Semarang, TABAYUNA.com - Kelompok 18 KKN MIT-DR (Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram dari Rumah) UIN (Universitas Islam Negeri) Walisongo Semarang produksi jamu kunyit asam. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga imun di tengah pandemi. Ziya, anggota kelompok 18 menegaskan bahwa pembuatan minuman herbal ini dikhususkan distribusinya kepada santri pada Rabu (13/1/2021).

“Berhubung pengabdiannya di perumahan yang dikeliingi pesantren, jamu ini sengaja dibuat agar santri tetap sehat selama lockdown di pesantren. Jamu ini langsung didistribusikan seketika pasca pengemasan selesai. Jadi, masih terjaga higenisnya, kata dia.

Produksi dilakukan dengan memanfaatkan lima bahan alami:  kunyit, gula asam, gula jawa, asam jawa, serta garam. Bahan direbus selama 15 menit di salah satu asrama pesantren Darul Falah Besongo, Perumahan Bank Niaga, Ngaliyan, Semarang. Pada tahap akhir, jamu dikemas dalam botol ukuran 100 ml.

“Jamu berhasil terkemas sebanyak 20 botol dan dibagikan secara merata,” lanjut perempuan kelahiran Kudus tersebut menambahkan.

Selain mempertahankan imun, inovasi program kerja ini dimaksudkan sebagai ladang dalam meningkatkan perekonomian. Pembuatannya yang mudah menjadikan edukasi mengenai jamu ini bisa dipahami.

“Jamu ini rasanya enak, perpaduan antara manis dan asamnya pas, tidak pahit seperti jamu kunyit asam yang sering saya minum saat di rumah,” komentar Yudha, anggota kelompok 18 ketika ditanyai selepas minum jamu. (tb22/Novia)

Bagikan :

Tambahkan Komentar