Temanggung, Tabayuna.com
— Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung menggelar Workshop Penguatan Kapasitas SDM INISNU dalam Bidang Riset dan Inovasi pada Kamis (6/11/2025) di Aula INISNU Temanggung. Kegiatan ini merupakan kolaborasi INISNU dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Temanggung. Hadir sebagai narasumber Sekretaris Bapperida Kabupaten Temanggung, Andrie Arfianto, S.E., M.T., sebagai Keynote Speaker yang menyampaikan pemaparan strategis terkait potensi riset dan inovasi daerah berdasarkan paparan resmi berjudul Potensi Riset dan Inovasi Daerah.

Dalam presentasinya, Andrie menjelaskan bahwa Bapperida memiliki mandat baru sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Temanggung Nomor 27 Tahun 2025 tentang kedudukan dan fungsi Bapperida, yaitu mengintegrasikan riset dan inovasi sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan pembangunan daerah.

Dengan demikian, riset tidak lagi berhenti sebagai dokumen atau laporan, tetapi menjadi instrumen yang menuntun pemerintah untuk menetapkan kebijakan yang berbasis bukti atau evidence-based policy. Ia menegaskan bahwa riset dan inovasi harus saling berkelindan: riset berfungsi sebagai problem solver yang menjadi landasan ilmiah dan teknokratik bagi kebijakan, sedangkan inovasi memastikan riset tersebut dapat diterapkan dan menghasilkan nilai tambah yang berdampak pada masyarakat.

Andrie kemudian memaparkan posisi Kabupaten Temanggung sebagai salah satu kabupaten paling inovatif di Indonesia. Berdasarkan capaian Innovation Government Award (IGA), Temanggung telah berulang kali dinobatkan sebagai Kabupaten Terinovatif dan Kabupaten Sangat Inovatif dengan peningkatan signifikan jumlah inovasi setiap tahun, hingga pada tahun 2024 ditetapkan sebagai pemerintah daerah dengan pengiriman inovasi tercepat.

Prestasi Temanggung juga terlihat dalam ajang KRENOVA, di mana beberapa inovasi unggulan seperti Pesawat Aerotek X1 dan inovasi mesin roasting kopi berhasil meraih juara nasional. Menurut Andrie, capaian tersebut membuktikan bahwa Temanggung memiliki ekosistem inovasi yang terus bertumbuh dan sangat terbuka untuk kolaborasi dengan perguruan tinggi, termasuk INISNU.

Dalam penjelasannya mengenai hubungan riset dan kebijakan, Andrie memaparkan alur transformasi riset menjadi kebijakan dan implementasi di masyarakat. Proses tersebut dimulai dari identifikasi masalah, penyusunan riset, pengembangan konsep inovasi, pengujian dan evaluasi, hingga akhirnya masuk ke proses formulasi kebijakan yang kemudian diimplementasikan dan diadopsi oleh masyarakat.

Ia menegaskan bahwa kebijakan yang lahir dari riset dan inovasi terbukti meningkatkan pelayanan publik, memperkuat kapasitas sumber daya manusia, meningkatkan kinerja organisasi, mengakselerasi pembangunan daerah, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada awal acara, Ketua Badan Pengelola Penyelenggara (BPP) INISNU, Drs. H. Nur Makhsun, M.S.I., menyampaikan bahwa riset dan inovasi merupakan bagian dari tugas manusia sebagai abdullah dan khalifah fil ardh. Ia menyampaikan bahwa kapasitas SDM INISNU dalam bidang riset dan inovasi telah teruji dan perlu terus diperkuat melalui kolaborasi dengan lembaga riset nasional maupun pemerintah daerah.

Sementara itu, Wakil Rektor I INISNU, Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., menegaskan bahwa INISNU berkomitmen memasuki fase baru sebagai kampus yang tidak hanya berfokus pada pengajaran, tetapi berorientasi pada produksi pengetahuan dan inovasi. Ia menyebutkan bahwa kolaborasi dengan BRIN dan Bapperida menjadi langkah strategis untuk memastikan riset dosen berdampak nyata dan terkoneksi dengan ekosistem riset nasional dan daerah.

Kegiatan workshop berlangsung dalam suasana interaktif dan aplikatif. Para dosen mendapatkan pendampingan dalam menyusun proposal riset, memetakan tema riset yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah, serta strategi publikasi ilmiah.

Dalam dokumen Term of Reference (ToR) kegiatan, tujuan workshop ini meliputi peningkatan pemahaman terhadap kebijakan riset nasional, perluasan jejaring kolaborasi, dan mendorong lahirnya proposal riset kolaboratif yang mengangkat nilai Islam, kearifan lokal, dan isu strategis Temanggung

Kegiatan ini menghasilkan perluasan jejaring riset antara INISNU, BRIN, dan Bapperida serta meningkatnya kapasitas dosen dalam merancang riset yang aplikatif dan solutif.

Melalui kegiatan ini, INISNU semakin meneguhkan posisinya sebagai perguruan tinggi Islam yang berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi. INISNU bukan hanya teaching institution, melainkan research and innovation institution yang siap berkontribusi dalam pembangunan daerah dan bangsa.

Hadir sebagai narasumber Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Iptek BRIN Edy Giri Rachman Putra, Ph.D., Dr. Herry Yogaswara, M.A., Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra (OR Arbastra) BRIN. Hadir pula ratusan dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan dari INISNU Temanggung dan AKPER Alkautsar sebagai peserta. (*)

Bagikan :
Selanjutya
This is the most recent post.
Sebelumnya
Posting Lama

Tambahkan Komentar