Pati, TABAYUNA.com - Hari ini Ahad, 26 Mei 2019, PAC Fatayat NU Margoyoso Pati mengadakan kegiatan kajian ramadhan dengan tema "peran perempuan dalam deradikalisasi agama". Acara ini digelar  di aula pondok pesantren mansajul ulum Ds. cebolek Kec. margoyoso Kab Pati di bawah asuhan KH.Liwa'uddin,M.Pd sekaligus ketua RMI NU kab.Pati.

Menurut panitia penyelenggara sekaligus ketua PAC Margoyoso, sahabat Nur Hidayah,S.Pd.I acara ini bertujuan untuk membangun kesadaran keterlibatan perempuan dalam menghadapi persoalan sosial termasuk masalah radikalisme. Sebelum Kajian acara diawali dengan tahtimul qur an yg diikuti oleh 18 ranting.

Narasumber dalam Kajian Ramadhan yg mengangkat perempuan dan radikalisme ini  adalah Ketua PCNU Kab Pati, Napak Yusuf Hasyim,S.Ag,M.SI yang memaparkan  bagaimana awal mula munculnya radikalisme dalam beragama bisa masuk dan berkembang di indonesia serta pola-pola gerakan yg di kembangkan mulai dari perguruan tinggi melalui  halaqoh-halaqah sampai pada rekruitmen kader-kader perempuan. lebihh lanjut ketua pcnu pati ini menyampaikan keprihatinannya terhadap perempuan-perempuan yang menjadi korban sikap dan perilaku intoleransi yang merendahkan martabat perempuan.

Beliau juga sedih munculnya perempuan-perempuan sebagai pelaku gerakan radikal dan aksi terolrisme. menurutnya hal ini di pengaruhi oleh bbrp faktor diantaranya karena perempuan memuliki posisi yang strategis dalam keluarga  sebagai "madrasatul ula" bagi anak-anaknya, Disamping itu perempuan juga lebih banyak tertarik dalam kajian-kajian keagamaan, sementara bekal pengetahuan keagamaannya minim.

Sedangkan Ning Tutik Nurul Jannah, MH sebagai narasumber kedua menyoroti tentang peran perempuan dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Menurut Wakil Ketua PC Fatayat NU Kab Pati ini, perempuan dijadikan sasaran dari ideologi radikal karena memiliki komitmen dan militansi yang tinggi dalam berbagai aspeknya, termasuk dalam hal politik kenegaraan. Maka penting bagi kader fatayat NU untuk selalu berusaha memperdalam kajian ilmu keagamaan khususnya tentang ajaran Ahlussunnah walnjamaah, agar tidak mudah terpengaruh oleh hasutan dan ajakan pemikiran yang bersifat radikal.

Acara kajian ramadhan kali ini ditutup dengan dialog dengan kader-kader ranting fatayat NU. Kedua nara sumber berpesan kepada para pengurus dan kader fatayat NU agar lebih berhati-hati dalam menjaga anak dan keluarga serta lingkungannya dari pengaryh faham radikalisme yang merusak tatanan kehidupan masyarakat yang penuh damai di bawah NKRI. (TB33).
Bagikan :

Tambahkan Komentar