Oleh Wulan Suci Ramadhani

Mahasiswa Prodi PGMI INISNU Temanggung 

Bahasa sering kali tidak diperhatikan ketika sedang berbicara, padahal sebenarnya bahasa itu sangat penting. Dari cara kita berbicara dapat dinilai jika kita orang yang pintar atau tidak, karena orang yang pintar bicara atau memiliki public speaking yang bagus pasti orang tersebut dapat dikatakan sebagai orang yang pintar. Di zaman sekarang ini, masih banyak yang salah dalam menggunakan bahasa dan cara menuliskannya. Contoh salah dalam penulisan seperti, ijin dituliskan menjadi izin, aktivitas menjadi aktifitas, paham menjadi faham, zaman menjadi jaman dan masih banyak lagi. Jika penulisan seperti itu masih terus berkelanjutan, maka anak penerus kita akan mewarisi cara yang salah. Bahasa itu sendiri sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena sebagai alat komunikasi dengan orang lain. Agar memudahkan kita berkomukasi dengan orang lain yang memiliki perbedaan satu sama lain contohnya seperti beda daerah, latar belakang dan budayanya, lebih baik menggunakan bahasa Indonesia.

Siapa sih dizaman sekarang yang tidak bisa berbicara dengan bahasa Indonesia? anak kecil sekarang saja seperti anak SD/MI atau anak TK pun sudah bisa berbicara dengan bahasa Indonesia tanpa mengikuti les khusus bahasa Indonesia. Karena Bahasa indonesa sebagai bahasa persatuan bangsa, maka haruslah mempunyai struktur yang jelas dengan menggunakan kata baku yang baik dan benar agar menjadi bahasa yang mudah dipahami. Ayo sekarang kita belajar mengenai apa itu kata baku dan tidak baku, apa saja ciri-ciri dan contohnya.

Dalam bahasa Indonesia, macam-macam ragam bahasa dibagi menjadi ada 2 macam yaitu:

Ragam bahasa formal (resmi)

Ragam bahasa informal (tidak resmi)

Ragam bahasa itu sendiri adalah cara berbicara dan menulis dalam bahasa Indonesia yang bisa berbeda-beda, dan disesuaikan dengan factor-faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa seperti topik pembicaraan, hubungan antara pembicara dan lawan pembicara. Contohnya ketika sedang berbicara dengan teman atau keluarga pasti berbeda dengan kita berbicara kepada dosen atau orang tua.

Bahasa Baku

Bahasa baku adalah bahasa formal (resmi) dan biasanya digunakan dalam kegiatan atau hal-hal resmi baik secara lisan maupun tulisan contohnya seperti, artikel ilmiah, surat menyurat, naskah pidato dan laporan penelitian. Bahasa baku yang baik dan benar harus sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi V, dan ejaan yang disempurnakan (EYD) V atau Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Ciri-ciri bahasa baku

Tidak dapat dipengaruhi oleh bahasa daerah dan bahasa asing

Imbuhan digunakan secara eksplisit atau sesuatu yang dijelaskan dengan gamblang dan tidak berbelit-belit

Memiliki bentuk yang tetap

Bukan termasuk sebagai ragam bahasa percakapan

Tidak memperlihatkan hiperkorek (terlalu tepat atau terlalu betul) bahasa yang terjadi ketika sesuatu yang sudah benar dibetulkan lagi sehingga menjadi salah

 

Contoh Bahasa baku

Rahma berencana untuk mengajak Ria berangkat sekolah bersama setiap hari

Qina dan Qilla adalah saudara kembar yang sudah lama terpisah

Masyarakat Jawa mengenal tradisi mitoni untuk kehamilan

Dea sudah menonton film itu bersama Banar

Setiap peserta didik harus menaati peraturan disekolah

 

Bahasa Tidak Baku

Bahasa baku adalah bahasa yang tidak resmi dan sering digunakan untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga. Bahasa baku sendiri tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditetapkan dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBBI). Bahasa tidak baku juga dapat kita dijumpai dalam dialog film, iklan dan novel.

Ciri-ciri bahasa tidak baku

Bisa dipengaruhi bahasa daerah dan bahasa asing

Tidak ditemukan dalam KBBI

Bentuknya dapat berubah-ubah

Digunakan dalam percakapan sehari-hari dan tidak digunakan dalam kegiataan resmi

 

Contoh bahasa tidak baku

Mau pergi kemana tuh si Sinta? Kok nggak pamit dulu ke kita

Eh coy, kok tumben main-main kesini

Mau ngapain besok? Rencananya apa?

Gimana kabarnya?

Oi, rul kau sudah tau belum kabar terbaru dari dea?

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar