Ilustrasi foto GPdI LC
Oleh: Mustofa
Mahasiswa Prodi PAI Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Kebenaran Ilmu, Kebenaran Filsafat Dan Kebenaran Agama
Kebenaran Ilmu (Ilmiah)
Kebenaran ilmu yaitu kebenaran yang sesuai dengan faktanya atau sesuai degan reailitanya dan didalamnya mengandung ilmu pengetahuan, hal yang penting dan perlu mendapat perhatian dalam kebenaran ilmu sendiri yaitu bahwa kebenaran ilmu harus selalu merupakan hasil dari persetujuan atau yang sudah di sepakati oleh para ahli ilmuan di bidangnya masing-masing.
Kebenaran sering di anggap sebagai suatu yang harusditemukan atau di rebut melalui perbedaan antara kebenaran dan ketidak benaran ,dan kebenaran ilmiah sendiri memiliki tiga sifat dasar  , yakni :
Struktur yang rasional-logis
Kebenaran yang dapat dicapai berdasarkan dari sebuah kesimpulan logis atau rasional dari proposisi atau promis tertentu,dan Rasional yaitu yang mamupu mengunakan akal budinya dengan baik atau dapat memahami kebenaran ilmiah, oleh sebab itu kebenaran ilmiah di anggap sebagai kebenaran universal
Isi empiris
kebenaaran iliyah yang perlu di uji dengan kenyataan yang ada, karna sekalipun suatu pernyataan di anggap benar secara logis, perludi cek apakah pernyataan tersebut benar secara empiris.
c.dapat di terapkan (pragmatis): Berusaha mengabungkan kedua sifat kebenaran sebelumnya  ( Logis Dan Empiris), maksutnyayaitu jika pernyataannya benar maka dinyatakan benar secara logis dan empiris.
Kebenaran Agama
Dalam teori kebenaran agama yaitu menggunakan wahyu yang bersuber dari tuhan dan sebagai mahluk pencari kebenaran kita dapt mencari dan menemukan kebenaran melalui agama  dengan demikian suatu dianggap benar bila sesuai dengan ajaran agama dan itu mutlak, agama dengan kitap suci dan haditsnya dapat menjawap semua persoalan manusia  

Kebenaran Filsafat
Ada beberapa kateori kebenaran filsafat yang terbagi menjadi :
Teori Korespondensi
 yaitu teori yang menerapkan bahwa kebenaran atau sesuatu       keadaan benar itu terbukti benar bila adad kesesuaian antara arti dan maksut atau kesesuaian pernyataan dengan fakta
Teori Koherensi
yaitu teori yang mengangap sesuatu pernyataan benar bila di dalamnya tidak ada petentangan, dengan demikian suatupernyataan dianggap benar, jika pernyataan itu di laksanakan atas pertimbangan yang konsisten dan pertimbangan lain yang telah diterima kebenaran nya.
Teori Pragmatisme
yaitu teori yang mengangap suatu pernyatan, dalil itu memiliki kebenaran bila memiliki kegunaan dan manfaat bagi kehidupan manusia.
Metode Induktif-eduktif
Metode induktif
Yaitu sesuatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyatan hasil observasi dalam suatu pernyataan yang lebih umum dan menurut suatu pandangan yang luas di terima ilmu-ilmu empiris di tandai oleh metode induktif, di sebut induktif bila bertolak dari pernyataan tunggal seperti gambaran mengenai hasil pengamatan dan penelitian orang sampai pada pernyataan-pernyataan universal.
Penalaran induktif berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah di ketahui atau di yakini dan berakhirpadasuatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersufat lebih khusus metode ini di awalidari pembentukan teori , hipotesis, definisi oprasional, instrumen dan oprasionalisasi,dengan kata lain  yaitu memahami sesuatu dengan melakukan penelitian di lapangan.


Metode deduktif
Yaitu metode yang menyimpan bahwa data-data empirik diolah lebih lanjut dalam sesuatu sistem peryataan yang harus ada dalam metode deduktif ialah adanya perbandingan logis antara kesimpulan kesimpulan itu sendiri.
Penalaran deduktif berpangkat dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatukesimpulan atau pengetahuan baruyang bersifat umum.
Korelasi penalaran deduktif dan induktif
Kedua penalaran tersebut  seolah-olah merupakan cara berpikir yang berbeda dan terpisah teta[i dalam prakteknya, antara berangkat dari teori atau berangkat dari fakta empirik merupakan lingkaran yang tidak terpisahkan.dengan demikian untuk mendapatkanpengetahuanilmiah kedua penalaran tersebut ilmiah keduapenalaran tersebut dapat di gunakansecara bersama-sama dan saling mengisi , dan di laksanakan dalam suatuujud penelitian ilmiah yang mengunakan metode  ilmiah dan taat pada hukum-hukum logika.
Implementasi relasi (hablum minalloh ,hablum minannas, hablum minal alam,)
Hablum minallah
Allah dengan manusia secara langsung yaitu degan beribadah seperti solat puasa dan ritual ibadah lainnya.
Hablum minannas (manusia-manusia)
Manusia merupakan makhluk sosial yang dimana manusia tidak bisa hidup dengan diri  sendiri. sebagai makhluk sosial kita harus saling melegkapi saling tolong menolong, sopan santun, adap asor dengan orag lain melainkan butuh bantuan orang lain seperti misal ada yang kesulitan ataukesusahan kita bisa menolongnya.
Hablum minal alam (manusia dan alam)
Yaitu kita sebagaimanusia kita wajib menjaga alam semesta kita ini bagai manapun allah sudah memberikan segalanya seperti makanan minuman melalui alam. Oleh karna itu sebagai manusia kita wajib menjaga alam degan cara tidak buang sapah sembarangan, tidak menebang pohon sembarangan.
Relasi Ketiganya
Ketiganya merupakan suatu hal yang tidak dapat terpisahkan Habu minallah merupakan hubungan seseorang kepada Allah bersifat vertikal yang tidak dapat dipisahkan dari habul minanas karena hubungan dengan Allah di implementasikan kepada manusia orang yang hubungan vertikal kepada Allah baikmaka hubungan kepada manusia akan baik karena orang yang berhubungan dengan Allah  baik mempunyai sifat-sifat yang baik kepada manusia.
Hubungan manusia kepada alam, orang yang baik kepada manusia apabila tidak menjaga alam misl membuang sampah sembarang akan membuat tidak nyaman bagi tetangganya, manusia juga merupakan khalifah yang harus menjaga alam dan makhluk lain.
Hubungan ketiganya orang yang mempunyai hubungan yang baik kepada Allah maka akan terimplementasi kepada manusia dan alam

Tugas ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Umum dengan Dosen Pengampu: Hamidulloh Ibda M.Pd.


Bagikan :

Tambahkan Komentar