Suasana deklarasi #KebumenInklusi
Kebumen, TABAYUNA.com - Kabupaten Kebumen mendeklarasikan diri sebagai Kabupaten Inklusi. Bupati Kebumen KH. Yazid Mahfudz membacakan naskah deklarasi dihadapan ribuan peserta deklarasi.

Hadir dalam Deklarasi Kebumen Inklusi Chief of Field Office UNICEF Arie Rukmantara dan tim UNICEF, Ketua LP Ma`arif PWNU Jawa Tengah Ratna Andy Irwan dan Jajaran Pengurus, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Kebumen, Tokoh Masyarakat, Para Penyandang Difable dan ABK, Serta madrasah dan sekolah inklusi di Kebumen, Jumat, 6 Desember 2019.

Dalam sambutannya, Bupati Kebumen menyampaikan apresiasinya dan ucapan terima kasihnya kepada para pihak dan tokoh pemerhati inklusi yang sudah mendorong Kabupaten Kebumen inklusi.

“Saya sampaikan terima kasih kepada LP Ma`arif NU Jateng dan UNICEF yang telah hadir dan membantu menuju Kabupaten Inklusi serta para tokoh pemerhati inklusi," demikian disampaikan Bupati.

Dalam kesempatan tersebut Bupati juga berharap agar semua OPD dan dinas-dinas harus siap memberikan pelayanan yang inklusif kepada publik. Bahkan semua OPD di Kabupaten Kebumen diharapkan bisa menerima pegawai baik yang honorer maupun PNS yang difable sebagaimana amanat undang-undang.

Chief of Field Office UNICEF Arie Rukmantara menyampaikan apresiasi atas lahirnya perangkat-perangkat pendukung inklusi seperti SK bupati tentang Komite Perlindungan Penyandang Disabikitas, adanya forum komunikasi difable yang pimpin anak muda, kemudian ada 3 Dinas di Kabupaten Kebumen yang yang sudah melangkah membangun fasilitas-fasilitas yang ramah difabel.

Arie Rukmantara juga menyampaikan terima kasih kepada LP Ma`arif PWNU Jawa Tengah yang selalu progresif ketika ditawarkan inovasi baru dan selalu menyambut karena madrasah inklusi ini menjadi hal baru yang sangar bagus.

“Terima kasih Pak Bupati suatu saat kami ingin hadir dengan penghargaan yang berbeda dengan indikator yang berbeda untuk melihat kemajuan Kebumen. Kami ingin melihat angka partisipasi belajar, angka aksestabilitas penyandang disabilitas ke sekolah naik, angka pertumbuhan ekonomi naik, angka pengangguran yang turun. Ketika itu terjadi nanti kami akan datang pak dan menunjukkan kepada dunia bahwa ada cara bagi kabupten yang katanya punya prestasi dibawah secara ekonomi tetapi bisa naik ke atas. Olahraga Inklusi ini untuk menunjukkan bahwa kita bisa bermain bersama dan berkolaborasi bersama karena lapangan kerja abad 21 adalah lapangan kerja yang tidak mengenal diskriminasi bahkan saat ini sudah ada CEO yang berkebutuhan khusus,” demikian disampaikan Arie.

Sementara Ketua LP Ma`arif PWNU Jawa Tengah Ratna Andi Irawan, meyampaikan bahwa LP Ma`arif Jawa Tengah merasa ikut terpanggil melihat realitas masyarakat difabel yang kurang mendatkan perhatian dari pemerintah. Menurut Andi sudah dua tahun ini LP Ma`arif NU Jawa Tengah sudah bekerjasama dengan UNICEF melakukan program madrasah inklusi di Jawa Tengah.

"Saat ini sudah ada 17 madarsah Ma`arif yang sudah kami deklarasikan sebagai madarasah Inklusi yang hari ini juga hadir di belakang di stand-tand yang ada. Silahkan nanti bisa dilihat dan bertanya apa saja yang sudah dilakukan dan dipersiapakan menjadi madarsah inklusi," demikian ungkap Andi.

Sebagai informasi, bahwa kegiatan Kebumen inklusi ini diramaikan dengan stad-stand sekolah dan madrasah inklusi. 4 Madrasah LP Ma`arif inklusi mitra UNICEF yang hadir adalah (MTs Ma`arif Karangsambung, MI Ma`arif Kemangguhan, MI Ma`arif Sidumulyo Ambal, MI Ma`arif NU + Jatinegara dan dihasiri satu SDN Suroturunan sebagai mitra LP Ma`arif).

Hadir Juga SDLB Kabupaten Kebumen dalam stand inklusi serta dari Rumah Inklusif Kebumen.
Selain stand dan pameran inklusi salah satu hal menarik lainnya adalah 4 Madrasah Inklusi LP Ma`arif menampilkan permainan futbolnet atau olahraga Inklusi (sport festival inclusion) yaitu bermain kolaborasi antara Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan non ABK dalam berbagi ragam permainan.

“Di sinilah nilai dari inklusi dan pameran hari ini. Kita tunjukkan bahwa pendidikan inklusi yang dikembangkan madrasah Ma`arif ini akan menjadi contoh dalam setiap pembelajaran di Madrasah/sekolah. Kita mengajarkan kebersamaan dan kesamaan dalam hidup tanpa ada batas dan bullying. Semoga yang hadir dan melihat permainan ini bisa terprovokasi dan membangkitkan semangat inklusif terutama para pendidik,” ujar Fakhruddin Karmani Manager Program Madrasah Inklusi LP Ma`arif NU Jawa Tengah. (Tb44/HI).
Bagikan :

Tambahkan Komentar