Temanggung, TABAYUNA.com - Pada hari Ahad 2 Februari 2020, digelar Pelatihan kewirausahaan untuk anggota Anshor, Fatayat, dan IPNU-IPPNU di wilayah kecamatan Jumo, Temanggung. Pelatihan yang dipelopori oleh pengurus Anshor dan Fatayat PAC Jumo ini memikat banyak minat para anggota banom. Buktinya pelatihan tersebut diikuti oleh 100 lebih anggota banom (kecuali muslimat). Hadir juga para sesepuh-sesepuh MWC dan tamu undangan menyaksikan pembukaan pelatihan kewirausahaan.
Tidak lepas dari bantuan beberapa lembaga, terlebih lembaga NU CARE-LAZISNU MWC NU Jumo yang mensupport sebagai lembaga penunjang keberhasilan tertinggi. Diibaratkan seperti simbiosis mutualisme, pada agenda kali ini fatayat anshor membantu NU CARE-LAZISNU melakukan tasyaruf pengutan lembaga dibidang pendidikan organisasi.
Pembelajaran kewirausahaan yang dilaksanakan secara antusias di gedung balaidesa sukomarto ini mengangkat sebuah tema besar "mencetak generasi muda yang kreatif, inovatif dan mandiri". Tema tersebut memuat harapan bahwasannya kader-kader Nahdliyin harus mampu membuat peluang usaha sendiri, melihat maraknya persaingan ketat di era seperti sekarang ini. Dalam sambutannya Ketua PAC Ansor Kecamatan Jumo Yusuf. Beliau berikan kunci sukses untuk peserta. "Banyak sekali peluang-peluang berwirausaha kalau kita serius dan tekun melakukannya," kata dia.
Pelatihan ini dihadiri oleh Hadi Muchtar, instruktur dari PC Ansor Kabupaten Temanggung. Dalam detik-detik akhir penyampaian bekal menjadi seorang wirausahawan beliau berikan kunci keberhasilan. "Segala hasil yang besar adalah dimulai dari hal-hal kecil. Jangan takut mencoba kalau belum tau hasilnya" tuturnya.
Dihadiri juga dari pengurus fatayat, beliau Kurnia Atiullah, instruktur PC Fatayat Kabupaten Temanggung. Beliau bersama muridnya menyampaikan kiat-kiat berwirausaha dengan materinya yaitu teknis penyiapan dan pembentukan pengusaha milenial berbasis IT dan keahlian. Kunci sukses yang beliau berikan, adalah "Jangan takut-takut mencoba"
Dalam sesi akhir, pelatihan ini diisi dengan demo praktek menyablon dari Komunitas Sablon Temanggung (Kastem). Para peserta diajari mulai dari teori hingga praktik menyablon yang benar dan indah. Kegiatan ini diakhiri dengan pembagian dorprise dan foto bersama. (Tb55/Adm).
Tidak lepas dari bantuan beberapa lembaga, terlebih lembaga NU CARE-LAZISNU MWC NU Jumo yang mensupport sebagai lembaga penunjang keberhasilan tertinggi. Diibaratkan seperti simbiosis mutualisme, pada agenda kali ini fatayat anshor membantu NU CARE-LAZISNU melakukan tasyaruf pengutan lembaga dibidang pendidikan organisasi.
Pembelajaran kewirausahaan yang dilaksanakan secara antusias di gedung balaidesa sukomarto ini mengangkat sebuah tema besar "mencetak generasi muda yang kreatif, inovatif dan mandiri". Tema tersebut memuat harapan bahwasannya kader-kader Nahdliyin harus mampu membuat peluang usaha sendiri, melihat maraknya persaingan ketat di era seperti sekarang ini. Dalam sambutannya Ketua PAC Ansor Kecamatan Jumo Yusuf. Beliau berikan kunci sukses untuk peserta. "Banyak sekali peluang-peluang berwirausaha kalau kita serius dan tekun melakukannya," kata dia.
Pelatihan ini dihadiri oleh Hadi Muchtar, instruktur dari PC Ansor Kabupaten Temanggung. Dalam detik-detik akhir penyampaian bekal menjadi seorang wirausahawan beliau berikan kunci keberhasilan. "Segala hasil yang besar adalah dimulai dari hal-hal kecil. Jangan takut mencoba kalau belum tau hasilnya" tuturnya.
Dihadiri juga dari pengurus fatayat, beliau Kurnia Atiullah, instruktur PC Fatayat Kabupaten Temanggung. Beliau bersama muridnya menyampaikan kiat-kiat berwirausaha dengan materinya yaitu teknis penyiapan dan pembentukan pengusaha milenial berbasis IT dan keahlian. Kunci sukses yang beliau berikan, adalah "Jangan takut-takut mencoba"
Dalam sesi akhir, pelatihan ini diisi dengan demo praktek menyablon dari Komunitas Sablon Temanggung (Kastem). Para peserta diajari mulai dari teori hingga praktik menyablon yang benar dan indah. Kegiatan ini diakhiri dengan pembagian dorprise dan foto bersama. (Tb55/Adm).
Tambahkan Komentar