Temanggung, TABAYUNA.com - Tepat pukul 08.30 WIB, STAINU Temanggung menggelar simulasi pra visitasi akreditasi institusi perguruan tinggi (AIPT) kedua di gedung B, Kamis (6/8/2018).
Dalam sambutannya, Dr. H. Muh Baehaqi, MM Ketua STAINU Temanggung menjelaskan kegiatan tersebut dalam memantabkan borang akreditasi AIPT STAINU Temanggung tahun 2018 ini.
"Insyaallah akhir September 2018 borang diupload untuk akreditasi AIPT STAINU Temanggung," ujar doktor jebolan UII Yogyakata itu.
Kita menargetkan, kata dia, STAINU dapat nilai akreditasi minimal B. "Insyallah 2019 kita rencanakan perubahan dari sekolah tinggi ke institut. Karena syarat ke institut minimal enam prodi dan itu sudah kami kantongi," beber dia.
Sementara itu, Prof Dr Khoiruddin Nasution, MA Asesor BAN PT menegaskan bahwa tim akreditasi merupakan tim pengubah nasib perguruan tinggi. "Kita harus yakin bahwa apa yang kita lakukan ini mendapat rida Allah," tegas guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut.
Pihaknya menegaskan, nasib kita yang mengubah adalah diri sendiri. "Nasib perguruan tinggi juga sama. Saya melihat, sarana prasarana STAINU sudah cukup bagus. Kalau berbicara cukup itu relatif. Di kampus lain butuh AC tapi kan di sini tidak butuh," ujar dia.
Saat ini, katanya, baik dan buruknya perguruan tinggi bukan negeri dan swasta. "Tapi intinya pada akreditasi," tegas dia.
Ia menegaskan, borang merupakan mendokumenkasikan kinerja sesuai lini masing-masing. "Jadi mendokumenkan RPS dosen, penelitian dosen, dan lainnya," ujar dia.
Pihaknya juga mendorong Jurnal Ilmiah Cita Ilmu di STAINU bisa segera akreditasi ke Sinta. Semua itu menurutnya, harus diseriusi karena perguruan tinggi NU harus bermutu.
Dalam simulasi itu, hadir jajaran pejabat, kaprodi, sekprodi, dan dosen yang bertanggungjawab pada standar 1 sampai 7. (tb44/Ibda).
Dalam sambutannya, Dr. H. Muh Baehaqi, MM Ketua STAINU Temanggung menjelaskan kegiatan tersebut dalam memantabkan borang akreditasi AIPT STAINU Temanggung tahun 2018 ini.
"Insyaallah akhir September 2018 borang diupload untuk akreditasi AIPT STAINU Temanggung," ujar doktor jebolan UII Yogyakata itu.
Kita menargetkan, kata dia, STAINU dapat nilai akreditasi minimal B. "Insyallah 2019 kita rencanakan perubahan dari sekolah tinggi ke institut. Karena syarat ke institut minimal enam prodi dan itu sudah kami kantongi," beber dia.
Sementara itu, Prof Dr Khoiruddin Nasution, MA Asesor BAN PT menegaskan bahwa tim akreditasi merupakan tim pengubah nasib perguruan tinggi. "Kita harus yakin bahwa apa yang kita lakukan ini mendapat rida Allah," tegas guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut.
Pihaknya menegaskan, nasib kita yang mengubah adalah diri sendiri. "Nasib perguruan tinggi juga sama. Saya melihat, sarana prasarana STAINU sudah cukup bagus. Kalau berbicara cukup itu relatif. Di kampus lain butuh AC tapi kan di sini tidak butuh," ujar dia.
Saat ini, katanya, baik dan buruknya perguruan tinggi bukan negeri dan swasta. "Tapi intinya pada akreditasi," tegas dia.
Ia menegaskan, borang merupakan mendokumenkasikan kinerja sesuai lini masing-masing. "Jadi mendokumenkan RPS dosen, penelitian dosen, dan lainnya," ujar dia.
Pihaknya juga mendorong Jurnal Ilmiah Cita Ilmu di STAINU bisa segera akreditasi ke Sinta. Semua itu menurutnya, harus diseriusi karena perguruan tinggi NU harus bermutu.
Dalam simulasi itu, hadir jajaran pejabat, kaprodi, sekprodi, dan dosen yang bertanggungjawab pada standar 1 sampai 7. (tb44/Ibda).
Tambahkan Komentar