Suasana pelatihan Explore More |
Blora, TABAYUNA.com – Usai menjalin kerjasama dengan organisasi Girl
Rising yang fokus menangani masalah pendidikan, Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif
PWNU Jawa Tengah menindaklanjutinya dengan berbagai program. Salah satunya yang
terlaksana pada Selasa (13/8/2019) hari ini di MTs Ma’arif 1 Kabupaten Blora.
Bersama puluhan guru, LP Ma’arif PWNU Jateng dan
Girl Rising menggelar kegiatan Explore More yang menghadirkan Program Manager Explore
More Bachri Wasmiyati dan Wakil Ketua LP Ma’arif PWNU Jateng Fakhrudin Karmani.
Program Manager Explore More Bachri Wasmiyati
mengatakan program ini bertujuan membantu guru-guru dalam membimbing para siswa
untuk mengidentifikasi, mengartikulasikan dan berbagi pengalaman. Selain itu,
program ini membantu siswa untuk membangun kepercayaan diri, kesadaran diri dan
tekad berbuat kebaikan.
"Cerita yang disampaikan pada anak memiliki
banyak kekuatan. Cerita nyata dari perempuan baik yang disampaikan kepada
siswa, menjadi metode pembelajaran efektif, terutama cerita-cerita yang
merefleksikan pengalaman di dunia nyata," kata dia.
Untuk metodologinya, lanjut dia, menggunakan
Tookit Explore Moder, yang dirancang untuk digunakan selama tiga sesi yang
dapat dilaksanakan sekali dalam seminggu selama tiga minggu. “Kegiatannya,
salah satunya menonton film Girl Rising yang dapat dinikmati siswa dengan waktu
ideal setiap sesi sekitar 60 menit,” beber dia.
Dijelaskan dia, program Girl Rising Movement ini
merupakan pergerakan yang menggunakan metode story telling untuk
menyampaikan sebuah pesan. Cikal bakal dari pergerakan Girl Rising ini dimulai
dari sebuah film dengan judul sama yang disutradarai oleh Richard E. Robbins
yang berkembang hingga saat ini di dunia pendidikan.
Dalam sambutannya, Fakhrudin Karmani mengapresiasi
kepedulian Girl Rising dalam menguatkan kompetensi guru-guru Ma’arif dalam
menguasai metodologi pembelajaran berbasis cerita. “LP Ma’arif PWNU Jateng bekerjasama
dengan Girl Rising melalui program Explore More ini ingin memberikan penguatan
kepada guru-guru Ma’arif tentang pengetahuan kekuatan cerita-cerita kesuksesan
dalam memberikna motivasi kepada peserta didik,” kata dia.
Kesuksesan, lanjut dia, dimulai dari mimpi. “Dan untuk
membangun mimpi, anak-anak harus sering membaca kesuksesan orang lain atau
tokoh-tokoh idola,” beber dia.
Di NU, menurut dia, banyak tokoh idola dari kiai
lokal sampai internasional, baik perempuan maupun laki-laki, baik yang sudah
wafat atau masih hidup. Sebut saja ibunda KH. Hasyim Asyari, yaitu Nyai
Halimah, istrinya yaitu Nyai Hj. Nafiqah, dan lainnya, istri para Walisongo,
sampai istrinya Gus Dur Nyai Sinta Nuriyah. “Kalau tokoh kiai laki-laki ya ada Hadratus
Syaikh KH. Hasyim Asyari, KH. Wahid Hasyim, Gus Dur, sampai Mbah Maimun Zubair,
dan lainnya. Semua tokoh-tokoh NU ini dapat memberi motivasi kepada siswa-siswi
Ma’arif untuk menyiapkan masa depan mereka,” kata dia.
Ketua PC Ma’arif NU Blora Masngud mengapresiasi
program tersebut. Sebab, selama ini kegiatan baru seperti itu jarang terjamah
di daerah-daerah. “Kami menyampaikan terima kasih atas komitmen pengurus LP Ma’arif
Jateng yang memfasilitasi pelatihan-pelatihan untuk penguatan kompetensi guru. Harapannya,
pelatihan-pelatihan yang lain harus ditingkatkan uuntuk meningkatkan kompetensi
guru Ma’arif di daerah,” kata dia. (tb55/Ibda).
Tambahkan Komentar