Semarang, TABAYUNA.com - Dosen, mahasiswa, dan alumni STAINU Temanggung menjadi penulis terpilih dalam karya artikel-esai, cerpen dan puisi selama dua tahun yaitu 2019 dan 2020. Lembaga Pendidikan Ma'arif PWNU Jateng pada menetapkan 91 penulis terpilih dari tiga jenis karya tersebut dan dijadikan buku bunga rampai artikel-esai, antologi puisi dan cerpen pilihan.


Dari unsur dosen adalah Khamim Saifuddin dan Hamidulloh Ibda, dari unsur mahasiswa adalah Vika Khalwa Ngaisah, Idamatussilmi, Anisa Rahma Agustina, Wahyu Egi Hidayat, M Adi Sucahyo, Ahmad Farichin dan M Dwi Novianto. Sedangkan dua alumni adalah Usman Mafruchin dan Muhammad Ulfi Fadli.

Mereka diundang dalam penganugerahan sekaligus temu penulis dan sastrawan bertajuk "Harmoni dalam Literasi" yang digelar oleh Lembaga Pendidikan Ma'arif PWNU Jateng bertempat di lantai 3 gedung PWNU Jawa Tengah pada Sabtu (29/5/2021).

Kegiatan ini menjadi pertama kali yang berhasil dilaksanakan LP Ma'arif Jateng terkhusus bagi Gerakan Literasi Ma'arif (GLM) untuk mengumpulkan penulis-penulis terpilih yang berkontribusi di website LP Ma'arif PWNU Jateng.

Sebanyak 91 penulis terpilih diundang dari berbagai genre tulisannya. Mulai dari penulis esai, artikel populer, cerpen, puisi dan lain sebagainya. Dari sekian banyak penulis sebelas penulis terpilih berasal dari STAINU Temanggung.

Hadir di tempat acara, Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng KH Muhammad Muzammil, Ketua LP Ma'arif Jateng R Andi Irawan, M.Ag, Sastrawan Nasional Dr. S Prasetya Utomo. Sastrawan dari Madura, Nganjuk, Jepara dan sebagainya.

Dalam seminar literasi yang dimoderatori oleh Hamidulloh Ibda tersebut, Dr. Prasetya Utomo menyampaikan bahwa ruang kehidupan budaya literasi adalah melalui membaca dan mencipta setelah membaca. Selain itu, literasi bukan hanya kegiatan yang berhenti dalam membaca dan menulis akan tetapi juga bisa menjadi "laku" bagi kehidupan, serta bagaimana memasukkan pembelajaran sastra sebagai "laku kehidupan" di pendidikan Ma'arif.

Sementara KH Muzammil menyampaikan literasi adalah ladang untuk beribadah karena sifatnya abadi. Secara substansial, menulis tidak melulu dikaitkan dengan hal yang materialis, lebih dari itu. "Para ulama dahulu, menulis adalah bukti keikhlasan untuk menyebarkan ilmu pengetahuan," bebernya.

Ketua LP Ma'arif PWNU Jateng R. Andi Irawan berpendapat bahwa GLM di Ma'arif Jateng adalah pertama kalinya yang ada di Jawa terlebih di Indonesia, "coba dicek," lanjut beliau. Artinya, bahwa Temu Penulis dan Sastrawan yang berkontribusi di LP Ma'arif Jateng menjadi sinyal untuk terus mengembangkan budaya-budaya literasi.

Ketua Umum PC PMII Temanggung sahabat adi Sucahyo merasa bangga dengan kader-kader PMII yang berhasil menjadi penulis terpilih di LP Ma'arif PWNU Jateng. Harapannya, PMII di lain daerah bisa bersama-sama dalam menggerakkan literasi bagi Mahasiswa terkhusus kader PMII.

Hal yang substansial dalam temu penulis dan sastrawan ini adalah silaturahmi antar penulis dan mencoba untuk menjadikan tulisan bukan hanya sebagai teks, tapi juga bisa sebagai "laku kehidupan". (Tb55/Farichin).
Bagikan :

Tambahkan Komentar