Oleh Retno Puji Astuti 

Mahasiswi PIAUD INISNU Temanggung 

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh, yaitu manusia yang beriman, bertakwa, berkarakter yang baik, berbudi pekerti yang luhur, cerdas, kreatif, serta mandiri. Pendidikan Anak Usia Dini sangat berperan dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berpotensi dan berkwalitas, dalam mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) pada hakekatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak, yaitu aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.

Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) Indonesia merupakan elemen yang penting untuk menciptakan sumber daya berkualitas, cerdas, cekatan, damai, demokratis dan mampu bersaing dan dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh warga Negara Indonesia dengan sumber daya yang bermutu, diharapkan dapat menghadapi berbagai perubahan dan tantangan globalisasi yang sedang dan akan terjadi. karena itu program pendidikan perlu untuk mendapatkan perhatian dari berbagai elemen. Sebagaimana terlampir dalam Undang – undang No. 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional pasal 28 ayat 2 dan 3 Pendidikan Anak Usia Dini dapat di selenggarakan melalui jalur pendidikan Formal, Non Formal, dan Informal.

Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini  ( PAUD ) merupakan jalur pendidikan formal, yang termasuk di dalamnya adalah Taman Kanak – Kanak ( TK ), Kelompok Bermain ( KB ), Raudhatul Athfal ( RA ), Bustanul Athfal ( BA ), Taman Penitipan Anak ( TPA ), dan Satuan PAUD Sejenis ( SPS ). Mengingat betapa pentingnya lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, maka untuk mencapai keberhasilan penyelenggaraan pendidikan perlu adanya sebuah manajemen penyelenggaraan PAUD yang efektif dan efisien. Dengan kata lain, keberhasilan sebuah lembaga PAUD tidak terlepas dari manajemen yang baik.

Manajemen berasal dari bahasa Inggris, yaitu management. Kata management berasal dari kata kerja to manage yang berarti mengurusi. Secara lebih detail, Husaini Usman (2006) mengungkapkan bahwa manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kemudian kedua kata tersebut digabung menjadi kata kerja managere yang berarti menangani. Kata managere itulah yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris menjadi management dengan kata kerja to manage. Akhirnya management diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kata manajemen yang berarti pengelolaan. Jadi, secara sederhana manajemen bisa diartikan sebagai kegiatan mengelola suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manajemen penyelenggaraan berkaitan dengan tata laksana dan kelola lembaga, berkaitan dengan pengadministrasian, pengaturan, atau penataan kegiatan di lembaga.

Di dalam melaksanakan fungsinya sebagai Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, RA. Masyithoh Al Iman Tlogorejo, untuk mencapai tujuan pembelajaran dan memajukan kelembagaannya, maka disusunlah sebuah manajemen penyelenggaraan PAUD yang efektif dan efisien. Yang dimaksud dengan efektif adalah dengan adanya manajemen PAUD diharapkan semua program PAUD dapat terlaksana dengan baik. Program tersebut melibatkan semua komponen lembaga PAUD, mulai dari orang tua, tenaga pendidik, lingkungan sekolah. Sedangkan efisien erat hubungannya dengan penghematan. Dengan kata lain, semua program PAUD dapat terlaksana dengan baik dengan menggunakan sumber daya seminimal mungkin.

Adapun ruang lingkup manajemen penyelenggaraan PAUD yang ada di RA. Masyithoh Al Iman Tlogorejo meliputi program pembelajaran, kesiswaan, kepegawaian, sarana dan prasarana, keuangan, dan hubungan dengan masyarakat. Di dalam program pembelajaran disusunlah program kerja tahunan, kalender pendidikan, satuan kegiatan tahunan dan mingguan, RPPH, RPPM, pengaturan pembukaan tahun ajaran baru, pengaturan pelaksanaan KBM, pengaturan kegiatan bermain, pengaturan kegiatan evaluasi, pengaturan kegiatan bimbingan dan penyuluhan, pengaturan penutupan tahun ajaran.

Di dalam ruang lingkup kesiswaan meliputi perencanaan kesiswaan, perencanaan pengaturan penerimaan siswa baru, pengaturan pengelompokan siswa, pencatatan kehadiran siswa, pembinaan disiplin siswa, pengaturan mutasi siswa, pengaturan kelulusan, pengaturan pelaksanaan program layanan khusus. Selanjutnya di dalam ruang lingkup kepegawaian terdiri dari pembagian pegawai, pengembangan pegawai, pengurusan kenaikan pangkat pegawai, pengurusan mutasi pegawai, dan pemberhentian pegawai.

Ruang lingkup sarana dan prasarana di dalamnya tercakup pengadaan sarana dan prasarana, pendistribusian sarana dan prasarana, pemakaian sarana dan prasarana, pemeliharaan sarana dan prasarana, serta inventarisasi sarana dan prasarana. Ruang lingkup keuangan juga tak kalah pentingnya di dalam mendukung penyelenggaraan PAUD. Didalam ruang lingkup keuangan terdiri dari perencanaan anggaran tahunan, pengadaan anggaran, pelaksanan anggaran, pembukuan keuangan, dan pertanggung jawaban keuangan. Hubungan dengan masyarakat juga dilaksanakan di dalam penyelenggaraan PAUD. Hubungan dengan masyarakat yang dilaksanakan meliputi analisis kebutuhan hubungan dengan masyarakat, pengembangan program hubungan dengan masyarakat, pengaturan pelaksanaan hubungan dengan masyarakat, serta pencatatan kegiatan hubungan dengan masyarakat.

Berdasarkan tujuan dari manajemen PAUD yaitu untuk memastikan anak usia dini di Indonesia mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal, serta lembaga PAUD dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, maka manajemen penyelenggaraan PAUD yang diterapkan di RA Masyithoh Al Iman Tlogorejo diharapkan dapat terlaksana dengan efektif dan efisien, sehingga dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang kokoh dan kuat, yang berpotensi dan berkwalitas tinggi, demi kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia Tercinta.

Bagikan :

Tambahkan Komentar