Bantul, TABAYUNA.com
- Bantul dikenal dengan Slogan Projotamansari "Ijo royo-royo" yang berarti lahan dipenuhi dengan warna hijau atau persawahan. Namun di salah satu wilayah Bantul tepatnya di Dusun Sarekan, Plembutan, Canden, Jetis, Bantul terdapat lahan persawahan yang tingkat produktivitas lahannya belum memberikan hasil maksimal. Lahan tersebut jauh dari irigasi perairan dan hanya mengandalkan air hujan atau biasa disebut sawah tadah hujan (Sawatu). 

Sedangkan potensi lahannya cukup subur dan bisa ditanami berbagai tanaman yang menghasilkan dan mendukung kebutuhan masyarakat. Sulitnya mendapatkan air dan pengetahuan para petani yang kurang dalam mengembangkannya, maka lahan tersebut seringkali hanya ditanami rumput sebagai pakan ternak, jika musim penghujan petani yang memiliki lahan tersebut bisa menanam padi walau terkadang beberapa hari kemudian kering dan harus memompa air dari sungai yang dibuat oleh kelompok tani hasil swadaya. 

Kelompok tani Plembutan ini berjumlah kurang lebih 15 orang, dengan rentang usia 35-70 tahun. Rata-rata penghasilan dari hasil pengolahan lahan sawah ini tidak menentu, ada yang mampu panen 2-3x dalam setahun dan bahkan beberapa lahan diabaikan begitu saja karena pemilik lahan sudah tidak mampu mengelolanya atau bahkan disewakan sebagai lahan menanam rumput pakan ternak. 

Belum lagi adanya sejumlah warga difable dewasa yang berada di lingkungan Sarekan, Plembutan, Canden yang keberadaannya masih belum diajak berpartisipasi aktif dalam membangun desa. Permasalahan utama dari kelompok masyarakat ini adalah 1) lahan sawah yang belum bisa menghasilkan dengan kecenderungan ketergantungan akan perairan tadah hujan, 2) pengetahuan yang minim akan pengembangan lahan pertanian berbasis tehnologi dan kesenjangan digital yang menjadikan pendapatan petani yang masih sangat rendah. 3) partisipasi warga yang belum dioptimalkan termasuk mengajak peran serta difable dalam membangun desa.

Melalui kegiatan Gelar Prestasi dan Partisipasi UST yang dilakukan dalam rangka monitoring dan evaluasi KKN semester antara Periode 1 2022/2023 di Lapangan Canden, Jetis, Bantul pada 9 Agustus 2022, tim abdimas  UST yang mendapatkandana hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM)  yang beranggotakan Dinar Westri Andini, Wahyu Setya Ratri dan Anang Sudigdo memaparkan dan mensosialisasikan di hadapan Bupati yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB), Rektor UST beserta jajarannya, Kepala LP2M UST dan juga Kepala Desa Canden memperkenalkan program yang akan dikembangkan dalam membantu petani melalui implementasi eco technological knowledge dan Literasi IT. Harapannya kapasitas petani dalam mengembangkan potensi lahan dan juga wawasan terkait tehnologi meningkat sehingga berdampak pada produksi pangan yang dihasilkan. 

Dinar selaku ketua tim abdimas menyampaikan bahwa “petani merupakan sosok strategis dalam mewujudkan kedaulatan pangan, sehingga mereka harus mampu berdaya dan mengembangkan wawasannya terlebih dalam hal teknologi ramah lingkungan dan harus melek IT”.

Dalam paparan tim abdimas, mereka menyampaikan pula ada 5 aspek indikator dalam menerapkan eco technological knowledge yaitu Pengetahuan, Peningkatan pemahaman, pengembangan, eco marketing/pemasaran yang ramah lingkungan, kontrol dampak dan kesadaran. Mencapai indikator yang akan dituju tersebut, maka dengan menerapkan literasi IT yaitu melalui mengidentifikasi kebutuhan keterampilan, mengidentifikasi peralatan TIK yang ingin diketahui oleh peserta, mendesain prosedur pembelajaran sesuai peralatan yang akan diajarkan, mengajarkan cara penggunaan peralatan TIK, dan mengevaluasi. 

Harapannya melalui kegiatan abdimas ini mampu mengembangkan pemikiran inovatif warga dan cara pemasaran, warga mampu memunculkan ide inovasi tehnologi dalam membantu pengelolaan lahan sawah khususnya cara agar pengairan dengan memanfaatkan sumber air yang ada melalui pengembangan energi ramah lingkungan berupa panel surya serta terbangun kesadaran dalam mengembangkan lahan melalui mengajak seluruh partisipasi warga. (TB55/Ibda).

Bagikan :

Tambahkan Komentar