Temanggung, TABAYUNA.com - Pada hari Rabu (07/12/2022) di desa purborejo kecamatan bansari kabupaten temanggung pukul 15.00 mengadakan pengenalan mahasiswa kkn dari inisnu temanggung kepada masyarakat di balai desa purborejo. Adapun untuk audience dalam acara ini diikuti oleh 26 mahasiswa 2 Dosen Pendamping Lapangan 1 pegawai kantor desa dan 33 orang perwakilan dari setiap dusun di desa purborejo.

Dalam lingkup besar kegiatan ini membahas tentang angka stunting yang ada di temanggung. Sebelum membahas tentang stunting lebih lanjut disini dari sekian banyaknya mahasiswa yang berada didesa purborejo temanggung terdiri dari 5 dusun yaitu dusun windusari, Prupuk Kidul, Prupuk Lor, Pesingan dan Cepit. Oleh karena itu pembagian tugas wilayah mahasiswa dibagi mejadi dua kelompok yaitu kelompok purborejo I dan purborejo II yang masing-masing kelompok terdiri dari 13 mahasiswa.

Kelompok Purborejo I mendapat bagian untuk mendampingi dusun Windusari dan Prupuk Lor sedangkan untuk kelompok Purborejo II mendapatkan wilayah dusun Cepit, Pesingan dan Prupuk Lor. Membicarakan tentang angka stunting yang ada temanggung khususnya di dusun cepit yang dihadiri oleh bapak Kristiyono, Bapak Siyamin dan Bapak Erwan.

Salah satu diantara mereka mengatakan bahwa”untuk anak stunting yang ada di dusun cepit tidak ditemukan kebanyakan disana anaknya pendek karena memang disebabkan oleh faktor genetic yang ada dalam keluarga”. Selain itu, Bapak siyamin juga mengatakan “di dusun cepit sudah menerapkan UU No 16 Tahun 2019 yang isinya tentang peraturan untuk usia pernikahan anak dimana usia 20 tahun untuk anak perempuan dan anak lak-laki yaitu 25 tahun”.

Permasalahan yang ada di dusun cepit ini yang paling kompleks yaitu mengenai sampah, banyak msyarakat yang belum sadar dan peduli terhadap kebersihan lingkungan sehingga masih dapat ditemukan sampah yang berserekahan di jalan bahkan di sungai. “Penyebab masyarakat membuang sampah sembarangan dikarenakan belum ada tempat khusus untuk membuang sampah. Untuk tingkat kesadaran masyarakat mengenai kebersihan sudah mulai terbentuk meskipun masih ada beberapa yang masih kurang peduli terhadap kebersihan”. Ujar bapak Erwan

Mahasiswa KKN diharapkan dapat memberikan arahan mengenai pengelolaan sampah, dimulai dari pemilahan sampah yang bersifat organik dan anorganik yang dapat dijadikan pupuk untuk sampah yang berupa golongan organik sedangkan untuk sampah anorganik dapat digunakan sebagai pengolahan sampah menjadi kerajinan tangan. (TB33/ Inayatul khanifah)

 

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar