Semarang, TABAYUNA.com - Ketua Lembaga Pendidikan Ma`arif NU PWNU Jawa Tengah, Fakhruddin Karmani menyampaikan pesan khusus kepada seluruh Kepala satuan pendidikan Ma`arif PWNU Jawa Tengah agar mengajarkan kurikulum ke-NU-an (sekarang kurikulum ASWAJA NU). “Kurikulum ke-NU-an bagi satuan pendidikan Ma`arif bukan lagi Muatan lokal tetapi kurikulum Wajib, oleh karena itu pihaknya minta agar seluruh Ketua LP Ma`arif NU Cabang memastikan semua satuan pendidikan dibawah naungan Ma`arif mengajarkan ke-NU-an di sekolah/madrasah,” kata di kantor LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah, Senin (16/6/2025).
Lebih lanjut, Fakhruddin Karmani
menyampaikan bahwa Lembaga Pendidikan Ma`arif NU Jawa Tengah telah menyusun dan
mencetak Buku ke-NU-an, sehingga sekolah/madrasah tidak perlu mencari referensi
lain selain dari Buku Ke-NU-an Ma`arif Jateng. “Kami sangat concern dan serius
terkait mapel Ke-NU-an karena mapel ke-NU-an inilah yang menjadi pembeda antara
satuan pendidikan dibawah naungan Ma`arif dan sekolah diluar Ma`arif. Namun
yang lebih penting lagi bahwa Kurikulum ke-NU-an itu adalah ruhnya satuan
pendidikan Ma`arif karena mengajarkan secara utuh tentang Aqidah Ahlussunah wal
Jama`ah An-Nahdliyah secara prinsip, aqidah, amaliah, harokah dan sejarah NU,”
lanjutnya.
Sebagai informasi, bahwa Lembaga
Pendidikan Ma`arif NU PBNU sudah menyusun kurikulum ASWAJA NU (ke-NU-an) dan
diterbitkan melalui Surat Keputusan Pengurus Lembaga Pendidikan Ma'arif NU PBNU
Nomor: 680/PP/SU/LPM-NU/IX/2024 Tentang Pedoman Kurikulum Ahlussunah Waljama'ah
An-Nahdliyah (Aswaja NU) Pada Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah Formal Di
Lingkungan Nahdlatul Ulama. Sebagai bentuk tindaklanjut dari Pedoman tersebut
LP Ma`arif NU Jawa Tengah telah mengembangkan pedoman tersebut menjadi buku
pegangan guru dan murid.
Fakhruddin menyerukan kepada semua Guru dan peserta didik
Ma`arif agar semua menggunakan buku terbitan dan cetakan LP Ma`arif sebagai
buku ajar di sekolah/madrasah maupun di perpustakaan. “Kami minta semua satuan
pendidikan Ma`arif Jawa Tengah menggunakan terbitan dan cetakan buku Ke-NU-an
Ma`arif Jawa Tengah dan bisa disimpan di rumah dan sampai kapanpun bisa dibuka
dan dipelajari lagi karena isi buku ke-NU-an adalah tentang aqidah dan tuntutan
menjadi warga NU,” demikian pungkas Fakhruddin. (*)
Tambahkan Komentar