Phnom Penh, TABAYUNA.com - Pendidikan Islam tak lagi terbatas pada ruang kelas atau batas negara. Inilah semangat yang dibawa Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang saat melakukan perjalanan akademik ke Kamboja pada 19 Agustus 2025.
Dipimpin langsung oleh Dekan, Dr. H. Iman Fadhilah, M.Si.,
bersama Wakil Dekan II, Dr. Muhammad Ahsanul Husna, M. Pd., Sekprodi PGMI
Ersila Devy Rinjani M.Pd., dan Kepala UPT Bahasa Unwahas Ulya Himawati, M. Pd.
sebagai delegasi FAI Unwahas mengunjungi Madrasah An-Nikmah Al-Islamiyah di
Phnom Penh. Pertemuan hangat ini mencapai puncaknya dengan penandatanganan Nota
Kesepahaman (MoU) antara kedua lembaga, sebuah langkah yang meneguhkan tekad
bersama untuk memperkuat pendidikan Islam di tengah komunitas Muslim minoritas
di Kamboja.
MoU tersebut ditandatangani oleh Dr. Iman Fadhilah mewakili
Unwahas dan Hj. Ierasath Bin Yousof mewakili Madrasah An-Nikmah Al-Islamiyah.
Ruang lingkup kerja sama ini tidak sekadar formalitas, melainkan program nyata
yang meliputi pertukaran pelajar, kolaborasi penelitian, penguatan program
keagamaan, penerimaan mahasiswa baru, hingga penyelenggaraan seminar, lokakarya,
dan pengembangan jaringan informasi.
“Kerja sama ini adalah wujud nyata komitmen Unwahas untuk
menghadirkan Islam yang santun, moderat, dan rahmatan lil ‘alamin
melalui jalur pendidikan. Kami percaya, kolaborasi ini tidak hanya bermanfaat
bagi Unwahas, tetapi juga memperkuat kapasitas pendidikan Islam di Kamboja,”
ungkap Dr. Iman Fadhilah.
Senada, Dr. Muhammad Ahsanul Husna menambahkan bahwa langkah
ini merupakan bagian dari strategi internasionalisasi FAI. “Kolaborasi ini akan
memberikan pengalaman lintas budaya bagi mahasiswa kami sekaligus mendukung
pengembangan sumber daya manusia di Madrasah An-Nikmah,” jelasnya.
Madrasah An-Nikmah Al-Islamiyah sendiri selama ini menjadi
pusat pendidikan Islam bagi komunitas Muslim minoritas di Phnom Penh. Dengan
hadirnya kerja sama ini, Unwahas dan An-Nikmah berharap tercipta ekosistem
pendidikan Islam yang unggul, toleran, dan inklusif di ranah global.
Tambahkan Komentar