Oleh : Hiyasinta Nugraheni

Mahasiswi Prodi PIAUD INISNU Temanggung

Usia dini merupakan mas kritis bagi pembentukan karakter. Penanaman sikap sejak dini merupakan kunci utama untuk membangun bangsa. Pada usia 0-6 tahun otak berkembang sangat cepat hingga 80%. Anak-anak adalah generasi yang akan menentukan nasib bangsa dikemudian hari. Masa ini disebut juga dengan periode emas (golden age). Pada masa ini ditandai dengan munculnya masa peka, identifikasi, imitasi, dan eksplorasi anak. Masa ini tidak akan bias berulang, seyogyanya orantua memberikan ruang kepada anak dalam melewatimasa-masa ini. Salah satunya adalah melalui pembelajaran dilembaga pendidikan anak usia dini yang diistilahkan dengan PAUD.

 

Manajemen penyelenggaraan berkaitan dengan tata laksana dan kelola lembaga, berkaitan dengan pengadministrasian, pengaturan, atau penataan kegiatan di lembaga. Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola, memimpin atau mengarahkan.Manajemen sangat berperan penting dalam sebuah PAUD karena keberhasilan sebuah PAUD tidak lepas dari manajemen yang baik. Menurut Hapidin dkk (2012) Manajemen memiliki makna sebagai usaha mengelola, mengendalikan, dan mengarahkan berbagai sumber yang ada untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Manajemen merupakan suatu proses mengkoordinasikan dan mengintegrasikan sumber daya melalui kegiatan-kegiatan agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan melibatkan orang lain.

 

 Pengelola sebagai pimpinan dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen sangat menekankan kerjasama didasari keikhlasan, semangat,dan loyalitas yang tinggi.Perencanaan dilakukan dengan perencanaan strategik, penyusunan rencana pembelajaran mulai dari tahunan, semester, bulanan, mingguan sampai harian. Pengorganisasian dilakukan dengan koordinasi tugas, kesempatan, pengalaman dan wawasan dengan komunikasi terbuka, mengadakan pertemuan rutin yang membahas upaya peningkatan kinerja. Pengawasan dilakukan dengan observasi langsung, melalui supervisi, rapat rutin dengan pendidik. Kerjasama dilakukan dengan orangtua, melalui kegiatan pertemuan bulanan (parenting),dan mitra terkait PAUD.

 

Penilaian dan evaluasi dilaksanakan dengan pemberian tugas, observasi, catatan harian, anekdot, unjuk karya, hasil karya, dan kunjungan edukasi serta informasi perkembangan melalui catatan kesehatan anak didik. Menurut Suharti (2018 : 1) fasilitas dan infastruktur yang baik sangat berperan penting dalam kemajuan sebuah sekolah sehingga dapat memberikan kenyaman untuk anak dalam pembelajaran. Pada fasilitas sarana dan sarana sangat diperhatikan keselamatan, peraturan yang berlaku serta standart yang ditentukan oleh pemerintah. Sarana dan prasarana yang tersedia berupa sarana in door dan out door sebagai alat pembelajaran anak didiksesuai dengan tingkat perkembangan anak didik. Sejalan dengan pendapat Darmayanti (2017 :8) tanpa sarana dan prasarana yang memadai akan menghambat proses pembelajaran indoor maupun outdoor. Hal tersebut menjelaskan bahwa saran dan prasarana menjadi penunjang penting dalam berbagai aspek sehingga anak lebih bersemangat dalam bermain dalam pembelajaran dengan fasilitas yang lengkap dan memadai.

Salah satu unsur adanya lembaga pendidikan yang harus dipenuhi adalah adanya peserta didik. Dalam hal ini di RA Masyithoh Petarangan peserta didik dikelompokkan berdasarkan usia yaitu :

Usia 2-4 : Kelompok C

Usia 4-5 : Kelompok A

Usia 5-6 : Kelompok B

Untuk alokasi waktu disesuaikan dengan usia yakni :

 Kelompok 2-4 tahun : Satu kali

pertemuan selama 150 - 180 menit

 Kelompok 4-6 tahun : satu kali

pertemuan : 180 menit

Perbandingan antara pendidik dengan peserta didik :

 Kelompok 2-4 : 1: 10 anak

 Kelompok 4-6 tahun : 1 : 15 anak

Sedangkan Kurikulum yang digunakan di RA Masyithoh Petarangan adalah kurikulum K-13yang mana dalam pengembangan kurikulum terdapat pendekatan saintifik. Dengan tujuan bagaimana anak mampu menolong dirinya sendiri pada semua aspek kehidupan (lifes skill) dan menanamkan kebiasaan tentang belajar bagaimana seharusnya belajar (Learning to learn).

Perubahan kurikulum juga tidak terlepas dari peran para pengambil kebijakan yakni pemerintah terkait di bidang pendidikan.Pada K-13 adanya standar yang menjadi acuan dalam konsep dasar dan pembelajaran pada anak, meliputi dalam hal :

1. Ketercapaian Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini

2. Berorientasi pada hasil belajar

3. Menggunakan pendekatan metode yang bervariasi

4. Sumber belajar tidak terfokus pada guru, tetapi berpusat pada anak.

5. Penilaian lebih ditekankan pada proses yang terjadi selama kegiatan berlangsung dan bukan pada hasil belajar (berkelanjutan).

 

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki dalam pembelajaran pada K-13 sehingga sampai saai ini masih menjadi acuan, diantaranya :

a. Kurikulum 2013 mencakup pengembangan pada aspek sruktur kurikulum, proses pembelajaran

dengan pendekatan saintifik dan penilaian yang bersifat otentik.

b. Kurikulum ini mengusung pengembangan pembelajaran yang bersifat konstruktif yang lebih

fleksibel sehingga memberi ruang pada anak untuk mengembangakan bakat dan potensinya.

c. Model pendekatan kurikulum bertujua membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan

peserta didik yang lebih konsisten dan fundamental bagi peserta didik agar lebih siap melanjutkan ke

jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

d. Kelas bukan satu-satunya tempat belajar

e. Sumber belajar bukan hanya guru dan buku.

f. Belajar dengan berkreativitas

g. Mengajak anak jeli terhadap rasa keingintahuannya

h. Membuat anak suka bertanya karena keingintahuannya

i. Mengajak siswa mencari tahu bukan diberitahu.

j. Melatih kepemimpinan

k. Menyadari siswa memiliki khas

i. Mendahulukan pemahaman Bahasa.

 

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan berlandaskan pada berbagai kajian, baik secara teoretis, empiris, yuridis, maupun sosial budaya.Program pembelajaran meliputi 6 aspek yaitu nilai agama dan moral, kognitif, sosial emosional, bahasa, fisik motorik, dan seni, yang disesuaikan dengan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA).

        

Bagikan :

Tambahkan Komentar