Kebumen, TABAYUNA.com - Kaderisasi merupakan sebuah keniscayaan mutlak membangun struktur kerja yang mandiri dan berkelanjutan. Fungsi dari kaderisasi adalah mempersiapkan calon-calon (embrio) yang siap melanjutkan tongkat estafet perjuangan sebuah organisasi. Setidaknya semangat itu terus mengalir, sampai ditingkat akar paling kecil. 


Momen memperingati hari kemerdekaan, di setiap lini dan sudut komunitas mempunyai cara tersendiri. Begitupula yang dilakukan oleh sahabat-sahabat Gerakan Pemuda Ansor Petanahan Kebumen yang bekerjasama dengan TPQ Nurul Hikmah Petanahan. Jika pada umumnya kaderisasi ditujukan pada orang remaja dan dewasa, seperti Diklatsar, PKD, PKPNU dan sebagainya. Ada yang unik dari PAC GP Ansor Petanahan ini, karena mereka mengadakan kegiatan kaderisasi NU ditujukan bagi anak-anak. 

Kegiatan kaderisasi dini ini bertujuan untuk memperkenalkan keorganisaisan, kedisiplinan, dan penanaman ideologi keagamaan yang moderat. Acara yang ini dimotori oleh Gerakan Pemuda Ansor dan Banser PAC Petanahan. Acara ini berlangsung selama dua hari satu malam, tepatnya pada hari sabtu, 8-9 Agustus 2020. Kegiatan ini bertempat di Alun-Alun kompleks Pasar Unggas Kecamatan Petanahan. Kurang lebih 80 anak yang di bagi menjadi 8 regu mengikuti acara tersebut dengan antusias. 
 
Dalam pembukaan acara tersebut, Ibnu Mualif, selaku Ketua Panitia, mengatakan bahwa acara seperti ini penting diadakan, karena tujuannya yang sangat mulia yaitu kaderisasi NU. “Banyak ormas Islam yang kemudian hilang substansi pemikiran keormasannya karena tidak ada penerus. Maka, wajar saja jika ormasnya mudah disusupi oleh paham-paham keagamaan yang radikal, ekstrim, intoleran, bahkan liberal,” katanya. 

“Acara ini sebenarnya meniru konsep persami (perkemahan sabtu malam minggu), kegiatan yang biasa dilakukan oleh Pramuka. Yang di dalamnya berisi tentang nilai-nilai kedisiplinan, kekompakan, persatuan. Kita sedikit memolesanya dengan beberapa tambahan materi, seperti memperkenalkan nilai-nilai ideologi keagamaan dan nasionalisme,” tegas Ketua Panitia yang juga Wakil Ketua PAC Ansor Petanahan ini. 

Sementara itu, Imam Suratman, selaku Pengasuh TPQ Nurul Hikmah Petanahan, berharap bahwa santri-santrinya kelak dapat menjadi kader NU yang berjiwa militan, berpengalaman, memiliki wawasan yang luas tentang keorganisasian dan keagamaan. “Kalau sudah besar, kelak mereka akan dapat meneruskan tonggak kepemimpinan ormas Islam terbesar di Indonesia ini. Tentu kami berharap mereka juga dapat mengikuti kegiatan dengan tuntas, dengan tetap mengutamakan kesehatan serta keselamatan mereka sebagai anak-anak,” katanya. 
 
“Yang penting mereka diajari tentang ke-NU-an, Aswaja dan juga Nasionalisme. Karena itu yang penting sebagai bekal mereka sedari dini, agar tidak keras dalam beragama dan mampu menghargai perbedaan,” imbuhnya. 
 
Dalam kesempatannya, Lasdiyono selaku Ketua PAC GP Ansor Petanahan menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini tidaklah mudah seperti yang dibayangkan. Di dalamnya membutuhkan skil dan strategi khusus dalam mendidik anak-anak yang berumur mulai 4 sampai 12 tahun ini. 

 “Dalam melaksanakan program ini, tentu tidak mudah seperti kita mengajar TK atau pun SD. Kita harus benar-benar selektif dalam memilih pemateri, agar materi yang disampaikan juga tepat sasaran sesuai umur mereka. Sehingga materi dapat diterima dengan mudah oleh anak-anak,” ungkapnya.
Acara ini ditutup dengan mengadakan apel penutupan, sekaligus pemberian penghargaan kepada santri terbaik yang mengikuti kaderisasi tersebut. (Tb55/Abdul Aziz).
Bagikan :

Tambahkan Komentar