Ilustrasi

Oleh Chafidhotun Nisa
Mahasiswi Prodi PAI STAINU Temanggung

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Masalah pemuda merupakan persoalan yang sangat penting bagi bangsa maupun agama. Mulai dari ‘akil sampai menginjak masa dewasa (masa kegoncangan). Jika mempunyai keinginan/ cita-cita maka semangatnya meluap-luap, mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya yang kadang-kadang tidak sesuai dengan tuntutan agama (khususnya agama islam), bahkan bias terjerumus ke dalam perbuatan kejahatan atau tindak kriminal.
Nabi Ibrahim pernah berdo’a seperti yang tersurat dalam Alquran surah Ibrahim ayat 40.
رب اجعلنى مقيم الصلاة ومن ذريتى ربنا وتقبل دعاء
Ya Allah, semoga Engkau jadikan kami orang yang selalu menjaga ibadah shalat dan juga anak cucu kami, semoga Engkau kabulkan doa kami.

Syeikh Musthafa al-Ghalayani juga berkata:

Sesungguhnya ditangan generasi penerus nasib suatu kaum dan di kaki generasi penerus kehidupan suatu kaum (maju dan mundurnya suatu kaum bergantung pada generasi pemudanya).
Oleh karena itu kita harus mampu mencetak generasi penerus bangsa yang berpendidikan. Baik dalam pendidikan umum, lebih-lebih dalam pendidikan agama. Ini sebagai salah satu bentuk tanggung jawab kita sebagai pemuda, lebih lagi sebagai mahasiswa. Generasi pemuda dengan pendidikan tertinggi. Namun tak sedikit dari pemuda di Indonesia ini yang menyandang gelar sarjana namun akhlaknya seperti anak TK saja. Maka yang dibutuhkan tidak hanya pemuda berpendidikan tetapi juga pemuda berakhlak.

Untuk mengatasi hal-hal yang kurang terpuji perlu binaan dan bimbingan bagi para pemuda Indonesia dengan pendidikan akhlak, pendidika jasmani, maupun dengan melatih keterampilan.
Lingkungan pendidikan yang dialami manusia terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
Pendidikan di dalam keluarga
Pendidikan formal yaitu di sekolah
Pendidikan dalam pergaulan masyarakat.

Seperti kita ketahui keluarga adalah sebagai madrasatul ula (pendidikan pertama) bagi seseorang. Di mana di dalam keluarga kita diajarkan hal-hal mulai dari yang paling sederhana hingga yang rumit sekalipun. Maka ini menjadi tanggung jawab orang tua untuk bisa mengajarkan sesuatu yang baik. Ada kalanya orang tua lupa saat terjadi pertengkaran di depan sang anak, hal ini dapat mempengaruhi pendidikan akhlak sang anak. Karena anak-anak akan lebih mudah menerima pendidikan dengan apa yang dilihatnya daripada apa yang dilihatnya. Maka keluarga memegang peranan yang sangat bahkan paling penting dalam pendidikan seseorang terutama pendidikan akhlak atau tingkah laku.

Selanjutnya pendidikan formal, yaitu pendidikan di sekolah. Meskipun keluarga menjadi penentu pendidikan seseorang, pendidikan di sekolah juga mempengaruhi seseorang. Misalnya dia yang sebelumnya hanya mengenal pendidikan umum secara sekilas saja, setelah menerima pendidikan di sekolah dia akan lebih maksimal dalam menerima ilmu tersebut. Sehingga dia mampu menerapkan ilmu yang diterimanya dengan baik.

Yang terakhir adalah pendidikan dalam lingkungan masyarakat. Lingkungan ini juga mempunyai pengaruh besar bagi pendidikan bahkan tingkah laku seseorang. Misalkan dia tinggal di lingkungan orang-orang yang islami, yang rajin beribadah, maka dengan sendirinya dia akan menjadi pribadi seperti orang-orang di sekitarnya. Namun berbeda jika dia hidup di lingkungan orang-orang yang berakhlak kurang baik, dia pun dapat ikut terjerumus ke dunia orang-orang disekitarnya tersebut.
Jadi intinya, pendidikan itu sangat penting bagi kehidupan seseorang. Baik itu pendidikan umum, pendidikan agama guna menanamkan keimanan dan ketakwaan terhadap agama, maupun pendidikan karakter yang berpengaruh sangat besar bagi tingkah laku dan kehidupan seseorang.
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Bagikan :

Tambahkan Komentar