Oleh: Khoirin Masfufah
Pendidikan merupakan pelatihan adanya koneksi antar instruktur dengan siswa dalam pekerjaan membantu siswa dengan tujuan pendidikan yang mendominasi. Interaksi edukatif dapat berlangsung di rumah, di kelas, atau di masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut, maka harus ada mekanisme yang jelas untuk mengontrol guru dan siswa berinteraksi satu sama lain agar mereka dapat mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan dapat menghilangkan berbagai hambatan.
Salah satu komponen krusial yang harus ada dan dilaksanakan di suatu satuan atau lembaga pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum adalah perangkat yang mencakup berbagai perencanaan kegiatan pembelajaran yang merupakan proses internal dimana siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman melalui kegiatan sekolah. Karena mengatur tujuan, isi, materi pembelajaran, metode pengajaran, dan penerapannya pada tujuan pembelajaran maka kurikulum memegang peranan penting. Dalam program pendidikan sebagai rencana dalam mencapai tujuan. Dengan cara ini penting terdapat adanya kemajuan program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan yang melahirkan anggota siswa yang dominan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Merdeka belajar juga dibuat untuk membuat lingkungan belajar menyenangkan dan membahagiakan, sehingga setiap orang yang terlibat seperti: siswa, guru, dan orang tua akan merasa puas. Meskipun membuat semua orang merasa senang, belajar mandiri adalah proses pendidikan yang di mulai dari pendidik, siswa, dan wali. Sistem pendidikan baru di Indonesia ini tidak hanya ingin menghasilkan generasi yang hanya pandai menghafal informasi dan dapat menghasilkan pendidikan dengan kualitas setinggi mungkin. Namun, juga memiliki ketajaman pemeriksaan, pemikiran, dan pemahaman adalah menyeluruh untuk perbaikan diri.
Kemajuan program pendidikan penting untuk dilakukan dengan hal-hal penting dengan dasar kualitas peningkatan pendidikan. Begitu pula dengan program kurikulum merdeka belajar. Kurikulum merdeka lahir karena telah memudarnya orientasi pada pendidikan itu sendiri. Jadi penting untuk melaksanakan program pendidikan kurikulum merdeka dengan harapan dapat berkembangnya kemajuan, berkembangnya kemandirian, mampu bernalar atau berfikir secara bebas, mempunyai jiwa yang optimis, mempunyai semangat untuk belajar, mempunyai rasa percaya diri, mampu menerima keberhasilan maupun kegagalan, dan sebagainya.
Sistem pendidikan seharusnya menggabungkan metodologi yang dibangun dalam kerangka nilai khususnya pada Al-Qur'an, as-Sunnah dan hukum-hukum Allah SWT yang ditemukan di alam semesta dengan metodologi induktif yang jelas sehingga dapat menyelamatkan tujuan individu serta memperbaiki tatanan negara sesuai keyakinan tujuan kebebasan. Rencana pendidikan juga harus direncanakan serta mempertimbangkan standar prinsip berkesinambungan, prinsip konstan, dan prinsip integrasi pengalaman yaitu gagasan bahwa pengalaman harus diintegrasikan. Semua mata pelajaran serta kegiatan pembelajaran harus fokus pada iman Allah karena tujuan pendidikan di semua tingkatan dan pendekatan iman ialah inti untuk pendidikan. Dengan cara ini, maka pengalaman siswa akan menjadi kohesif yang akan mengendalikan otoritas tersebut.
Daftar Pustaka
Ahmad, H. M., dkk, Pengembangan Kurikulum, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998).
Aiman Faiz, Imas Kurniawaty. (2020). Konsep Merdeka Belajar Pendidikan Bahasa Indonesia dalam Perspektif Filsafat Progresivisme. Konstruktivisme: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran , 158.
Daga, A. T. (2020) Kebijakan Pengembangan Kurikulum di Sekolah Dasar (Sebuah Tinjauan Kurikulum 2006 hingga Kebijakan Merdeka Belajar). Jurnal Edukasi Sumba (JES), 4(2), 107
Tambahkan Komentar