Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang M Agus Junaidi (tengah) sedang memimpin rapat persiapan talk show tukar sampah dengan souvernir bersama Radio Sonora di Gedung PIP Balaikota Semarang Jumat (9/11/2018). 

Semarang, TABAYUNA.com - Perihatin atas kurangnya kesadaran masyarakat yang tinggal di Kota Semarang terhadap kesehatan lingkungan khususnya dalam pengelolaan sampah baik plastik maupun bekas botol air mineral.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang bakal menyelenggarakan program tukar sampah dengan aneka suvenir pada gelaran Care Free Day Minggu 11 November 2018.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang M Agus Junaidi usai memimpin rapat persiapan acara mengatakan selama ini pengunjung dan pedagang CFD masih kurang tertib dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.

" Perilaku membuang sampah sembarangan baik sisa makanan maupun bekas botol minuman kemasan, juga pedagang kaki lima kerap kita temukan," terangnya Jumat (9/11/2018)

Agus Junaidi menilai, akibat perilaku tersebut membuat kawasan Simpang Lima Semarang termasuk Jalan Pahlawan terlihat kurang bersih. " Belum lagi selebaran brosur iklan dan sebagainya sering dibuang sembarangan. Karena itu besok Minggu diharapkan gerakan bersih sampah ini bisa lebih meningkat," katanya

Dikatakan Agus Junaidi gerakan peduli lingkungan terutama sampah mendesak untuk dilakukan mengingat jumlah sampah di Kota Semarang sekarang terbilang tinggi.

" Kami per hari menerima kurang lebih 900 ton sampah meliputi sampah plastik, kemudian kayu, kertas, juga besi dan sayuran," paparnya

Untuk menarik minat pengunjung CFD serta agar tergugah kepedulian tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola sampah dengan baik terlebih memasuki musim penghujan digandeng beberapa pihak swasta.

" Ini soal sampah kan tidak bisa diselesaikan sendiri pemerintah, kita juga mengajak perusahaan yang peduli lingkungan untuk dukung dengan berupa souvernir bagi warga penukar sampah besok Minggu," jelasnya

Pihaknya menegaskan program tukar sampah dengan sovenir dijadwalkan rutin kedepannya, agar masyarakat terdorong kesadaran soal lingkungan dan secara tidak langsung teredukasi.

" Dari catatan kami paling banyak sampah selama ini kategori organik mencapai hingga 60 persen dan plastik sebanyak 20 persen. Jadi saya ajak masyarakat besok ramai-ramai ke CFD tukar sampahnya," pungkasnya. (tb44/haris).
Bagikan :

Tambahkan Komentar