Banyumas, TABAYUNA.com - Pengembangan Model Pengelolaan Pendidikan Agama pada Kuttab telah diuji validasi tahap kedua di Hotel Aston Imperium Purwokerto, Banyumas pada Kamis (20/5/2021). Kegiatan itu digelar Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang.
Hadir dosen IAIN Purwokerto Ida Novianti, M.Ag., sebagai narasumber pertama. Dalam materinya ia menjelaskan bahwa kuttab berasal dari kata kataba-yaktubu yang artinya menulis. "Menggunakan wazan fu'aal menjadi kuttab yang artinya para penulis," beber dia.
Kuttab menurutnya adalah lembaga pendidikan nonformal bagi anak-anak untuk belajar membaca dan menulis. Pihaknya dalam kesempatan itu menjelaskan juga sejarah kuttab, klasifikasi kuttab, sistem kuttab, pendidikan Islam di Indonesia, kuttab di Indonesia sampai pada bentuk evaluasi pada kuttab.
Sementara narasumber kedua, pengurus Lembaga Pendidikan Ma'arif PWNU Jawa Tengah Hamidulloh Ibda mengatakan bahwa uji validasi tahap kedua ini merupakan lanjutan dari uji validasi tahap pertama di Tegal beberapa waktu lalu.
Dalam paparannya, uji validasi ini untuk menyesuaikan teori, data, dan konsep pengembangan model pengelolaan pendidikan agama pada kuttab. "Kemarin sudah banyak masukan dan review dari Kemenag, Dinas Pendidikan maupun dari pengelola Kuttab Al-Fatih dan juga dari unsur kiai pengelola pesantren. Salah satunya dari sisi posisi kuttab apakah ikut Kemdikbudristek atau Kemenag. Termasuk pula rekomendasi agar kuttab dan pemerintah sama-sama terbuka dan menyesuaikan agar posisi kuttab jelas karena belum terakomodir dalam sistem pendidikan nasional," beber Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan STAINU Temanggung tersebut.
Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan diskusi. Hadir peserta dari Kemenag, Dinas Pendidikan, akademisi IAIN Purwokerto, LP Ma'arif PCNU Banyumas, STAINU Temanggung dan peneliti Balitbang Agama Semarang. (Tb55).
Tambahkan Komentar