Semarang, TABAYUNA.com
– Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Kabupaten Demak melakukan silaturahmi kebangsaan bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah di pada Rabu (7/4/2021).

Kegiatan itu terlaksana di Pesantren Al-Khawarizmi Mijen Semarang.Ketua FKPT Jateng Prof Dr KH. Syamsul Maarif, M.Ag., dan Kabid Perempuan dan Anak FKPT Jateng Dra. Atiek Surniati, M.Si menyambut baik kedatangan PGSI Demak tersebut. Sebelumnya, PGSI juga sudah mengunjungi Pimpinan Gereja Baptis Indonesia di Wonosekar Karangawen Demak.

Kegiatan tersebut tidak terlepas dari sejumlah aksi terorisme yang belakangan mengganggu ketenteraman masyarakat. Mulai dari aksi terorisme di depan Gereja Katedral Makassar dan teror di Mabes Polri. Hal itu menjadikan spirit PGSI untuk melakukan terobosan pencegahan terorisme secara preventif di lingkungan pendidikan.

Saat menerima jajaran pengurus PGSI Demak, Ketua FKPT Jateng, Prof Dr KH. Syamsul Ma’arif mengatakan bahwa, tidak ada satupun agama yang mengajarkan radikal dan teroris. “Maka, FKPT sungguh menyayangkan perilaku teror tersebut,” jelasnya.

Dekan FPK UIN Walisongo ini juga menambahkan, tujuan pokok atau vision goalsnya para teroris adalah menebarkan teror dan ketakutan, maka sebagai bangsa besar jangan pernah takut. “Kedepankan ukhuwah karena beda itu fitrah,” tegasnya.

Menurutnya, di antara metode mencegah paham radikalisme adalah dengan melakukan counter narasi, karena penyebaran paham radikalisme saat ini banyak menggunakan media sosial dengan mengorupsi ayat dan hadist untuk membenarkan gerakannya.

“BNPT melalui FKPT Jawa Tengah menyambut baik, upaya yang dilakukan oleh PGSI Demak, dengan kekuatan 29.000 guru PGSI, diharapkan bisa memberikan pencerahan ideologi kebangsaan kepada puluhan ribu siswa, hal ini tentu sangat membantu BNPT-FKPT dalam mencegah penyebaran paham radikalisme,” lanjutnya.

Sedangkan proposal vaksinasi ideologi, menurutnya, akan kami teruskan ke BNPT RI di Jakarta.

Kabid Perlindungan Anak, Dra Atiek Surniati, M.Si menyambut baik semangat PGSI Demak. “Kabid PA-FKPT berharap PGSI terus bersinergi, insyaallah besok pagi ada diskusi dan seminar virtual dari BNPT RI, mari PGSI bergabung bersama,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua PGSI Kabupaten Demak Noor Salim menegaskan bahwa, tujuan dari rangkaian silaturahmi kebangsaan yaitu untuk menguatkan peran aktif PGSI sebagai wadah organisasi para guru swasta, dalam penegakan ideologi kebangsaan, guna turut mewujudkan generasi pelurus bangsa.

Selain itu juga untuk mencegah penyebaran ideologi terlarang yang mengajarkan intoleran, radikalisme hingga berujung ke terorisme di lingkungan sekolah.

“Dengan menggandeng BNPT Republik Indonesia dan FKPT Jawa Tengah serta para tokoh seperti Habib Syech, maka diharapkan PGSI akan makin nyata berkontribusi menciptakan kedamaian, dan Istiqomah dalam berjuang bagi dunia pendidikan, umat, agama dan bangsa serta negara, khususnya untuk penegakan ideologi kebangsaan-Pancasila,” katanya yang didampingi beberapa pengurus harian PGSI demak yaitu Abu Tholib, Setiawati, Tri Wahyudi, Asmah dan Misbakhul Munir.

Dijelaskan dia, bahwa tiga tujuan utama tersebut, diharapkan dapat mencegah faham-faham radikal, melalui pendekatan agama, hukum, dan pendidikan dilingkungan sekolah,” paparnya.
Silaturahmi kebangsaan itu, PGSI merencanakan akan melanjutkan ke Surakarta, dengan Direktur PT. Tiga Serangkai, Mas Admuawan dan Tim, guna mengklarifikasi faktual atas temuan Buku Agama yang terafiliasi dengan situs propaganda HTI. Klarifikasi faktual ini sebagai tindak lanjut atas klarifikasi melalui surat antara PGSI dan PT. Tiga Serangkai, beberapa Minggu lalu, PGSI mendesak Penarikan buku Agama yang terafiliasi dengan situs HTI. (tb44)
Bagikan :

Tambahkan Komentar