Jakarta, TABAYUNA.com - Sinergisitas yang dikomandoi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus dikembangkan demi meningkatkan kualitas penanggulangan terorisme di Tanah Air. Upaya tersebut direalisasikan melalui pembekalan tenaga pendukung dan fasilitator daerah (fasda) dalam pelaksanaan kegiatan Sinergisitas, Jakarta (10/03/2021). 


Penyelarasan visi-misi antara pemerintah dengan tenaga pendukung dan fasda dilakukan demi pemberantasan terorisme yang holistik. Wakil Ketua Tim Pelaksana Sinergisitas, Mayjen TNI Untung Budiharto, menyebutkan tenaga pendukung dan fasda harus mewujudkan tujuan pemberantasan terorisme sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018. 


Lebih dalam lagi, Untung menjelaskan bahwa kedua support system pencegahan terorisme di daerah ini dituntut untuk hadir di tengah masyarakat dan mampu mengakomodasi kebutuhan agar tepat sasaran. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat dapat merasakan kehadiran dan kepedulian negara. Dengan begitu, faktor pendorong terorisme dapat direduksi. 


“Mensinkronisasi dalam hal pencegahan jadi tugas kalian. Tugas kalian di Sinergisitas yang pertama mensyaratkan kehadiran negara di daerah. Dengan hadirnya kita, push factor terorisme bisa dieliminasi. Lalu mampu meng-explore kebutuhan mereka agar tepat sasaran,” tutur Untung. 


Selain mengembangkan SDM pendukung Sinergisitas, kini pemerintah juga mengembangkan lokasi sasaran Sinergisitas. Bangbang Surono, Ak., M.M. selaku Sekretaris Tim Sinergisitas menjelaskan bahwa tahun ini Sinergisitas bekerja di 5 provinsi. Sebelumnya, tim yang terdiri atas K/L ini hanya menjalankan program di 3 provinsi diantaranya Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Timur. Adapun provinsi tambahan yang resmi menjadi lokus baru yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah. 


“Sesuai dengan arahan Bapak Menkopolhukam selaku Ketua Pengarah kegiatan Sinergisitas, beliau menyampaikan bahwa perlunya perluasan tambahan lokasi sasaran tidak hanya di NTB, Sulteng, dan Jatim, tetapi juga menambah 2 provinsi yang perlu digarap yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah agar penanggulangan terorisme tidak hanya di tiga provinsi saja tapi juga di lima provinsi,” jelas Bangbang. 


Dengan bertambahnya lokus Sinergisitas, komunikasi menjadi kunci penting agar program pencegahan terorisme di tiap provinsi dapat berjalan dengan baik. Untuk itu, Wakil Ketua Tim Sinergisitas berpesan agar tenaga pendukung dan fasda terus menjalin komunikasi dengan masyarakat, pemerintah daerah, dan juga pemerintah pusat. (*).

Bagikan :

Tambahkan Komentar