membantu kita mengembalikan semangat dan energi yang habis selama liburan. Dengan merilekskan tubuh dan pikiran dengan pijat, kita telah berhasil memberikan istirahat yang cukup bagi diri kita dan siap menjalani segala rutinitas yang menanti.

Nikmati quality time di rumah sebelum beraktivitas kembali

Setelah berpetualang selama liburan, penting bagi kita untuk meluangkan waktu seda minimal satu hari untuk beristirahat dan menikmati quality time di rumah. Manfaatkan waktu ini untuk meluangkan waktu berkualitas bersama keluarga atau menikmati momen tenang sendirian. Kamu dapat mengisi quality time dengan menonton film favorit bersama, membaca buku, ataupun bermain game yang seru. Aktivitas santai di rumah juga akan membantu merilekskan pikiran dan menjernihkan fokus sehingga kita dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan tubuh yang  segar dan penuh semangat.

Pastikan persediaan kebutuhan pokok terpenuhi dengan cukup

Setelah kembali dari liburan dan tiba di rumah, salah satu hal yang penting adalah memastikan tidak mengalami kekurangan persediaan kebutuhan pokok. Saat kita kembali menjalani rutinitas, memiliki stok yang cukup akan membantu mengurangi stres dan kekhawatiran. Bayangkan jika tiba-tiba kehabisan bahan makanan atau barang kebutuhan sehari-hari yang penting di tengah-tengah kesibukan kembali bekerja atau beraktivitas. Dengan memiliki persediaan yang cukup, kita bisa menjalani hari-hari pasca liburan dengan lebih tenang dan tanpa khawatir kehabisan barang-barang penting. Pas banget, nih! Rangkaian penawaran menarik dari kampanye Shopee 5.5 Voucher Kaget siap dimanfaatkan untuk menemanimu memenuhi kembali berbagai kebutuhan pokok pasca liburan.

Merapikan kamar kembali agar semakin nyaman ketika beristirahat

Kembali ke rumah setelah liburan akan terasa lebih menyenangkan jika kita memiliki kamar yang nyaman untuk beristirahat. Luangkan waktu untuk merapikan isi kamar seperti sedia kala, meletakkan kembali berbagai perlengkapan liburan yang telah dipakai ke tempatnya masing-masing, hingga menghias kamar dengan sentuhan-sentuhan yang menenangkan, seperti lampu tidur yang lembut atau bantal-bantal yang empuk. Dengan menciptakan lingkungan yang menyenangkan di kamar, kita dapat lebih mudah beradaptasi dengan kembali ke rutinitas sehari-hari. Lingkungan yang nyaman dan santai akan membantu kita menjaga semangat tetap tinggi dan merasa segar setiap kali kita memulai hari baru.

Sudah siapkah kamu menghadapi rutinitas sehari-hari setelah asyik menikmati liburan Lebaran? Yuk, segarkan kembali semangatmu dengan berbagai aktivitas ringan yang menyenangkan bersama kampanye Shopee 5.5 Voucher Kaget dengan beragam penawaran menarik, antara lain:

Voucher Kaget 5M: Dapatkan voucher spesial diskon s/d 1JT setiap hari sepanjang kampanye, 2X Sehari pada jam 12:00 & 18:00 WIB yang hanya bisa dipakai dalam 5 menit.

Gratis Ongkir RP0: Nikmati promo gratis ongkir tanpa minimal belanja sepanjang kampanye.

Flash Sale 5RB: Pengguna berkesempatan mendapatkan koleksi produk pilihan hanya dengan harga lima ribu rupiah sepanjang kampanye

Simak kejutan lainnya dan informasi lebih lanjut mengenai kampanye Shopee 5.5 Voucher Kaget Sale di https://shopee.co.id/5-5. Unduh aplikasi Shopee secara gratis melalui App Store atau Google Play dan segera aktifkan ShopeePay. (TB33).

Oleh Retno Listya Ulva

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan INISNU Temanggung

Setiap langkah kecil membawa kita lebih dekat ke arah yang besar. Begitu pula dengan peserta didik sekolah dasar, yang berada di awal perjalanan mereka dalam rentang perkembangan manusia yang menakjubkan. Mari kita telusuri peran penting peserta didik sekolah dasar dalam tahap-tahap awal ini. Peserta didik sekolah dasar memegang kedudukan yang sangat penting dalam rentang perkembangan manusia. Tahap sekolah dasar adalah saat-saat kritis dalam pembentukan individu yang menentukan banyak aspek perkembangan selanjutnya.

Sekolah dasar adalah fondasi penting dalam perjalanan pendidikan setiap individu. Ini adalah saat ketika peserta didik pertama kali diperkenalkan dengan dunia belajar formal, dimana mereka mulai mengasah keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung. Tahap ini menandai awal dari upaya mereka untuk membangun pondasi yang kuat untuk masa depan akademik mereka. Peserta didik sekolah dasar berada pada tahap kritis dalam pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar. Mereka tidak hanya belajar tentang matematika dan ilmu pengetahuan, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, kreativitas, dan berpikir kritis. Inilah saat yang penting dalam membentuk pola pikir mereka terhadap pembelajaran dan menanamkan minat mereka dalam berbagai bidang.

Sekolah dasar adalah awal dari petualangan penemuan yang tak terbatas. Peserta didik dipacu oleh rasa ingin tahu yang kuat, yang mendorong mereka untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka. Melalui eksperimen, penelitian, dan diskusi, mereka membangun fondasi untuk pemahaman yang lebih dalam tentang dunia yang mengelilingi mereka, dan membuka pintu untuk pengetahuan yang lebih luas di masa depan. Di tengah proses pembelajaran dan pertumbuhan, peserta didik sekolah dasar menemukan potensi mereka yang sejati. Mungkin ada bakat yang belum terungkap, minat yang belum ditemukan, atau kekuatan yang belum terpahami. Tugas guru dan orang tua adalah memberikan dukungan dan bimbingan yang diperlukan untuk menggali potensi ini dan membantu peserta didik mencapai yang terbaik.

Sekolah dasar adalah tempat magis di mana setiap langkah pertama diambil dalam perjalanan yang tak terbatas. Di sini, peserta didik tidak hanya belajar tentang dunia di sekitar mereka, tetapi juga tentang diri mereka sendiri. Dan dengan fondasi yang kokoh yang mereka bangun, mereka siap untuk meniti langkah-langkah berikutnya dalam perjalanan yang mengagumkan menuju masa depan yang cerah.

Guru  memiliki  peran  penting  untuk  membuat  peserta  didik  berkualitas  baik  akademis,  keahlian, kematangan emosional, moral serta spiritual. Untuk menunjang semua itu, diperlukan sosok guru yang memiliki kualifikasi, kompetensi, serta dedikasi yang tinggi dalam menyelenggarakan tugasnya.

Perkembangan fisik anak-anak di sekolah dasar (SD) mencakup serangkaian perubahan yang penting untuk pertumbuhan dan Kesehatan mereka. Anak-anak di SD biasanya mengalamipertumbuhan fisik yang cepat. Mereka sering mengalami lonjakan pertumbuhan yang signifikan dalam tinggi badan dan berat badan, serta perkembangan otot dan tulang yang lebih kuat. Penting untuk diingat bahwa setiap anak berkembang secara individual, dan perkembangan fisik mereka dapat bervariasi. Namun, dengan perawatan yang tepat dan stimulasi fisik yang cukup, anak-anak sekolah dasar umumnya mengalami kemajuan yang signifikan dalam perkembangan fisik mereka selama periode ini.

Perkembangan kognitif anak SD adalah proses penting di mana anak-anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir, memahami, dan memproses informasi secara lebih kompleks. Pada tahap ini, anakanak SD terus mengembangkan kemampuan Bahasa mereka. Mereka memperluas kosakata mereka,memahami struktur kalimat yang lebih kompleks, dan mulai menggunakan bahasa untuk menyampaikan pemikiran dan gagasan dengan lebih jelas. Perkembangan kognitif anak sekolah dasar merujuk pada kemajuan dalam pemahaman, berpikir, dan pengolahan informasi yang terjadi selama periode ini. Ini mencakup sejumlah aspek penting yang menjadi landasan bagi kemampuan belajar dan berpikir lebih kompleks di masa depan. Perkembangan kognitif anak sekolah dasar dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman belajar, interaksi sosial, dan stimulasi kognitif yang diberikan oleh lingkungan mereka. Penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat untuk membantu anak-anak mengembangkan potensi kognitif mereka.

Perkembangan sosial dan emosional anak SD meliputi serangkaian tahapan penting yang membentuk kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan orang lain dan mengatur emosi mereka sendiri. Anak-anak SD masih sangat tergantung pada orang tua mereka untuk dukungan emosional dan sosial. Mereka biasanya memiliki hubungan yang kuat dengan orang tua dan merasa aman dalam lingkungan keluarga. Perkembangan sosial dan emosional anak sekolah dasar merujuk pada kemajuan dalam hubungan sosial, keterampilan interaksi, dan pemahaman emosi yang terjadi selama periode ini. Ini mencakup sejumlah aspek yang penting untuk memahami bagaimana anak-anak sekolah dasar berinteraksi dengan orang lain dan mengelola emosi mereka. Perkembangan sosial dan emosional anak sekolah dasar dipengaruhi oleh lingkungan sosial mereka, hubungan dengan teman sebaya dan orang dewasa, serta pengalaman belajar dan kehidupan sehari-hari mereka. Penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan dukungan dan bimbingan yang sesuai untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk sukses dalam kehidupan.

Pada tahap ini, anak-anak SD mengembangkan kemampuan dasar dalam bahasa ibu mereka. Mereka mulai memahami dan menggunakan kosakata yang lebih luas, serta mengasah keterampilan tata bahasa dasar. Perkembangan bahasa dan komunikasi anak SD dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, tetapi umumnya, mereka mencapai tonggak-tonggak penting ini selama masa SD mereka. Mendukung perkembangan bahasa dan komunikasi anak selama tahap-tahap ini sangat penting untuk kesuksesan akademis dan sosial mereka.

 

 

Oleh Fariza Hafidz Febrian

Maha siswa program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyyah, Fakultas tarbiyah dan keguruan Institut islam nahdlatul ‘ulama (INISNU) Temanggung

Bimbingan dan konseling di pendidikan dasar memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk fondasi yang kuat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Artikel ini membahas secara komprehensif tentang peran bimbingan dan konseling di sekolah dasar, serta strategi yang efektif untuk mengimplementasikannya. Dengan fokus pada pemberian dukungan emosional, pengembangan keterampilan sosial, penyuluhan karier awal, penanganan masalah dan krisis, serta pengembangan potensi akademik, artikel ini menyoroti bagaimana bimbingan dan konseling dapat membantu siswa mengatasi tantangan dan mencapai potensi penuh mereka. Melalui pendekatan holistik, kolaborasi dengan orang tua dan guru, penggunaan teknologi, dan implementasi program-program pencegahan, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan holistik siswa. Melalui studi kasus sukses, artikel ini juga mengilustrasikan dampak positif dari program bimbingan dan konseling yang efektif terhadap siswa di berbagai sekolah. Dengan demikian, artikel ini menekankan pentingnya meningkatkan dukungan untuk program bimbingan dan konseling di semua sekolah dasar, untuk memastikan masa depan yang cerah bagi generasi mendatang. (kata kunci : bimbingan, konseling, sekolah dasar, )

 

Pendahuluan

Pendidikan dasar adalah fondasi penting bagi pertumbuhan dan perkembangan setiap individu. Di dalamnya, terkandung potensi besar untuk membentuk karakter, keterampilan, dan sikap yang akan membimbing siswa menuju masa depan yang sukses. Namun, proses ini tidak selalu berjalan mulus; anak-anak sering kali menghadapi tantangan yang memerlukan bantuan dan panduan yang tepat. Inilah tempat di mana peran bimbingan dan konseling di pendidikan dasar menjadi sangat vital.

Bimbingan dan konseling di tingkat pendidikan dasar tidak hanya tentang memberikan nasihat tentang masalah akademik, tetapi juga tentang membantu siswa memahami dan mengelola emosi mereka, membangun hubungan sosial yang sehat, mengeksplorasi minat dan bakat mereka, serta menavigasi berbagai situasi kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, guru bimbingan dan konseling (BK) memegang peran kunci dalam mendukung siswa dalam perjalanan pendidikan dan perkembangan mereka.

Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi peran penting bimbingan dan konseling di pendidikan dasar, serta strategi yang efektif untuk mengimplementasikannya. Kami akan membahas bagaimana bimbingan dan konseling dapat membantu siswa mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi, serta memberikan panduan bagi mereka dalam mencapai potensi penuh mereka. Melalui penekanan pada pendekatan holistik, kolaborasi dengan orang tua dan guru, penggunaan teknologi, dan implementasi program-program pencegahan, kami akan menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan holistik siswa di sekolah dasar.

Dengan demikian, artikel ini tidak hanya bertujuan untuk memahami peran bimbingan dan konseling di pendidikan dasar, tetapi juga untuk mendorong peningkatan dukungan terhadap program-program bimbingan dan konseling di semua sekolah dasar. Hal ini dilakukan demi memastikan bahwa setiap siswa memiliki akses yang sama untuk mendapatkan bantuan dan panduan yang mereka butuhkan, sehingga mereka dapat menghadapi masa depan dengan keyakinan dan kesiapan yang diperlukan.

 

Pembahasan

Bimbingan dan konseling di pendidikan dasar memainkan peran kunci dalam membantu siswa mengatasi tantangan dan mencapai potensi penuh mereka. Guru bimbingan dan konseling (BK) memiliki tanggung jawab untuk memberikan dukungan emosional kepada siswa, membantu mereka memahami dan mengelola emosi mereka dengan baik, serta mengembangkan keterampilan sosial yang diperlukan untuk berinteraksi secara positif dengan teman sebaya dan orang dewasa.

Selain itu, bimbingan dan konseling juga memberikan penyuluhan karier awal, membantu siswa menjelajahi minat dan bakat mereka, serta memberikan informasi tentang berbagai pilihan karier. Ketika siswa menghadapi masalah atau krisis, guru BK berperan dalam memberikan bantuan dan dukungan yang sesuai, baik melalui konseling individu maupun koordinasi dengan staf sekolah lainnya.

Selanjutnya, bimbingan dan konseling juga membantu siswa dalam mengatasi kesulitan akademik dan mengembangkan potensi mereka dalam hal belajar. Untuk mengimplementasikan peran mereka dengan efektif, guru BK perlu menerapkan strategi-strategi seperti pendekatan holistik yang memperhatikan semua aspek perkembangan siswa, kolaborasi dengan orang tua dan guru, penggunaan teknologi untuk menyediakan layanan yang efisien, serta implementasi program-program pencegahan untuk mengatasi masalah-masalah yang umum di kalangan siswa.

Dengan demikian, bimbingan dan konseling di pendidikan dasar tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pertumbuhan dan perkembangan holistik siswa.

 

 

Peran Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

Pertama, pemberian dukungan emosional seperti halnya bimbingan dan konseling membantu siswa memahami dan mengelola emosi mereka dengan baik. Guru BK dapat memberikan sesi konseling individu atau kelompok untuk membahas masalah emosional seperti kecemasan, stres, atau depresi. Program-program kelas atau kegiatan ekstrakurikuler juga dapat dirancang untuk mempromosikan kesehatan mental dan kesejahteraan emosional siswa.

Kedua, pengembangan keterampilan sosial dengan cara bimbingan dan konseling membantu siswa membangun keterampilan sosial yang diperlukan untuk berinteraksi secara positif dengan teman sebaya dan orang dewasa. Guru BK dapat mengadakan sesi pelatihan keterampilan sosial, role-play, atau diskusi kelompok untuk membantu siswa memahami konsep seperti empati, kerja tim, dan komunikasi efektif.

Ketiga, penyuluhan karier awal dengan bimbingan dan konseling membantu siswa menjelajahi minat, bakat, dan nilai-nilai mereka, serta memberikan informasi tentang berbagai pilihan karier.Guru BK dapat mengadakan sesi penyuluhan karier, kunjungan industri, atau wawancara dengan profesional untuk membantu siswa memahami lebih baik tentang berbagai profesi dan jalur karier yang tersedia.

Keempat, penanganan masalah dan krisis dengan cara bimbingan dan konseling memberikan bantuan kepada siswa yang menghadapi masalah pribadi atau keluarga, seperti perceraian, kematian, atau kekerasan. Guru BK dapat memberikan konseling individual, menyalurkan siswa ke sumber daya luar, atau mengkoordinasikan dengan staf sekolah lainnya untuk memberikan dukungan yang sesuai.

Kelima, pengembangan potensi akademik seperti halnya bimbingan dan konseling membantu siswa mengatasi kesulitan belajar dan mengembangkan strategi belajar yang efektif. Guru BK dapat memberikan dukungan tambahan dalam bidang akademik, melakukan evaluasi kemampuan siswa, dan merancang program pembelajaran individual sesuai dengan kebutuhan mereka.

 

Strategi Bimbingan dan Konseling yang Efektif

Pertama pendekatan holistik dengan cara menggunakan pendekatan yang memperhatikan aspek fisik, emosional, sosial, dan akademik dari perkembangan siswa. Menyediakan layanan yang terintegrasi yang mencakup konseling individu, kelompok, dan kelas.

Kedua, kolaborasi dengan orang tua dan guru seperti melibatkan orang tua dalam proses bimbingan dan konseling, seperti mengadakan pertemuan orang tua-guru, konseling keluarga, atau memberikan sumber daya kepada orang tua. Berkolaborasi dengan guru dan staf sekolah lainnya untuk menyediakan dukungan yang holistik bagi siswa.

Ketiga, penggunaan teknologi dengan memanfaatkan teknologi untuk menyediakan layanan bimbingan dan konseling secara efisien, termasuk konseling daring, platform pembelajaran digital, atau aplikasi yang dirancang khusus untuk mendukung kesejahteraan siswa.

Keempat, program pencegahan seperti mengimplementasikan program-program pencegahan untuk mengatasi masalah-masalah yang umum di kalangan siswa, seperti intimidasi, kecanduan, atau stres akademik. Melakukan evaluasi reguler terhadap efektivitas program-program pencegahan yang ada dan melakukan perbaikan jika diperlukan.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini dengan baik, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan holistik siswa di pendidikan dasar, serta membantu mereka mencapai potensi penuh mereka dalam berbagai aspek kehidupan.

Top of Form

 

Kesimpulan

Secara keseluruhan, peran bimbingan dan konseling di pendidikan dasar memiliki dampak yang signifikan dalam membantu siswa menghadapi berbagai tantangan dan mencapai potensi penuh mereka. Dengan fokus pada pemberian dukungan emosional, pengembangan keterampilan sosial, penyuluhan karier awal, penanganan masalah dan krisis, serta pengembangan potensi akademik, guru bimbingan dan konseling memainkan peran kunci dalam membentuk fondasi yang kuat bagi perkembangan holistik siswa. Melalui pendekatan holistik, kolaborasi dengan orang tua dan guru, penggunaan teknologi, dan implementasi program-program pencegahan, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa di semua aspek kehidupan. Oleh karena itu, meningkatkan dukungan untuk program bimbingan dan konseling di semua sekolah dasar adalah penting untuk memastikan bahwa setiap siswa memiliki akses yang sama untuk mendapatkan bantuan dan panduan yang mereka butuhkan. Dengan demikian, bimbingan dan konseling di pendidikan dasar bukan hanya tentang membimbing siswa menuju kesuksesan akademik, tetapi juga tentang membantu mereka menjadi individu yang sehat, berdaya, dan siap menghadapi tantangan masa depan.


Yogyakarta, TABAYUNA.com
- Perkumpulan Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Koordinator Wilayah VIII Jawa Tengah dan DIY menggelar Diskusi Pendidikan bertajuk "Tugas Akhir: Skripsi atau Nonskripsi? (Kebijakan, Implementasi, Kelebihan dan Kekurangan)" dengan narasumber dosen PGMI FITK UIN Walisongo Semarang, Hj. Zulaikhah, M.Ag., M.Pd., pada Selasa (23/4/2024) secara daring.

Dalam kesempatan itu, Ketua PD PGMI Korwil VIII Jawa Tengah dan DIY Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd., yang diwakilkan oleh Pengurus Bidang Penelitian dan Publikasi Ilmiah PD PGMI Korwil VIII Jawa Tengah dan DIY Periode 2023-2026 Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., mengatakan bahwa setiap tugas akhir skripsi maupun tugas akhir nonskripsi memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

"Kelebihan tugas akhir nonskripsi ada banyak sebagaimana pengalaman di INISNU Temanggung yang telah kami praktikkan sejak 2022. Pertama, mahasiswa bisa lulus lebih cepat, start lebih awal. Kedua, mengakomodasi/merekognisi capaian atau prestasi mahasiswa dalam bidang akademik, non-akademik (bakat, minat, penalaran, olahraga, seni, arsitektur, teknologi, dll). Ketiga, fasilitasi kolaborasi dan mahasiswa dalam Tri Dharma PT. Keempat, menambah jumlah publikasi ilmiah mahasiswa dan dosen. Kelima, menambah jumlah Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) : Merek, Paten, Desain Industri, Hak Cipta, Indikasi Geografis, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST). Keenam, melatih mahasiswa menjadi penulis, pengembang aplikasi/multimedia, konten kreator media pembelajaran. Ketujuh, mendorong mahasiswa berkompetisi, berkarya, dan berprestasi," kata Doktor Pendidikan Dasar UNY tersebut.

Sementara itu untuk kekurangannya sesuai pengalamannya, terdapat sepuluh aspek. Pertama, mahasiswa tidak punya pengalaman penelitian/PkM yang lebih. Kedua, kemampuan riset lemah (utamanya dalam metodologi). Ketiga, kemampuan PkM berbasis riset lemah. Keempat, rentan perjokian/jual beli sertifikat, karya tulis ilmiah, karya sastra, dan karya digital. Kelima, kebimbangan mahasiswa (awalnya TAS, setelah seminar proposal ganti TAN). Keenam, belum mengakomodasi karya tulis jurnalistik (Artikel Populer, Esai, Opini, Feature). Ketujuh, karya non-skripsi terlalu jauh dengan CPL, BOK, Paradigma Keilmuan, roadmap penelitian Prodi. Kedelapan, waktu menunggu terbit artikel di jurnal Sinta 1-3 terlalu lama. Kesembilan, krisis dan moratorium ISBN dari Perpusnas RI. Kesepuluh, bias standardisasi (misal: Penerbit buku harus IKAPI, APPTI, atau sekadar buku ber-ISBN).

Ketua Umum PD PGMI Indonesia Dr. Andi Prastowo yang diwakilkan Pengurus PD PGMI Indonesia Dr. Dadan F. Ramdhan, M.Ag., M.M.Pd., menyampaikan bahwa penerapan kebijakan tugas akhir nonskripsi belum banyak dilakukan mahasiswa Prodi PGMI di Indonesia. "Usai Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi belum ada setahun dan masih perlu kajian," katanya.

Dari praktik baik yang sudah ada, pihaknya mendorong menjadi motivasi bagi Prodi PGMI di Indonesia untuk bisa diterapkan di Prodi PGMI di Indonesia.

"Tidak menutup kemungkinan mahasiswa PGMI kita itu, karena ada mata kuliah kesenian, akan lahir kesenian atau karya sastra yang diusulkan sebagai tugas akhir nonskripsi," katanya.

Pihaknya mencontohkan sejumlah mahasiswa S1 di Indonesia yang lulus dengan tugas akhir nonskripsi, seperti karya sastra, PkM, kejuaraan lomba, dan bentuk lain.

Dr. Dadan F. Ramdhan berharap, dari para pengelola Prodi PGMI untuk mengikuti jejak Prodi PGMI yang telah mempraktikkan kebijakan tugas akhir nonskripsi.

Sementara itu, narasumber utama dosen PGMI FITK UIN Walisongo Semarang, Hj. Zulaikhah, M.Ag., M.Pd., mengatakan bahwa awalnya, kebijakan pemerintah tersebut menuai pro dan kontra tentang tugas akhir antara skripsi dan nonskripsi.  Namun, menurutnya, kebijakan tersebut positif karena mengakomodasi tipe-tipe mahasiswa. “Prodi memiliki cara pengukuran kompetensi yang berbeda,” katanya.

Pihaknya menyebut bahwa banyak perguruan tinggi termasuk UIN Walisongo Semarang sejak 2021, telah menerapkan praktik baik dengan penerapan kebijakan tugas akhir nonskripsi sebelum munculnya Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

"Dari peraturan itu intinya skripsi tidak dihapus, tapi pilihan, alternatif, dan bersifat individual sesuai kemampuan masing-masing mahasiswa," kata Hj. Zulaikhah, M.Ag., M.Pd.

Setiap perguruan tinggi, menurutnya, memiliki kebijakan masing-masing dalam merespon Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi khususnya Pasal 18, Pasal 19, dan Pasal 20. "Setiap lembaga berhak merespon peraturan ini, dengan kekhasan yang tentu berbeda," katanya.

Menurut saya, katanya, kebijakan ini memberikan keleluasaan, jadi tidak harus menulis skripsi tapi bisa dalam bentuk lain.

“Tugas akhir nonskripsi merupakan karya ilmiah mahasiswa baik tertulis maupun tidak yang mencerminkan kemampuan melakukan proses dan pola berpikir ilmiah melalui kegiatan kajian atau rekayasa sesuai Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Program Studi,” katanya.

Dalam kesempatan itu, pihaknya menjelaskan dalam penerapan tugas akhir nonskripsi, bisa berbentuk karya desain teknologi (karta monumental/ desain monumental/ teknologi tepat guna), karya seni arsitektur, penulisan artikel ilmiah yang diterbitkan pada jurnal ilmiah atau proceeding ilmiah, buku ber-ISBN, lomba tingkat nasional atau internasional yang sesuai bidang keahlian, Program Kreativitas Mahasiswa/ PKM, dan magang kerja industri.

"Saya yakin semua kebijakan ada plus dan minusnya, bergantung pandangan kita," kata dia.

Kelebihan skripsi, menurutnya, mahasiswa memiliki kemampuan berpikir kritis, kemampuan menulis ilmiah, kemampuan memecahkan masalah, lulus teap waktu sesuai planning. Sedangkan tugas akhir nonskripsi, kelebihannya yaitu lebih ekspresi dan fleksibel sesuai bakat minatnya untuk mencapai CPL Prodi, lulus tepat waktu sesuai rencana, usulan bentuk nonskrpsi cepat di-ACC, proses pengerjaannya menyenangkan sesuai minat mahasiswa, dan tidak ada ghirah (semangat) untuk ujian.

“Adanya kebijakan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, untuk mahasiswa S1, S2, S3 PGMI, kebijakan ini sebenarnya menunguntungkan kita ya, karena kita berhak menentukan tugas akhir skripsi, tesis, disertasi, atau nonskripsi, nontesis, nondisertasi, jadi bersifat individual. Jadi bisa kita ambil sisi negatifnya, atau kita terlalu over thingking, dan terbukti banyak mahasiswa yang bisa menyelesaikan tugas akhirnya dengan baik,” pungkasnya.

Dijelaskan Hj. Zulaikhah, M.Ag., M.Pd., bahwa kelebihan skripsi melatih berpikir kritis, sedangkan nonskripsi yang artikel, mahasiswa bisa lulus cepat (menulis artikel bisa dimulai dari semester 5, bermanfaat untuk studi lanjut dan kontribusi jangka panjang untuk publik.

Selain itu, kelebihan tugas akhir nonskripsi juga memberikan waktu lebih efisien. Studi lebih cepat dan fokus pada makul yang relevan dengan kepentingan karier. "Fokus pada pengalaman praktis. Dapat mengalokasikan waktu dan energi untuk mengikuti magang/ proyek-proyek praktis yang dapat memberikan pengalaman langsung pada bidang yang diminati. Kemungkinan mengejar pendidikan lanjutan," lanjutnya.

Sedangkan kelemahan skripsi, proposal skripsi sering berubah-ubah dan berganti. "Sedangkan tugas akhir nonskripsi, menjadikan mahasiswa kurang pengetahuan tentang metodologi penelitian, tidak/ kurang dekat dengan dosen pembimbing, tidak diburu-buru untuk cepat selesai. Untuk artikel: biaya mahal dan menunggu publish lama," paparnya.

Tugas akhir nonskripsi juga memiliki kelemahan bahwa kesempatan penelitian terbatas, melewatkan kesempatan meneliti, membuat kontribusi ilmiah di bidangnya, mempublikasikan karya dan berkolaborasi dengan para pakar di bidang tersebut, keterbatasan akademik, persyaratan pekerjaan, tidak memiliki skripsi dapat membatasi pilihan misal studi lanjut.

Dalam kesempatan itu, selain narasumber dan panitia juga hadir Ketua PD PGMI Korwil VIII Jawa Tengah dan DIY Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd., dan pengurus lainnya, Sekretaris Umum PD PGMI Indonesia Dr. Ahwy Oktradiksa, S.Pd.I., M.Pd.I., dan 133 lebih peserta dari unsur dosen dan mahasiswa PGMI di Indonesia. (TB11)