TABAYUNA.com - Pergerakan  Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Trisula STAINU Temanggung, mengadakan diskusi mingguan atau follow up di kampus STAINU Temanggung, Selasa (10/12/2018).

Pada kesempatan itu m efendi sebagai fasilitator menjelaskan bahwa PMII memandang bahwa aswaja adalah orang-orang yang memiliki metode berfikir keagamaan yang mencakup semua aspek kehidupan dengan berlandaskan atas dasar moderasi, menjaga keseimbangan, dan toleran.

Aswaja bukan sebuah madzhab melainkan sebuah metode dan prinsip berfikir dalam menghadapi persoalan-persoalan agama sekaligus urusan sosial kemasyarakatan, inilah makna aswaja sebagai manhaj al fikr.

"Sebagai manhaj alfikr, PMII berpegang pada prinsip-prinsip tawasuth (moderat), tawazun (netral), ta’adul (keseimbangan), dan tasamuh (toleran)," tegasnya

Sedangkan Usman Mafrukhin juga menambahkan bahwa konsep Aswaja itu tidak lain dan tidak bukan tetap menjadi manhajul harokah dan manhaj al fikr PMII jadi kalau bicara PMII dan NU itu tidak bisa di pisahkan baik secara ideologis dan juga cultural, "dan mengapa PMII menggunakan sebagai manhaj  al fikr itu sebagai konsep kerangka berpikir sahabat sahabat sekalian dalam membentengi faham kita ahlusunnah wal jamaah annahdliyah," beber dia.

Sri Astuti juga sedikit berpendapat bahwa dengan kerangka aswaja sebagai manhaj itu bersifat dinamis artinya menerima segala pembaruan pembaruan. (Tb33).
Bagikan :

Tambahkan Komentar