Oleh Ratnasari

Mahasiswi STAINU Temanggung

Ketika berbicara soal sedekah sering kali dipahami hanya sebatas infak menggunakan harta dan benda. Sedekah (sedakah, shodaqoh) merupakan pemberian kepada orang lain secara sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta. Senyum pun termasuk sedekah karena membuat orang lain senang. 

Sedekah ilmu juga membuat orang lain seperti para pencari ilmu, haus pengetahuan menjadi senang. Salah satu jenis sedekah adalah mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran, serta membantu meringankan beban orang lain juga termasuk sedekah. 

Dalam islam makna sedekah sangat luas. Tasbih, tahmid, tahlil, kemudian yang kita lakukan juga sedekah, setiap kebaikan yang kita lakukan merupakan sedekah. Oleh karena itu jangan menyempitkan makna sedekah itu sendiri. Karena Nabi Muhammad SAW “ kamu menyingkirkan batu, duri dan tulang dari tengah jalan itu adalah sedekah bagimu.” (HR.Bukhari). Kemudian dalam hadis lain yaitu “ senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar ma’ruf nahi munkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah.” (HR. Tirmizi dan Abu Dzar).

Perintah sedekah

Setiap umat islam yang memiliki kelebihan rezeki diperintahkan untuk bersedekah atau membagi setiap rezekinya kepada orang yang membutuhkan. Dalam Quran surat Al Talaq ayat 7 Allah SWT berjanji akan membalas kebaikan tersebut. “liyunfiq zu sa’atim min sa’atih, wa mang qudira ‘alaihi rizquhu falyunfiq mimma atahullah, la yukallifullahu nafsan ulla ma ataha, sayaj’alullahu ba’da ‘usriy yusra”. Artinya: Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah member nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan.

Makna sedekah

Berdasarkan dalil-dalil tersebut sedekah bermakna luas, dan tidak ada alasan bagi kita semua untuk tidak bersedekah. Tak peduli memiliki harta atau tidak, kita semua diberi peluang bersedekah. Terutama pada hari Jumat dengan segala keutamaannya, merupakan salah satu momentum bagi kita semua untuk melakukan sedekah. 

Bagi saya, menulis merupakan sedekah yang dapat dilakukan. Dengan menulis, anggaplah itu sedekah dan boleh jadi tulisan kita akan menjadi warisan bagi generasi selanjutnya. Menulis dengan hal-hal yang menganjurkan, atau sekadar mengingatkan diri sendiri atau orang lain agar berbuat kebaikan. Menulis kebaikan berarti kita berdakwah, meski kita bukan seorang ulama, namun kewajiban memberi nasehat dalam kebaikan dan kesabaran merupakan kewajiban semua muslim.

Menurut KBBI, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang mencangkup pengetahuan atau kepandaian. Salah satunya yaitu menulis, menulis merupakan komunikasi sekaligus berbagi. Pesan atau isi yang disampaikan dalam tulisan bisa berupa pengalaman, pengetahuan, pemikiran, atau gagasan. Sedekah tulisan juga menjadi ajang beragai cerita, berbagai pengalaman, motivasi, tips, dalam beragam hal yang barangkali dibutuhkan orang. Tentu saja akan membahagiakan apabila tulisan kita dapat inspirasi, mejadi motivasi, serta bernilai edukasi bagi orang lain. Oleh karena itu, perbanyaklah bersedekah, karena sedekah bisa berupa uang, makanan, ilmu dan lainnya.

Bagikan :

Tambahkan Komentar