Oleh Anggun Nadya

Mahasiswa PAI INISNU Temanggung

Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang dituturkan oleh masyarakat di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Bahasa Jawa menjadi bahasa daerah dengan penutur terbanyak di Indonesia. Dikutip dari laman Wikipedia, bahasa daerah atau bahasa regional adalah bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara berdaulat, yaitu di suatu daerah kecil, provinsi, atau teritori yang lebih luas. Dalam penggunaanya, bahasa Jawa dibagi ke dalam 3 tingkatan penggunaan, yakni bahasa jawa ngoko (kasar), bahasa jawa krama alus (halus/sopan), dan bahasa jawa krama inggil (bahasa jawa yang lebih halus/sopan).

Endas, apakah kalian tau arti dari kata endas? Dalam bahas Indonesia endas berarti kepala. Namun kebiasan orang mengunakan kata endas untuk menyebutkan kepala hewan. Sebagian orang pun ada juga yang mengunakan kata endas untuk kepala orang, namun sudah jelas kan, pengunaan kata endas untuk kepala orang adalah kata yang kasar bagi orang yang mengunakan bahasa alus, seperti yang telah di jelaskan tadi bahwa dalam bahas jawa terbagi menjadi 3.

Selain endas dalam tubuh kita ada juga sikil, nah kalian juga pasti sudah ada yang tau kan arti dari kata sikil. Dalam bahasa Indonesia sikil berarti kaki. Hampir sama dengan endas, sikil juga merupakan bagian bahasa jawa ngoko namun sikil mungkin lebih alus atau sopan.

Dalam realita kehidupan kebutuhan hidup, kebutuhan gaya, kebutuhan gengsi selalu mendampingi langkah- langkah para manusia di dunia ini. Dari sini kita sebagai generasi milenial yang menuju ke genZ harus pintar-pintar dalam mengelola kebutuhan hidup, gensi dan gaya. Banyak peluang yang bisa kita manfatkan agar kita bisa memenuhi kebutuhan kita. Misal dalam berbisnis seperti dalam judul yang saya ambil “Meding jadi Endas dari pada jadi Sikil” dari sini kita bisa memahami maksud itu. Dalam memenuhi kebutuhan kita sehari-hari otomatis kita harus berusaha dengan bekerja.

Di Indonesia semakin majunya jaman peluang pekerjaan semakin sulit di dapatkan kita butuh adaya pendidikan yang tinggi, sedangkan perusahan-perusahan pun mencari karyawan yang memiliki ahli yang kompenten dalam bidang yang di butuhkan. Dan efek samping dari majunya jaman pun juga adanya tekhnologi yang semakin maju sehinga tenaga manusia pun sudah semakin sedikit di gunakan oleh perusahaan. Dari sini kita harus menyadari adanya perkembangan-perkembangan ini, sehingga kita pun mampu menyukupi segala kebutuhann kita dengan melakukn apa yang bisa menghasilkan sehinga kita bisa berdampingan dalam kemajuan tekhnologi yang mungkin banyak merugikan dan menguntungkan kita dalam masalah peluang kerja.

Masalah ini sebenarnya kita bisa mengatasi, kita tak perlu pendidikan tinngi sebenarnya yang kita butuhkan adalah keahlian atau passion dalam suatu bidang, setelah memiliki keahlian kita dapat menciptakan peluang kerja yang di mana kita sendiri adalah bosnya. Berapa pun hasil yang kita peroleh dari usaha kita kitalah bosnya maka dari itu kata pengusaha-pengusaha mengatakan “Meding jadi Endas dari pada jadi Sikil” ya kita lebih baik jadi kepala dari usaha kita, berapapun hasilnya, apapun usahanya kita lah yang menjadi bos. Sedangkan sebesar apa gaji di sebuah perusahaan, setinggi apapun jabatan kita tapi kita tetep jadi kaki seorang kepala perusahan.

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar