TABAYUNA.com
– 20 daftar makam-makam keramat di Jawa perlu Anda baca sebagai referensi. Jawa, pulau dengan sejarah yang kaya dan budaya yang mendalam, menyimpan berbagai situs keramat yang menjadi tempat penting bagi umat Islam di Indonesia. Makam-makam keramat ini menjadi tempat yang sakral, dipenuhi dengan doa, harapan, dan cerita-cerita mistis yang diwariskan dari generasi ke generasi. Mari kita eksplorasi beberapa di antaranya:

1. Makam Sunan Gresik (atau Raden Paku)

Sunan Maulana Malik Ibrahim atau sering disebut Sunan Gresik, atau Raden Paku ini berada di Gresik, Jawa Timur. Makam Sunan Gresik, yang juga dikenal sebagai makam Raden Paku atau Sunan Maulana Malik Ibrahim, adalah salah satu dari sembilan Wali Songo yang memiliki peran penting dalam sejarah penyebaran agama Islam di Jawa, Indonesia. Makam ini terletak di Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Sunan Maulana Malik Ibrahim, yang kemudian dikenal sebagai Sunan Gresik, adalah seorang ulama sufi yang berasal dari Persia. Ia datang ke Jawa pada abad ke-15 Masehi dan berperan dalam menyebarkan ajaran Islam di pulau tersebut. Sunan Gresik memiliki pengaruh yang besar dalam masyarakat Jawa, terutama di wilayah Gresik dan sekitarnya.

Makam Sunan Gresik menjadi salah satu tempat ziarah yang penting bagi umat Islam di Indonesia. Setiap tahun, ribuan orang datang untuk berziarah dan berdoa di makam ini, memohon berkah dan keselamatan. Makam Sunan Gresik juga menjadi tempat untuk menyelenggarakan berbagai acara keagamaan dan budaya yang memperingati jasa-jasa Sunan Maulana Malik Ibrahim dalam menyebarkan Islam di Jawa. Makam ini menjadi salah satu situs keramat yang melambangkan nilai-nilai spiritual dan sejarah Islam di Indonesia, serta menjadi tempat penting dalam memelihara dan menghormati warisan budaya dan keagamaan. Keberadaannya juga menjadi titik penting dalam mempererat ikatan antara generasi sekarang dengan leluhur serta nilai-nilai yang mereka anut.

2. Makam Sunan Ampel - Raden Rahmat

Makam Sunan Ampel adalah salah satu situs keramat yang paling penting di Jawa Timur, Indonesia. Sunan Ampel, yang juga dikenal dengan nama Raden Rahmat, merupakan salah satu dari sembilan Wali Songo yang berperan besar dalam penyebaran agama Islam di pulau Jawa. Makam Sunan Ampel terletak di kawasan Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Sunan Ampel adalah ulama sufi yang datang dari Timur Tengah pada abad ke-15 Masehi. Ia memainkan peran kunci dalam menyebarkan ajaran Islam di wilayah Jawa Timur, terutama di sekitar Surabaya. Selain sebagai seorang ulama, Sunan Ampel juga dikenal sebagai seorang penyebar ajaran sufisme yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk masyarakat Jawa Timur pada masa itu.

Makam Sunan Ampel menjadi tempat ziarah yang penting bagi umat Islam di Indonesia. Setiap tahun, ribuan orang datang ke makam ini untuk berziarah, berdoa, dan memohon berkah. Selain sebagai tempat ibadah, makam Sunan Ampel juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya, termasuk perayaan hari-hari besar Islam dan acara-acara keagamaan lainnya. Keberadaan makam Sunan Ampel tidak hanya memiliki nilai keagamaan, tetapi juga nilai sejarah dan budaya yang penting bagi masyarakat Jawa Timur. Makam ini menjadi salah satu simbol dari keberagaman budaya dan keberagaman agama di Indonesia, serta menjadi tempat yang penting dalam memelihara dan menghormati warisan budaya dan spiritual.

3. Makam Sunan Bonang - Raden Makdum Ibrahim

Makam Sunan Bonang, yang juga dikenal sebagai makam Raden Makdum Ibrahim, merupakan salah satu situs keramat yang penting di Jawa Tengah, Indonesia. Sunan Bonang adalah salah satu dari sembilan Wali Songo yang memainkan peran besar dalam penyebaran agama Islam di Jawa. Makam Sunan Bonang terletak di desa Tuban, Jawa Tengah. Sunan Bonang, yang memiliki nama asli Raden Makdum Ibrahim, adalah putra Sunan Ampel dan cucu dari Sunan Giri. Ia dikenal sebagai ulama sufi yang memiliki pengaruh besar dalam memasyarakatkan ajaran Islam di Jawa Tengah, khususnya di wilayah Tuban.

Makam Sunan Bonang menjadi salah satu tempat ziarah yang penting bagi umat Islam di Indonesia. Setiap tahun, ribuan orang datang ke makam ini untuk berziarah, berdoa, dan memohon berkah. Makam Sunan Bonang juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya, seperti perayaan hari-hari besar Islam dan acara-acara keagamaan lainnya. Selain sebagai tempat ibadah, makam Sunan Bonang juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting bagi masyarakat Jawa Tengah. Makam ini menjadi simbol dari keberagaman budaya dan keagamaan di Indonesia, serta menjadi tempat yang penting dalam memelihara dan menghormati warisan budaya dan spiritual. Keberadaannya juga memperkuat ikatan antara generasi sekarang dengan leluhur serta nilai-nilai yang mereka anut.

4. Makam Sunan Drajat - Raden Qosim

Makam Sunan Drajat, yang juga dikenal sebagai makam Raden Qosim, merupakan salah satu situs keramat yang penting di Jawa Timur, Indonesia. Sunan Drajat adalah salah satu dari sembilan Wali Songo yang memiliki peran besar dalam penyebaran agama Islam di pulau Jawa. Makam Sunan Drajat terletak di desa Drajat, Lamongan, Jawa Timur. Sunan Drajat, yang memiliki nama asli Raden Qosim, adalah putra Sunan Ampel dan salah satu tokoh yang berperan penting dalam menyebarkan ajaran Islam di Jawa Timur. Ia dikenal sebagai ulama sufi yang memiliki pengaruh besar dalam mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan moral kepada masyarakat Jawa Timur pada masa itu.

Makam Sunan Drajat menjadi salah satu tempat ziarah yang penting bagi umat Islam di Indonesia. Setiap tahun, ribuan orang datang ke makam ini untuk berziarah, berdoa, dan memohon berkah. Makam Sunan Drajat juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya, termasuk perayaan hari-hari besar Islam dan acara-acara keagamaan lainnya. Selain sebagai tempat ibadah, makam Sunan Drajat juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting bagi masyarakat Jawa Timur. Makam ini menjadi simbol dari keberagaman budaya dan keagamaan di Indonesia, serta menjadi tempat yang penting dalam memelihara dan menghormati warisan budaya dan spiritual. Keberadaannya juga memperkuat ikatan antara generasi sekarang dengan leluhur serta nilai-nilai yang mereka anut.

5. Makam Sunan Kudus - Ja'far Shadiq

Makam Sunan Kudus, yang juga dikenal sebagai makam Ja'far Shadiq, adalah salah satu situs keramat yang terkenal di Jawa Tengah, Indonesia. Sunan Kudus adalah salah satu dari sembilan Wali Songo yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di pulau Jawa. Makam Sunan Kudus terletak di kota Kudus, Jawa Tengah. Sunan Kudus, yang memiliki nama asli Ja'far Shadiq, berasal dari Persia dan datang ke Jawa pada abad ke-15 Masehi. Ia dikenal sebagai ulama sufi yang memiliki pengaruh besar dalam memasyarakatkan ajaran Islam di Jawa Tengah, khususnya di wilayah Kudus.

Makam Sunan Kudus menjadi salah satu tempat ziarah yang penting bagi umat Islam di Indonesia. Setiap tahun, ribuan orang datang ke makam ini untuk berziarah, berdoa, dan memohon berkah. Makam Sunan Kudus juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya, seperti perayaan hari-hari besar Islam dan acara-acara keagamaan lainnya. Selain sebagai tempat ibadah, makam Sunan Kudus juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting bagi masyarakat Jawa Tengah. Makam ini menjadi simbol dari keberagaman budaya dan keagamaan di Indonesia, serta menjadi tempat yang penting dalam memelihara dan menghormati warisan budaya dan spiritual. Keberadaannya juga memperkuat ikatan antara generasi sekarang dengan leluhur serta nilai-nilai yang mereka anut.

6. Makam Sunan Kalijaga - Raden Said

Salah satu makam keramat yang paling terkenal di Jawa adalah Makam Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga adalah salah satu dari sembilan wali yang dikenal sebagai Wali Songo, yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Makamnya terletak di Kadilangu, Demak, Jawa Tengah. Orang-orang sering mengunjungi makam ini untuk memohon berkah dan keselamatan.

Makam Sunan Kalijaga, yang juga dikenal sebagai makam Raden Said, merupakan salah satu situs keramat yang paling terkenal di Jawa Tengah, Indonesia. Sunan Kalijaga adalah salah satu dari sembilan Wali Songo yang memainkan peran kunci dalam penyebaran agama Islam di pulau Jawa. Makam Sunan Kalijaga terletak di Kadilangu, Demak, Jawa Tengah. Sunan Kalijaga, yang memiliki nama asli Raden Said, adalah ulama sufi dan tokoh keagamaan yang sangat dihormati di Jawa. Ia dikenal karena pendekatannya yang inklusif dan ramah terhadap budaya Jawa, yang memainkan peran besar dalam menyebarkan ajaran Islam di wilayah Jawa Tengah.

Makam Sunan Kalijaga menjadi salah satu tempat ziarah yang penting bagi umat Islam di Indonesia. Setiap tahun, ribuan orang datang ke makam ini untuk berziarah, berdoa, dan memohon berkah. Makam Sunan Kalijaga juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya, termasuk perayaan hari-hari besar Islam dan acara-acara keagamaan lainnya. Selain sebagai tempat ibadah, makam Sunan Kalijaga juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting bagi masyarakat Jawa Tengah. Makam ini menjadi simbol dari keberagaman budaya dan keagamaan di Indonesia, serta menjadi tempat yang penting dalam memelihara dan menghormati warisan budaya dan spiritual. Keberadaannya juga memperkuat ikatan antara generasi sekarang dengan leluhur serta nilai-nilai yang mereka anut.

7. Makam Sunan Muria - Raden Umar Said

Makam Sunan Muria, yang juga dikenal sebagai makam Raden Umar Said, adalah salah satu situs keramat yang penting di Jawa Tengah, Indonesia. Sunan Muria adalah salah satu dari sembilan Wali Songo yang memiliki peran besar dalam penyebaran agama Islam di pulau Jawa. Makam Sunan Muria terletak di lereng Gunung Muria, Jawa Tengah. Sunan Muria, yang memiliki nama asli Raden Umar Said, adalah ulama sufi yang dikenal dengan kehidupannya yang asketis dan dedikasinya dalam menyebarkan ajaran Islam di wilayah Jawa Tengah. Ia dipercaya telah melakukan banyak pengabdian kepada masyarakat dan membimbing mereka menuju jalan kebenaran.

Sunan Muria adalah salah satu tokoh sentral dalam penyebaran agama Islam di Jawa Tengah. Makamnya terletak di lereng Gunung Muria, Jawa Tengah. Menurut legenda, Sunan Muria menjalani hidupnya dengan asketis, mengabdikan diri pada agama dan berbagai karya sosial. Makamnya menjadi tempat ziarah bagi banyak orang yang mencari kesembuhan dan berkah. Makam Sunan Muria menjadi tempat ziarah yang penting bagi umat Islam di Indonesia. Setiap tahun, ribuan orang datang ke makam ini untuk berziarah, berdoa, dan memohon berkah. Makam Sunan Muria juga menjadi tempat untuk berbagai kegiatan keagamaan dan budaya, seperti perayaan hari-hari besar Islam dan acara-acara keagamaan lainnya. Keberadaan makam Sunan Muria tidak hanya memiliki nilai keagamaan, tetapi juga nilai sejarah dan budaya yang penting bagi masyarakat Jawa Tengah. Makam ini menjadi simbol dari keberagaman budaya dan keagamaan di Indonesia, serta menjadi tempat yang penting dalam memelihara dan menghormati warisan budaya dan spiritual. Makam Sunan Muria juga memperkuat ikatan antara generasi sekarang dengan leluhur serta nilai-nilai yang mereka anut.

8. Makam Sunan Gunung Jati - Syarif Hidayatullah

Makam Sunan Gunung Jati, yang juga dikenal sebagai makam Syarif Hidayatullah, adalah salah satu situs keramat yang penting di Jawa Barat, Indonesia. Sunan Gunung Jati adalah salah satu dari sembilan Wali Songo yang memiliki peran besar dalam penyebaran agama Islam di pulau Jawa. Makam Sunan Gunung Jati terletak di Cirebon, Jawa Barat. Sunan Gunung Jati, yang memiliki nama asli Syarif Hidayatullah, adalah seorang ulama dan sufi yang dikenal karena kontribusinya dalam menyebarkan ajaran Islam di Jawa Barat. Ia merupakan pendiri Kesultanan Cirebon dan memainkan peran kunci dalam membentuk identitas keagamaan dan budaya di wilayah tersebut.

Makam Sunan Gunung Jati menjadi tempat ziarah yang penting bagi umat Islam di Indonesia. Setiap tahun, ribuan orang datang ke makam ini untuk berziarah, berdoa, dan memohon berkah. Makam Sunan Gunung Jati juga menjadi tempat untuk berbagai kegiatan keagamaan dan budaya, termasuk perayaan hari-hari besar Islam dan acara-acara keagamaan lainnya. Selain sebagai tempat ibadah, makam Sunan Gunung Jati juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting bagi masyarakat Jawa Barat. Makam ini menjadi simbol dari keberagaman budaya dan keagamaan di Indonesia, serta menjadi tempat yang penting dalam memelihara dan menghormati warisan budaya dan spiritual. Keberadaannya juga memperkuat ikatan antara generasi sekarang dengan leluhur serta nilai-nilai yang mereka anut.

9. Makam Sunan Bonang - Raden Ainul Yaqin

Makam Sunan Bonang, yang juga dikenal sebagai makam Raden Ainul Yaqin, merupakan salah satu situs keramat yang penting di Jawa Tengah, Indonesia. Sunan Bonang adalah salah satu dari sembilan Wali Songo yang memiliki peran besar dalam penyebaran agama Islam di pulau Jawa. Makam Sunan Bonang terletak di Tuban, Jawa Timur. Sunan Bonang, yang memiliki nama asli Raden Ainul Yaqin, adalah putra dari Sunan Ampel dan salah satu tokoh utama dalam menyebarkan ajaran Islam di wilayah Jawa Timur. Ia dikenal sebagai seorang sufi yang sangat dihormati dan memiliki pengaruh besar dalam membentuk masyarakat Jawa Timur pada masa itu.

Makam Sunan Bonang menjadi tempat ziarah yang penting bagi umat Islam di Indonesia. Setiap tahun, ribuan orang datang ke makam ini untuk berziarah, berdoa, dan memohon berkah. Makam Sunan Bonang juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya, termasuk perayaan hari-hari besar Islam dan acara-acara keagamaan lainnya. Selain sebagai tempat ibadah, makam Sunan Bonang juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting bagi masyarakat Jawa Timur. Makam ini menjadi simbol dari keberagaman budaya dan keagamaan di Indonesia, serta menjadi tempat yang penting dalam memelihara dan menghormati warisan budaya dan spiritual. Keberadaannya juga memperkuat ikatan antara generasi sekarang dengan leluhur serta nilai-nilai yang mereka anut.

10. Makam Syekh Siti Jenar

Makam Syekh Siti Jenar terletak di desa Jenar, Kudus, Jawa Tengah. Syekh Siti Jenar adalah sosok yang kontroversial dalam sejarah Islam di Jawa. Meskipun dihormati oleh beberapa kalangan sebagai sosok sufi yang memiliki pemahaman mendalam tentang Islam, namun ia juga dianggap kontroversial oleh otoritas keagamaan pada masanya. Makamnya sering dikunjungi oleh para pencari ilmu spiritual. Makam Syekh Siti Jenar adalah salah satu situs keramat yang penuh kontroversi di Indonesia. Syekh Siti Jenar adalah sosok yang dikenal dalam sejarah Islam di Jawa, terutama karena ajaran-ajarannya yang dianggap kontroversial oleh beberapa pihak pada masanya. Makam Syekh Siti Jenar sendiri tidak diketahui secara pasti lokasinya, tetapi beberapa lokasi di Jawa diperkirakan sebagai tempat pemakaman beliau. Namun demikian, keberadaan makam tersebut menjadi pusat ziarah dan pemujaan bagi sebagian kalangan yang menganggap Syekh Siti Jenar sebagai sosok yang memiliki kedalaman spiritual dan pemahaman yang mendalam terhadap ajaran Islam.

Ajaran-ajaran Syekh Siti Jenar, yang sering kali menekankan pada konsep kesatuan hakikat (wahdatul wujud) dan pembebasan diri dari keterikatan ritual formal, telah menjadi subjek perdebatan panjang di kalangan ulama dan cendekiawan Islam. Meskipun ada yang menolak ajarannya sebagai sesat, tetapi bagi beberapa kelompok, ajaran-ajaran tersebut dianggap sebagai jalan menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang esensi keberagamaan. Makam Syekh Siti Jenar, bagaimanapun, tetap menjadi tempat yang penting dalam konteks sejarah dan spiritualitas di Indonesia. Meskipun ajaran-ajarannya masih menjadi perdebatan, keberadaan makam tersebut mencerminkan keragaman budaya dan keagamaan di Indonesia serta kompleksitas dalam sejarah perkembangan Islam di tanah Jawa. Makam ini juga menjadi titik penting bagi para pencari ilmu dan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran-ajaran agama Islam.

11. Makam KH Hasyim Asyari

Makam KH Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), terletak di kota Jombang, Jawa Timur, Indonesia. KH Hasyim Asyari adalah seorang ulama yang memiliki peran penting dalam sejarah Islam di Indonesia, terutama dalam menggalang gerakan keagamaan yang kemudian menjadi NU, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. KH Hasyim Asyari lahir pada tahun 1871 di Desa Gedang, Jombang. Ia dikenal sebagai sosok yang kharismatik dan berwibawa, serta memiliki pemahaman agama yang luas. Pada tahun 1926, beliau bersama sejumlah ulama dan tokoh masyarakat mendirikan Nahdlatul Ulama sebagai respons terhadap perkembangan politik dan sosial di masa itu, serta sebagai upaya untuk memperjuangkan nilai-nilai Islam yang moderat, inklusif, dan toleran.

Makam KH Hasyim Asyari di Jombang menjadi tempat ziarah yang penting bagi para pengikut NU dan umat Islam Indonesia secara umum. Setiap tahun, ribuan orang datang ke makam ini untuk berziarah, mengenang jasa-jasa beliau dalam memperjuangkan Islam yang rahmatan lil-alamin (rahmat bagi seluruh alam), serta memohon berkah dan keselamatan. Selain sebagai tempat ziarah, makam KH Hasyim Asyari juga menjadi simbol dari semangat perjuangan dan kesatuan umat Islam di Indonesia. Warisan pemikiran dan perjuangan beliau terus dijaga dan dilestarikan oleh NU sebagai organisasi yang dibentuknya, sehingga makam ini juga menjadi tempat untuk merenungkan nilai-nilai keagamaan, toleransi, dan kebangsaan yang beliau anut dan perjuangkan selama hidupnya.

12. Makam KH. Abdurrahmah Wahid (Gus Dur)

Makam KH. Abdurrahman Wahid, atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Dur, terletak di kompleks pemakaman keluarga besar di desa Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Indonesia. Gus Dur adalah tokoh penting dalam sejarah Indonesia, terutama dalam konteks politik dan keagamaan. Sebagai mantan Presiden Indonesia ke-4, Gus Dur adalah tokoh yang dikenal karena kepemimpinannya yang inklusif dan toleran. Ia juga merupakan salah satu tokoh penting dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Gus Dur dikenal karena advokasinya terhadap pluralisme, demokrasi, dan hak asasi manusia. Setelah meninggal pada tahun 2009, makam Gus Dur menjadi tempat ziarah bagi para pengagumnya dan juga tempat bersejarah yang banyak dikunjungi oleh para pengunjung yang ingin mengenang jasa-jasanya. Makamnya sering kali menjadi titik fokus untuk perayaan-perayaan dan acara-acara yang mengenang jasanya dalam memperjuangkan toleransi dan kebebasan beragama di Indonesia.

13. Makam Syekh Subakir

Makam Syekh Subakir adalah salah satu situs bersejarah yang terletak di kawasan Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia. Syekh Subakir adalah seorang ulama dan tokoh agama Islam yang terkenal di wilayah tersebut. Makamnya menjadi tempat ziarah dan penghormatan bagi banyak orang yang menghormatinya dan mencari berkah spiritual. Syekh Subakir dikenal karena kontribusinya dalam penyebaran agama Islam dan pengajaran agama di wilayah Pekalongan dan sekitarnya. Makamnya sering kali menjadi tempat yang ramai dikunjungi, terutama pada hari-hari tertentu dalam kalender Islam atau saat ada perayaan agama. Orang-orang yang mengunjungi makamnya biasanya berdoa, membaca Al-Quran, dan memohon berkah kepada Allah SWT melalui perantara Syekh Subakir. Selain sebagai tempat ziarah, makam Syekh Subakir juga sering kali menjadi lokasi untuk acara-acara keagamaan, pengajian, atau peringatan-peringatan tertentu yang berkaitan dengan agama Islam. Makam ini menjadi bagian penting dari warisan budaya dan sejarah lokal di wilayah Pekalongan dan menjadi simbol penting bagi masyarakat setempat.

Lokasi atau tempat Makam Syekh Subakir sangat misterius karena banyak yang ganda. Pertama, Makam Syech Subakir berlokasi di di Desa Penataran Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Kedua, Makam Syekh Subakir di Awar, Tasikharjo, Kec. Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Ketiga, Makam Syekh Subakir di Gg. Rejosari, RT.07 RW/RW.07, Magersari, Kec. Magelang Sel., Kota Magelang, Jawa Tengah . Keempat, Puncak Gunung Tidar, Magelang. Lokasi ini di di tengah-tengah Kota Magelang, Jawa Tengah. Kelima, Makam Syekh Subakir di Jl. Madura, Sapuro Kebulen, Kec. Pekalongan Bar., Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

14. Makam Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen Pati

Makam Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen Pati adalah salah satu situs bersejarah yang terletak di daerah Kajen, Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen Pati adalah seorang ulama dan tokoh agama Islam yang dihormati oleh masyarakat setempat. Makamnya menjadi tempat ziarah dan penghormatan bagi banyak orang yang menghargai warisan spiritual dan keilmuannya. Sebagian besar pengunjung yang datang ke makam ini biasanya memohon berkah, melakukan doa, atau membaca Al-Quran sebagai tanda penghormatan kepada Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen Pati. Selain sebagai tempat ziarah, makam ini juga sering menjadi tempat untuk acara-acara keagamaan, pengajian, atau peringatan-peringatan tertentu yang berkaitan dengan agama Islam. Keberadaan makam ini juga menjadi simbol penting bagi masyarakat setempat, karena memperkuat identitas budaya dan sejarah Islam di wilayah Pati, Jawa Tengah.

15. Makam Syekh Jangkung (Sariden)

Makam Syekh Jangkung atau Sariden Pati adalah salah satu situs bersejarah yang terletak di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Syekh Jangkung Pati adalah seorang ulama dan tokoh agama Islam yang dihormati oleh masyarakat setempat. Makamnya menjadi tempat ziarah dan penghormatan bagi banyak orang yang menghargai warisan spiritual dan keilmuannya. Para pengunjung sering datang ke makam ini untuk memohon berkah, melakukan doa, atau membaca Al-Quran sebagai tanda penghormatan kepada Syekh Jangkung Pati. Selain sebagai tempat ziarah, makam ini juga sering menjadi tempat untuk acara-acara keagamaan, pengajian, atau peringatan-peringatan tertentu yang berkaitan dengan agama Islam. Keberadaan makam ini juga menjadi simbol penting bagi masyarakat setempat, karena memperkuat identitas budaya dan sejarah Islam di wilayah Pati, Jawa Tengah. Makam Syekh Jangkung Pati menjadi bagian dari warisan budaya dan spiritual yang dilestarikan oleh masyarakat setempat.

16. Makam Ratu Kalinyamat Jepara

Makam Ratu Kalinyamat terletak di Mantingan, Kec. Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.  Ratu Kalinyamat, yang nama aslinya Raden Ayu Tingkir, adalah salah satu tokoh sejarah Jawa yang dikenal karena kepahlawanannya dan kontribusinya dalam memimpin kerajaan di Jawa pada abad ke-16. Ratu Kalinyamat merupakan istri dari Pangeran Hadiri, putra Sultan Trenggana, yang merupakan penguasa Jepara pada masa itu. Setelah kematian suaminya, Ratu Kalinyamat memainkan peran penting dalam menjaga kestabilan dan kedaulatan kerajaan, bahkan bertempur melawan pasukan Belanda dalam Perang Banjarsari tahun 1581.

Makam Ratu Kalinyamat menjadi tempat ziarah dan penghormatan bagi banyak orang yang menghargai jasa-jasanya dalam mempertahankan wilayah Jepara. Pengunjung sering datang ke makam ini untuk memohon berkah dan melihat-lihat peninggalan sejarah di sekitar kompleks makam. Kompleks makam Ratu Kalinyamat juga menjadi salah satu tujuan wisata sejarah di Jepara, menarik banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang tertarik dengan sejarah dan kebudayaan Jawa. Makam ini menjadi bagian penting dari warisan budaya dan sejarah lokal yang dilestarikan oleh masyarakat Jepara.

17. Makam Syekh Jumadil Kubro

Makam Syekh Jumadil Kubro merupakan situs bersejarah yang terletak di desa Langgar, Kecamatan Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Syekh Jumadil Kubro atau Jamaluddin Al-Husaini (1310-1394M) dikenal dengan nama Syekh Jumadil Kubro. Ia adalah putra dari Sunan Gresik. Syekh Jumadil Kubro adalah seorang ulama sufi terkenal dari abad ke-15 yang memiliki pengaruh besar dalam penyebaran agama Islam di wilayah Jawa Timur. Makamnya menjadi tempat ziarah dan penghormatan bagi banyak orang yang menghargai warisan spiritual dan keilmuannya. Pengunjung sering datang ke makam ini untuk memohon berkah, melakukan doa, atau membaca Al-Quran sebagai tanda penghormatan kepada Syekh Jumadil Kubro.

Selain sebagai tempat ziarah, makam ini juga sering menjadi tempat untuk acara-acara keagamaan, pengajian, atau peringatan-peringatan tertentu yang berkaitan dengan agama Islam. Keberadaan makam ini juga menjadi simbol penting bagi masyarakat setempat, karena memperkuat identitas budaya dan sejarah Islam di wilayah Gresik, Jawa Timur. Makam Syekh Jumadil Kubro menjadi bagian dari warisan budaya dan spiritual yang dilestarikan oleh masyarakat setempat.

18. Makam Sunan Geseng

Makam Sunan Geseng adalah situs bersejarah yang terletak di Desa Geseng, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Sunan Geseng merupakan salah satu dari wali sembilan yang merupakan penyebar agama Islam di Jawa.

Makam Sunan Geseng menjadi tempat ziarah dan penghormatan bagi banyak orang yang menghargai warisan spiritual dan keilmuannya. Pengunjung sering datang ke makam ini untuk memohon berkah, melakukan doa, atau membaca Al-Quran sebagai tanda penghormatan kepada Sunan Geseng.

Selain sebagai tempat ziarah, makam ini juga menjadi lokasi untuk acara-acara keagamaan, pengajian, atau peringatan-peringatan tertentu yang berkaitan dengan agama Islam. Keberadaan makam ini juga menjadi simbol penting bagi masyarakat setempat, karena memperkuat identitas budaya dan sejarah Islam di wilayah Boyolali, Jawa Tengah. Makam Sunan Geseng menjadi bagian dari warisan budaya dan spiritual yang dilestarikan oleh masyarakat setempat.

Makam Sunan Geseng juga sangat misterius. Selain di Boyolali, makam ini berlokasi juga di beberapa daerah. Pertama,  di komplek pemakaman Nglangon, Walitelon Utara, Kec. Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Kedua,  Makam Sunan Geseng di Gunung Tidar, Magelang. Ketiga, Makam Sunan Geseng di Dusun Pakah, Desa Gesing, Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban Jawa Timur. Keempat, Makam Sunan Geseng di Pandeyan 03, Jombor, Srimulyo, Kec. Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kelima, Makam Sunan Geseng di Desa Geseng, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia.

19. Makam Mbah Bolong (Shonhaji)

Makam Mbah Bolong, yang juga dikenal sebagai Makam Shonhaji, merupakan salah satu situs bersejarah yang terletak di Gg. Masjid, Jl Ampel No.43, Ampel, Kec. Semampir, Surabaya, Jawa Timur. Mbah Bolong atau Shonhaji adalah salah satu tokoh yang dianggap sebagai murid dari Sunan Ampel, salah satu dari Wali Songo, yang merupakan tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa.

Makam ini menjadi tempat ziarah dan penghormatan bagi banyak orang yang menghargai warisan spiritual dan keilmuan Mbah Bolong serta sebagai tanda penghormatan kepada ajaran dan penyebaran agama Islam di wilayah Jawa. Para pengunjung sering datang ke makam ini untuk memohon berkah, melakukan doa, atau membaca Al-Quran. Selain sebagai tempat ziarah, makam ini juga sering digunakan untuk acara-acara keagamaan, pengajian, atau peringatan-peringatan tertentu yang berkaitan dengan agama Islam. Keberadaan makam ini menjadi simbol penting bagi masyarakat setempat dan juga para peziarah, karena memperkuat identitas budaya dan sejarah Islam di wilayah Surabaya, Jawa Timur. Makam Mbah Bolong menjadi bagian dari warisan budaya dan spiritual yang dijaga dan dihormati oleh masyarakat setempat.

20. Makam Sunan Kuning

Sunan Kuning atau Soen An Ing, Macanbang, juga sering disebut Raden Mas Garendi. Makam Sunan Kuning terletak di dua lokasi. Sunan Kuning adalah salah satu tokoh yang dianggap sebagai salah satu dari penyebar Islam di tanah Jawa Khususnya di Kota Semarang yang merupakan tokoh-tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa. Makam ini menjadi tempat ziarah dan penghormatan bagi banyak orang yang menghargai warisan spiritual dan keilmuan Sunan Kuning, serta sebagai tanda penghormatan kepada ajaran Islam di wilayah Jawa Tengah. Pengunjung sering datang ke makam ini untuk memohon berkah, melakukan doa, atau membaca Al-Quran. Selain sebagai tempat ziarah, makam ini juga sering digunakan untuk acara-acara keagamaan, pengajian, atau peringatan-peringatan tertentu yang berkaitan dengan agama Islam. Keberadaan makam ini menjadi simbol penting bagi masyarakat setempat, karena memperkuat identitas budaya dan sejarah Islam di wilayah Semarang, Jawa Tengah. Makam Sunan Kuning menjadi bagian dari warisan budaya dan spiritual yang dijaga dan dihormati oleh masyarakat setempat.

Lokasi Makam Sunan Kuning ada dua. Pertama, Makam Sunan Kuning (Soen An Ing) di Jl. Taman Sri Kuncoro II No.184, RT.02/RW.02, Kalibanteng Kulon, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kedua, Makam Sunan Kuning di  Macanbang, Kec. Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Makam-makam keramat di Jawa bukan hanya tempat ziarah, tetapi juga pusat spiritualitas dan kepercayaan. Mereka mencerminkan kekayaan warisan budaya dan spiritualitas Islam di Indonesia. Meskipun masing-masing memiliki cerita dan makna yang berbeda, namun mereka bersatu dalam memberikan inspirasi dan harapan bagi para pengunjung yang datang dengan hati yang tulus. (Tb33).

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar