Temanggung, Tabayuna.com
— Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Temanggung menggelar Rapat Koordinasi dengan seluruh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Temanggung pada Kamis (29/5/2025), bertempat di Aula PCNU Temanggung. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi kelembagaan, membahas program strategis organisasi, dan mendorong pembentukan Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama (PARNU).

Rapat dimulai dengan sambutan pembuka oleh Sekretaris PCNU Temanggung, H. Sukron Wahid, kemudian dilanjutkan oleh Ketua PCNU Temanggung, KH. Muchammad Nurul Yaqin, yang lebih dikenal dengan sapaan Gus Nurul. Dalam penyampaiannya, Gus Nurul menyoroti pentingnya memperkuat kerja sama antarlembaga struktural di lingkungan NU demi kelancaran dan efektivitas jalannya organisasi. “Kita telah memilih jalan khidmah melalui jalur struktural NU, maka harus dibarengi dengan sinergi yang kuat,” tegas Gus Nurul.

Salah satu agenda utama yang disampaikan adalah percepatan pembentukan PARNU sebagai amanat AD/ART NU Bab XI Pasal 36 dan 37. Menurutnya, pembentukan PARNU bukan sekadar pemekaran struktur Ranting, tetapi juga sebagai langkah strategis memperluas jangkauan NU hingga tingkat dusun.

“Desa makin padat, masyarakat makin banyak, namun daya jangkau tokoh agama semakin terbatas. Maka NU harus menjangkau dusun dengan membentuk PARNU,” lanjutnya.

Dalam forum tersebut, PCNU meminta MWCNU untuk memfasilitasi pertemuan antara pengurus cabang dengan jajaran Pengurus Ranting (PR) maksimal dalam tiga bulan ke depan. Beberapa MWCNU pun menyampaikan kesiapan dan jadwal pelaksanaan pertemuan dengan PR, termasuk MWCNU Gemawang (15 Juni), Tembarak (8 Juni), Kranggan (20 Juni), dan lainnya.

Isu lain yang mencuat adalah koordinasi LAZISNU. Beberapa MWC meminta kejelasan SOP dan hubungan struktural antara LAZISNU tingkat ranting, MWC, dan cabang. Gus Nurul menegaskan bahwa secara hierarkis, LAZISNU Ranting berada di bawah MWC sebagai pemberi SK, dan MWC dalam hal ini tetap berada dalam koordinasi program LAZISNU PCNU.

Rapat juga membahas penguatan bidang media dan informasi. Setiap MWC dan Ranting diharapkan memiliki admin media yang terhubung dengan jaringan media PCNU. Hal ini menjadi penting di era dominasi algoritma digital.

“Hari ini kekuatan bukan lagi sekadar pada jumlah umat, tapi pada penguasaan jaringan, termasuk media sosial. Bahkan, dunia kini dikuasai oleh penguasaan algoritma,” ujar Gus Nurul, seraya mengutip pentingnya teknologi dalam strategi dakwah dan sosial keagamaan.

Selain program keorganisasian dan media, PCNU juga menugaskan LAKPESDAM NU untuk merancang program pendidikan kader keorganisasian sebagai langkah regenerasi pengurus.

Dalam sesi ramah tamah, beberapa MWCNU juga melaporkan rencana pelaksanaan Konferensi MWC (Konferancab) dan meminta dukungan PCNU. Konferancab MWCNU dijadwalkan antara lain: Parakan (15 Juni), Candiroto (22 Juni), dan Kandangan (29 Juni).

Penutup rapat dilakukan dengan komitmen bersama untuk mempercepat pembentukan PARNU, memperkuat jaringan organisasi hingga akar rumput, serta menyatukan program kerja antara PCNU dan MWCNU dalam satu visi besar menjelang satu abad NU tahun 2026

Bagikan :

Tambahkan Komentar