Semarang, TABAYUNA.com - Dalam perlombaan Pidato Bahasa Indonesia MI/SD dan MTs/SMP Pekan Olahraga dan Seni Ma'arif (Porsema) XII Lembaga Pendidikan Ma'arif NU PWNU Jawa Tengah di Kabupaten Semarang, juri berkomentar peserta masih terjebak ke dalam khotbah daripada pidato.
Hal itu diungkapkan Dr. S. Prasetyo Utomo juri Lomba Pidato Bahasa Indonesia MI/SD dan MTs/SMP di sela-sela lomba. "Para peserta MI/SD terjebak untuk melakukan khotbah. Belum berpidato," kata dia, Jumat (10/2/2023).
Adapun untuk peserta jenjang MTs/SMP sudah ada kemajuan dibandingkan dengan yang MI/SD. "Peserta MTs/SMP sudah berpidato dengan ekspresi, gesture, dan intonasi yang baik," kata doktor Ilmu Pendidikan Bahasa Universitas Negeri Semarang tersebut.
Sementara itu, juri Lomba Bahasa Indonesia MI/SD dan MTs/SMP Emma Maemunah dari Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra (OR Arbastra) Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (BRIN) juga memberikan masukan kepada panitia untuk terus meningkatkan layanan dan pengelolaan. "Secara keseluruhan kinerja Panitia Porsema sudah bagus, hanya waktu yang molor karena baru selesai pulul 18.30 WIB," kata dia.
Panitia Porsema XII Lembaga Pendidikan Ma'arif NU PWNU Jawa Tengah Hamidulloh Ibda mengatakan bahwa untuk Lomba Pidato Bahasa Indonesia MI/SD diikuti 29 peserta dan MTs/SMP diikuti 28 peserta se Jawa Tengah.
Pelaksanaan Lomba Pidato Bahasa Indonesia MI/SD dan MTs/SMP tersebut dilaksanakan di lantai 2 kantor LPPM Undaris Ungaran, Kabupaten Semarang yang selesai pada 18.30 WIB. (*)
Tambahkan Komentar