Ilustrasi
Oleh Rohman

Saya orang awam yang bukan ahli dalam menulis, dan saya bukan kader NU secara struktural apalagi kader HTI, terus urusanku apa? Jadi akhir-akhir ini ada sebuah kejadian yang membuat gempar seluruh masyarakat Indonesia.

Tentang Banser yang membakar sebuah bendera, semakin kesini rasa penasaran saya semakin kuat  apa itu Banser dan apa itu HTI.

Dari itu  saya secara pribadi sebagai warga Indonesia mencoba mengungkapkan apa yang ada dalam fikiran saya yang sudah mencapai puncak ingin mengeluarkan unek-unek yang ada atas kejadian yang terjadi lewat sebuah tulisan.

Dari apa yang ada, maaf saya hanya memakai akal sehat saya karena saya bukan ahli sejarah apalagi ahli agama, saya tekankan lagi saya hanya orang awam.

Poin-poin yang saya amati adalah pembakaran bendera yang di lakukan BANSER apakah benar-benar yang di koar-koarkan BANSER yaitu rasa kecintaannya terhadap Negara?

Atukah kejadian benar-benar pembakaran sebuah kalimat suci yang juga di koar-koarkan yang lainnya?

Seandainnya itu adalah kalimat tauhid murni tanpa embel-embel di belakangnya, maka BANSER salah kaprah, Tapi yang saya tahu simbol itu sudah menjadi simbol bendera sebuah ormas yang terlarang di Indonesia yaitu (HTI).

Di sini saya tidak membela BANSER, dari kecil saya di ajari oleh ustadz-ustadz kampung saya, kalau ada sobekan Al-qur'an ataupun ayat-ayat yang terpisah dan sudah tidak mungkin lagi terpakai atau malah menjatuhkan kesucian Al-qur'an maka bakarlah, dengan diangkat keatas, untuk menyelamatkan kesucian Al-qur'an.

Yang saya takutkan ada kelompok yang menggunakan kalimat tauhid sebagai sebuah alat untuk tujuan tertentu, entah itu kekuasaan atau material. Itu lebih hina dari perlakuan yang dilakukkan oleh BANSER.

Dan kalau memang benar-benar itu bukan bendera HTI, dan hari ini ada sebuah aksi yang dinamakan "AKSI BELA KALIMAT TAUHID" bagi mereka yang membelanya tolong jaga kalimat itu benar-benar.
bukan untuk diduduki, ditaruh di tanah, bahkan ada bentangan bendera besar bertuliskan kalimat tauhid untuk dinjak-injak.

Tapi kenyataan yang terjadi aksi tersebut banyak kalimat tauhid yang diletakkan tidak sepantasnya,
Disini saya semakin bertanya, apakah benar-benar kalian itu membela kalimat Tauhid ? , Ataukah kalaian tidak beda dengan ISIS,  memakai bendera yang didalamnya tertuliskan kalimat tauhid, tetapi malah menjatuhkan marwah kalimat tersebut, dengan membunuh sesama muslim.

Dari sini saya mengambil sebuah kesimpulan, kalimat tauhid lebih baik kita taruh dalam hati, bukan untuk dibela, dijadikan gagah-gagahan di bentangkan dengan sebuah bendera, malah lebih muli diamalkan sebisa mungkin, dari pada hanya membuat kericuhan yang akan mengotori kesucian kalimat tersebut, menaruhnya disembarang tempat, meneriakkan Takbir dengan penuh amarah, disitu kita bukan membela, jika ada yang tersinggung maaf tapi saya tekankan ini hanya untuk diri saya pribadi sebagi seorang awam yang tidak terikat dengan ormas tertentu.
Bagikan :

Tambahkan Komentar