Brebes, TABAYUNA.com – Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PWNU Jawa Tengah mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Inisiasi Pokja Inklusi di Kabupaten Brebes. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (22/1/2019) ini terlaksana atas kerjasama LP Ma’arif Jawa Tengah dengan UNICEF, dan bertempat di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembanan Daerah (Baperlitbangda) Kabupaten Brebes.

FGD yang diinisiasi oleh Pengurus Wilayah LP Ma’arif Jawa Tengah ini melibatkan beberapa pihak baik lembaga pemerintah di Kabupaten Brebes maupun kelompok-kelompok masyarakat di Kabupaten Brebes, di antaranya Baperlitbangda, Biro Hukum Kabupaten Brebes, Biro Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Brebes, Kementerian Agama Kabupaten Brebes, Dewan Pendidikan Kabupaten Brebes, PGRI Kabupaten Brebes, Dinas kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum, PCNU Kabupaten Brebes, PC LP Ma’arif NU Kabupaten Brebes, Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Kabupaten Brebes, LSM Agustus, Paguyuban KS SMA/MA/SMK Kabupaten Brebes, Paguyuban KS SMP/MTs Kabupaten Brebes, Kompak, PWI Pokja Brebes, dan Gerakan Difabel Hebat (G-DBAT).

Ketua LP Ma’arif Jawa Tengah, R Andi Irawan, M.Ag menjelaskan bahwa program ini baru dilaksanakan di Kabupaten Brebes pada tahun 2019. 

“Kami berterima kasih kepada Ibu Bupati Brebes, Jajaran pemerintah Kabupaten Brebes, dan kepala Baperlitbangda Kabupaten Brebes yang telah membantu kami dengan memfasilitasi pertemuan dengan berbagai komunitas di Kabupaten Brebes,” kata dia.

Program inklusi ini diharapkan mampu menyuntikkan semangat bagi gerakan dan forum yang selama ini sudah ada di Kabupaten Brebes, sebagaimana disampaikan oleh bapak Dr. Drs. Angkatno, SH, M.Pd, Kepala Baperlitbangda Kabupaten Brebes. “Kami berterima kasih dan menyambut baik adanya program inklusi yang diinisiasi oleh LP Ma’arif Jawa Tengah bekerjasama dengan UNICEF ini. Kebetulan di Kabupaten Brebes sudah ada forum-forum atau gerakan-gerakan yang sedang berposes. Ada Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP), Gerakan Kembali Bersekolah (GKB), Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM). Harapannya benih yang akan ditanam oleh LP Ma’arif Jawa Tengah ini akan tumbuh dengan baik di Kabupaten Brebes” tuturnya.

Beberapa gerakan di Kabupaten Brebes seperti FMPP dan GKB selama ini masih berkonsentrasi pada anak tidak sekolah (ATS) agar kembali dan bersedia melanjutkan sekolahnya, belum sampai secara khusus pada anak berkebutuhan khusus (ABK). Hal ini disampaikan oleh ketua FMPP, Bahrul Ulum, selama ini kami belum menyentuh secara khusus tentang ABK atau penyandang disabilitas. “Ke depan akan kami masukkan dalam pendataan karena selama ini kita hanya fokus pada ATS. Semoga komunitas-komunitas yang ada bisa saling membantu dan bersinergi dalam mensukseskan program inklusi ini,” ujar dia.

Taufiqul Midwar, seorang penyandang disabilitas yang aktif dalam Gerakan Difabel Hebat (G-Dbat) Kabupaten Brebes mengharapkan agar sosialisasi program inklusi yang akan dilakukan dilakukan nanti dapat menyentuh semua pihak, termasuk masyarakat yang ada di tingkat bawah, “Saya harap sosialisasi ini tidak hanya mengarah pada pemerintah dan komunitas yang sudah ada di Brebes, tapi mampu menumbuhkan kesadaran bagi teman-teman saya penyandang disabilitas dan keluarga mereka, terutama orang tua mereka”, katanya.

Pertemuan ini dimaksudkan untuk mendorong pemerintah Kabupaten Brebes untuk membentuk Kelompok Kerja Inklusi yang terdiri dari bersama komunitas-komunitas di Kabupaten Brebes dan dinas-dinas terkait. 

“Pokja yang terdiri dari dinas-dinas yang ada di Kabupaten Brebes ditambah beberapa komunitas masyarakat ini diharapkan mampu mengawal terbentuknya kebijakan yang ramah terhadap penyandang disabilitas. Kebijakan yang lengkap dan mudah diimplementasikan. Karena sudah mendapatkan pertimbangan dari berbagai dinas, dari sisi hukumnya ada, pendidikannya ada, sosialnya ada, PU nya juga, agamanya ada, unsur masyarakatnya ada. Maka akan semakin lengkap nanti”.

Demikian penjelasan dari Drs. Sahidin, M.Si, koordinator implementasi Program Kemitraan LP Ma’arif NU Jawa Tengah dengan UNICEF. (tb44/ibda).

Bagikan :

Tambahkan Komentar