TABAYUNA.com – Ia adalah Vicky Aditya kelahiran Kabupaten Blora Pada 08 Juli 1998 yang kini menekuni dunia musik. Pria asal Desa Sambeng Rt004/Rw02 Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora ini, mengaku menekuni dunia musik sejak beberapa tahun lalu.

“Awal mula saya masuk  recording, dimulai tahun 2016, memang pada dasarnya saya suka bermusik dan suka membuat lagu, saya suka belajar yang namanya musik,” beber dia kepada Tabayuna.com pada Jumat (12/10/2018).

“Saya pernah bersekolah di SMPN 1 Blora. Setelah lulus  saya pindah ke Jakarta. Saya memiliki hobi bermusik ,belajar dan dancer. Saya menekuni dunia musik sejak tahun 2017, sebelumnya saya juga pernah bekerjasama dengan indie label di Jakarta cancer record dan merilis 2 lagu secara indie,” beber dia.

Lagu demi lagu saya ciptakan, kata dia, dan saya berinisiatif daripada lagu ini hanya tertulis di kertas lebih baik saya membuat nya menjadi lagu. “Mulai dari sini saya mengerjakan lagu sendiri , aransement sendiri sampai benar-benar jadi lagu yang bagus. Di tahun 2017 saya mengikuti acara mini consert di Bandung dari sinilah saya bertemu dengan bpk andrio sinaga pemilik indie label cancer record dan menawari kerjasama,” papar dia.

Ia mengaku sudah ada beberapa karya tercipta. “Ada 5 karya. Yang 4 di Indonesia dan 1 di Malaysia,” ujar pria tersebut.

Saya adalah anak asli Blora, kata dia, yang memiliki mimpi sangat besar di industri musik Indonsia dan Malaysia. “Proses saya bisa masuk ke industri musik Malaysia tidaklah mudah. Saya harus benar-benar meliki kemampuan yang lebih di Malaysia. Saya sempat mengirim beberapa demo lagu ke label rekaman Malaysia dan sempat di tolak 3 label juga di Malaysia,” tukas dia.

Mulai dari sini, kata dia, saya belajar apa yang kurang dari karya dan diri saya. “Pada akhirnya saya memiliki ide saya membuat 1 lagu, saya padukan musik indo dan Melayu. Setelah lagu ini jadi langsung saya kirim ke label rekaman lagi  dan allhamdulilah dengan karya saya ini label QD RECORD tertarik dan memberikan ruang berkarya di malaysia buat saya. QD RECORD berani mengontrak selama 5 tahun,” papar dia.

Harapan saya dengan single perdana ini,  kata dia, saya ingin single ini bisa diterima masyarakat luas di Malaysia dan Indonesia. “Ini juga menjadi langkah pertama untuk bisa memperkenalkan budaya Blora dan Indonesia ke Malaysia,” papar dia.

Target ke depannya, lanjut dia, yang pasti kedepannya akan ada single dan album dan saya tidak akan mencari ketenaran karena saya tahu musik adalah oksigen, darah dan tulang saya. “Saya akan coba berusaha terus untuk membuat karya yang terbaik agar bisa di cintai kalangan pecinta musik di Indonesia dan Malaysia dan saya ingin membanggakan kota saya ini Blora,” papar dia.

“Saya selalu ingat kritikan jangan buat anda jatuh tetapi balaslah dengan kesuksesan anda," ujar dia. (TB44/Hms).
Bagikan :

Tambahkan Komentar