Grobogan, TABAYUNA.com – Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) atau Pembangunan Nasional Semesta Berencana menjadi urgen untuk kondisi bangsa Indonesia saat ini. Sebab, GBHN, memuat unsur visi, peta jalan, arah, dan target adalah strategis dan penting bagi negara Indonesia.

Adanya tujuan dan arah bangsa yang jelas dan detial tersebut, perhatian dan energi bangsa bisa diproyeksikan dan diprioritaskan sehingga produktif untuk pembangunan negara. Absennya visi, peta jalan, arah, dan target itu menjadikan negara berputar-putar menghabiskan energi bangsa untuk hal-hal yang tidak penting.

Hal itulah yang disorot H. Abdul Wachid anggota DPR RI Fraksi Gerindra dalam sosialisasi 4 Pilar Kebangsaab (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia) di Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Sabtu (30/9/2017).

Politisi yang duduk di komisi VI (enam) DPR RI itu menegaskan, bahwa di Indonesia sendiri, senarnya sudah ada visi dan garis-garis besar haluan negara sudah ada sejak awal kemerdekaan. Sebelum Orde Baru, ada Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun, Repelita, dan Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Masa Orde Baru ada GBHN, Propenas, Propeda, dan Repelita.

Sudah banyak politisi yang mengamini pembumian kembali GBHN. Salah satunya adalah Megawati Soekarno Putri yang beberapa waktu lalu menginginkan kembali hadirnya GBHN bagi NKRI Ini.

Di era Reformasi tidak ada lagi GBHN, tetapi muncul Rancangan Pembangunan Jangka Menengah dan Panjang (RPJMP) dan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN). Tak adanya GBHN mendorong beberapa gerakan merancang visi, peta jalan, dan target, seperti Visi Indonesia 2030, Nawacita, Kapsul Waktu.

Menurut Wachid, hal itu tidak akan tercapai jika tidak ada usaha membumikan kembali GBHN sebagai hal mendasar sebagai pijakan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“GBHN sangat urgen hadir di era seperti ini. Bangsa ini membutuhkan instrumen dasar dan substansial seperti GBHN,” beber Ketua DPD Partai Gerindra Jateng tersebut dalam agenda yang dibarengkan dengan pelantikan Tunas Indonesia Raya (Tidar) Grobogan itu.

Ia juga berharap, untuk kembali membumikan GBHN, anak-anak muda juga harus setia pada Empat Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Anak muda harus menjadi garda terdepan dalam pembangunan bangsa dan negara,” ujar Wachid yang digadang-gadang maju Pilgub Jateng pada 2018 itu.


Ia berharap, nilai-nilai Pancasila harus hadir dan ditanamkan sejak dini bagi masyarakat Indonesia, khususnya kalangan pemuda. “Nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan sejak dini di kalangan pemuda agar kita bisa menjadi bangsa yang bermartabat,” tukas dia. (TB34/Hms).
Bagikan :

Tambahkan Komentar