Jakarta, TABAYUNA.com - NU ini luar biasa. Kita harus yakin dan bangga menjadi warga NU ini. Ada lima kekayaan luar biasa yang dimiliki NU yang harus kita jaga dan kita kembangsakan. Demikian, disampaikan Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH. Sa’id Aqil Siraj, MA, ketika memberikan kata sambutan dalam peresmian gedung baru blok B, gedung SMK LP Ma’arif NU PBNU di Grogol Jakarta Barat, Sabtu, 18 Desember 2021.
Kembali Kiai Sa’id memaparkan, bahwa NU punya lima kistimewan : Pertama, Tsarawat
ijtima’iyyah yaitu kapital sosial , kuantitas jama’ah. Ada sekitar 182 juta
warga NU. Kalau diatur dengan baik, jamaah menjadi jamiyyah maka akan dahsyat pengaruhnya
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Di NU ini, apa saja kembali kepada
kiai. Harus dijaga dari kiai ini, jangan sampai ummat dijauhkan dari kiai dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam kontek beragama, berbagsa dan bernegara.
Kedua; Tsarawat Hadlarah, Budaya , yaitu budaya kitab kuning. Semua
masalah dikembalikan kepada kitab kuning. Hanya NU melakukan seperti ini.
Selain NU tidak bisa. Budaya kitab kuning ini luar biasa dan mendrive prilaku
warga NU.
Ketiga; Tsawarat Syi’ariyah, kekayaan simnbulis. Simbul NU banyak;
peci, kopyah, beduk, cium tangan, akhiran salam wallahul muwaffiq,
horamat kiai, habib dst. Termasuk shalawat badar. Itu semua syiar penciri NU
yang tidak sekedar ciri. Tapi punya makna yang mendalam bagi warga NU. Kiai Sa’id menambahkan, Keempat; Tsarawat
Siyasiyah, kekayaan politik. Sekalipun NU tidak berpolitik, kembali ke
khitthah 1926, NU tetap berpolitik kebangsaan bukan kekuasaan. NU tidak bisa
lepas dari politik. Faktanya, Siapapun yang ingin jadi bupati, gubernur , presiden ,
sampai anggota DPR pun, jika ingin jadi
akan datang ke NU. NU punya bobot politik. Politik tidak pernah akan
lepas dari NU. Namun NU dalam berpolitik kebangsaan punya tata nilai
tersendiri.
Kelima; Tsarawat Maliyah; kekayaan finansial. Nah, di sini tantangan
NU terberat ke depan jika ingin NU terpandang terdepan di semua hal dalam
berbangasa. Orang-orang top terkaya di Indonesia sedikit sekali dari orang
Islam , apalagi dari NU. Bahkan tidak ada sama sekali, baik secara organisasi
maupun pribadi-pribadi di aspek kekayaan finansial ini kita lemah. Dari aspek
ini, kita msih jauh, penuh tantangan. Mereka yang tidak senngg dengan NU,
berupaya jangan sampai kaya raya. Baik wargam=nya maupun organisasinya. Mereka
takut tidak kebagian. Tapi di aspek lain
yaitu modal sosial, plitik dan syiar, serta politih kita masih belum
tertandingi.
Demikian penjelasan mendalam dari kiai Sa’id yang disampaiakan dihadapan
para peserta yang menyaksikan peresmian
ini yaitu para pengurus pusat LP Ma’arif PBNU,
pengurus LP. Ma’arif PW NU DKI Jakarta, Pengurus Cabang NU Jakarta Barat,
Pengurus Lembaga dan Banom di lingkungan PC NU Jakarta Barat.
Sebagaimana disampaikan Ketu LP Ma’arif NU PBNU, KH. Z. Arifin Junaidi,
bahwa berdirinya gedung ini adalah atas bantuan dari Badan Ammil Zakat Republik
Indonesia, dan Program Kemdikbut Ristek Dikti tahun 2021, dan sumbangan dari
UNISMA Malang Jawa Timur. Siswa-siswi SMP-SMK Ma’arif NU Grogol ini sejumlah
800 anak lebih. Mereka rata-rata kalangan menegah ke bawah. LP Ma’arif PBNU
ingin menghadirkan layanan pendidikan yang bermutu, mampu bersaing di kehidupan
dunia gelobal. LP Ma’arif NU ingin menjadi pemungkin dari hal yang tidak
mungkin. Yaitu menghadirkan layanan pendidikan yang bermutu kepada para
mustadl’afin di Jakarta. Tambahnya.
Hadir dalam persemian tersebut, Gubernur DKI Jakarta yang diwakili oleh
kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta,
Ketua LP Ma’arif PBNU KH. Z. Arifin Junaidi, Ketua Baznas Republik
Indonesia Prof. Dr. Noor Ahmad, MA, Rektor UNISMA Prof. Dr. Masykuri Bakri
serta para pejabat kependidikan Provinsi DKI Jakrta.
Sa’idah Sakwan, ketua panitia pembangaunan gedung menyampaikan, bahwa
direncanakan gedung ini akan dibangun empat Blok. Bangunan SMK Ma’arif NU
berdiri 4 lantai dan terdiri dari 24 ruangan di Blok B. Sementara itu gedung
SMP masih proses penyelesaian di Blok C dan D. Dan hingga kini telah selesai
dua blok. Sebelumnya telah diresmikan Blok A bangunan untuk pelatihan SDM LP
Ma’arif NU, Ma’arif NU Center (MNU Center) pada bulan maret 2020. Hari ini
diresmikan blok B untuk gedung SMK Ma’arif NU, yang peletakan batu pertama
pembanginan ini dilakukan Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH. Sa’ad Aqil Siraj, MA.
6 bulan lalu.
Lembaga ini satu-satunya lembaga milik NU dengan Badan Hukum Perkumpulan NU (BHP NU) di DKI Jakarta. Lainnya adalah lembaga-lembaga pendidikan NU milik yayasan NU atau milik orang-orang NU, yang jumlahnya cukup besar. Sehingga sangat patut jika Gubernur DKI mensuport. (TB33/ImamBK)
Tambahkan Komentar