Ilustrasi
TABAYUNA.com  - Ada pertanyaan klasik di kalangan pengamat gerakan Islam. Mengapa gerakan Islam lebih mudah diterima di kalangan mahasiswa eksakta (Kedokteran, MIPA dan teknik) dibandingan mahasiswa jurusan agama, humaniora dan sosial politik?

Jawaban sementara saya. Karena pola indoktrinasi gerakan Islam seirama dengan cara berpikir saintis yang menyatukan fakta empiris dengan realitas. Apa yang dilihat dan didengar itulah realitas. Tidak ada hal lain selain yang empiris. Itulah yang rasional.

Sedangkan mahasiswa jurusan agama, humaniora, sosial dan politik menganggap ada sesuatu di balik apa yang dilihat dan didengar. Mereka memisahkan fakta dengan realitas. Bagi mereka fakta sebagai jalan untuk mengetahui realitas sebenarnya. Karena itu mereka tidak bisa menerima begitu saja indoktrinasi yang diberikan. Mereka menampung lalu menganalisa dan membangun pengetahuannya sendiri tentang realitas di balik fakta yang bisa jadi berbeda dengan narasi yang didoktrinkan kepada mereka. (Ayik Heriansyah)
Bagikan :

Tambahkan Komentar