Oleh: Nikita Sukma Mulia Pradani

Anggapan bahwa Indonesia miskin animasi sepertinya akan terbantahkan, karena dunia animasi akan diramaikan oleh film animasi keluarga yang berjudul Nussa dan Rara. Webseries ini dibuat oleh animator asal Indonesia sekaligus CEO dan Co-Founder dari salah satu rumah produksi yaitu The Little Giantz dan sudah diluncurkan melalui saluran YouTube resmi Animasi Nussa Official pada tanggal 20 November 2018 pukul 13.00, bertepatan 12 Rabiul Awwal 1440 H.

Nussa dan Rara merupakan kartun Indonesia yang disajikan dengan nuansa islami yang turut dipadu dengan munculnya pengembangan nilai-nilai berkarakter, yang pastinya diharapkan mampu memberikan energi positif untuk Indonesia juga dunia. Proyek animasi Nussa terbilang sangat singkat, hanya 4 bulan saja, padahal normalnya menurut ahli perlu minimal 1-2 tahun. Episode pertama Nussa dan Rara berhasil menembus trending di YouTube. Baru satu hari tayang saja sudah mencapai 700 ribu penonton. Episode pertama nya mengajarkan tentang adab seorang muslim saat hendak tidur.

Karya anak bangsa ini memang patut di apresiasi, sejak rilisnya teaser sudah mendapatkan pujian dan respon positif dari berbagai kalangan, mulai dari anak kecil hingga dewasa. Salah satu respon positif berasal dari ustadz, yaitu Felix Siauw. Dalam unggahan akun instagram miliknya ia mengatakan, “Alhamdulillah satu persatu doa Allah terjawab, dengan cara yang paling indah tentunya, dan kita yakini di waktu yang paling tepat. Salah satunya animasi anak Nussa,”katanya. Sudah seharusnya anak-anak tidak hanya disajikan dengan film-film kartun yang menyenangkan saja. Pendidikan adalah hal yang penting dan paling utama yang harus ditanamkan saat masa itu. Felix Siauw juga mengatakan dalam unggahan instagram miliknya,

“Efek iklan-iklan mesum, sinetron yang tidak pantas buat tayangan anak akan menambah daftar panjang refrensi buruk yang masuk kepada anak-anak kita. Padahal pendidikan paling utama di masa-masa itu adalah pendidikan karakter dan itu didapat dari referensi yang masuk ke mata dan telinga anak-anak kita,”tulisnya dalam caption instagram.

Webseries ini bisa menjadi pilihan yang tepat bagi para orang tua sebagai tontonan anak-anaknya, tontonan yang positif, mengenalkan kepada anak sejak dini tentang agama dan akhlak yang baik. Seperti yang kita lihat pada karakter anak-anak generasi alpha, generasi yang lahir di era sosial media dan juga gadget, mereka seolah-olah kehilangan contoh teladan yang bisa dijadikan penguatan karakter bagi anak. Bisa dilihat dalam beberapa hal misalnya lagu anak, produksinya berkurang drastis. Berbeda dengan tahun 90-an yang bahasa di dalam lagu anak sesuai dengan bahasa anak-anak. Kalau sekarang anak-anak seperti dipaksa untuk menjadi dewasa sebelum waktunya. Tidak hanya itu, serangan karakter bagi anak-anak juga muncul di cerita-cerita animasi fiktif seperti animasi yang muatannya tidak layak untuk di konsumsi anak-anak.

Kisah Nussa dan Rara atau Nussa Edutainment Series ini hanya di unggah melalui youtube dan instagram, belum memasuki dunia televisi. Dengan diluncurkannya animasi ini semoga para animator lain yang di Indonesia berlomba-lomba untuk bersaing dalam menciptakan kreasi anak bangsa dalam bidang animasi kartun. Dan tentunya kita sebagai pembaca senantiasa men- support karya-karya yang lahir dari produk lokal. Bukan tidak mungkin dengan penduduk terbanyak nomor empat, salah satu animasi karya anak bangsa dapat dikenal oleh seluruh penjuru dunia.

Bagikan :

Tambahkan Komentar