Kebumen, TABAYUNA.com – Lembaga
Pendidikan (LP) Ma’arif PWNU Jawa Tengah melaksanakan sosialisasi atau kampanye
pendidikan inklusif di Aula Tulus Kabupaten Kebumen tanggal 25 Agustus 2019
dengan bekerjasama dengan pengurus Fatayat PCNU Kebumen.
Kegiatan ini merupakan
kampanye yang kedua setelah tanggal 20 Juli 2019 lalu melaksanakan hal serupa
di IAINU Kebumen.
Melalui sosialisasi pendidikan
inklusif bagi kader Fatayat NU Kebumen diharapkan terwujudnya pemahaman
pendidikan inklusif di kalangan kader Fatayat NU Kebumen, yang kemudian pada
gilirannya kader Fatayat NU akan menjadi motor penggerak pendidikan inklusif
baik di lembaga pendidikan tempat mereka mengabdi maupun di tengah masyarakat
umum. Hal itu disampaikan oleh ketua Fatayat NU Kebumen, Siti Mardiyah.
Sosialisasi pendidikan inklusif
ini meghadirkan narasumber dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen yang
diwakili oleh H. Agus Sunaryo, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Bidang Pendidikan
Dasar. Agus Sunaryo menjelaskan Dinas Pendidikan Kebumen sejak bulan April 2019
telah menunjuk 20 sekolah dan madrasah untuk menjadi sekolah dan madrasah
inklusif.
“Dinas Pendidikan Kebumen telah menyelenggarakan Bimbingan Teknis
Sekolah Inklusi selama 3 hari pada 20 sekolah dan madrasah tersebut di bulan
April”, jelasnya.
Sebanyak 20
sekolah dan madrasah tersebut terdiri SD N 1 Suroturunan Alian, MI Maarif
Sidomulyo Ambal, SD Kaligubug Padureso, SDN II Logandu Karanggayam, SDN
Pecarikan Prembun, SD Muhamadiyah Kebumen, SD N Podourip Petanahan, SD N
Tunjungseto Kutowinangun, SD N 1 Bumirejo Kebumen, SD N 2 Pejagoan Pejagoan, SD
N 3 Bumiagung Rowokele, SD N 1 Semondo Gombong, SMPN Poncowarno, SMPN 1
Kutowinangun, SMP N 2 Prembun, SMP N 4 Kebumen, SMP IT Logaritma Karanganyar, SMP
N 3 Gombong, SMP N 1 Pejagoan, dan MTS 6 Puring.
Narasumber yang lain adalah Sahidin,
yang merupakan koordinator implementasi Program Pendidikan Inklusif LP Ma’arif
Jawa Tengah. Menurut Sahidin, dengan struktur kepengurusan dari tingkat
kabupaten, kecamatan, dan desa, Fatayat memiliki peran yang penting dalam
mensukseskan dan mensosialisasikan pendidikan inklusif.
“Banyaknya anggota Fatayat
yang menjadi guru mulai tingkat PAUD, TK, sekolah dan madrasah akan lebih cepat
dan mudah menginformasikan keberadaan anak berkebutuhan khusus di sekitarnya
kepada Dinas Pendidikan agar mendapatkan perhatian yang semestinya” tegasnya.
Pengurus LP Ma’arif Bidang
Kerjasama antar Lembaga, Miftahul Huda, mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan
tersebut. “LP Ma’arif mulai melakukan pendampingan bersama Unicef baru di MI
Sidomulyo Ambal Kebumen pada tahun 2017, tahun ini pemerintah Kabupaten Kebumen
melalui Dinas Pendidikan menunjuk 20 lembaga pendidikan untuk menjadi
pendidikan inklusif”, tuturnya.
Miftahul Huda, yang juga sebagai
program officer pada Program Pendidikan Inklusif LP Ma’arif Jawa Tengah,
menjelaskan LP Ma’arif menyambut baik respon pemerintah Kebumen terhadap
program pendidikan inklusif ini dengan meng-SK-kan 20 sekolah dan madrasah
untuk menjadi lembaga pendidikan inklusif, terdiri 11 SD, 1 MI, 7 SMP dan 1 MTs
di tahun 2019.
“Kami berharap madrasah yang menjadi sasaran program pendidikan
inklusif LP Ma’arif Jawa Tengah – Unicef dilibatkan dalam pembinaan yang
dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen. Kami juga siap jika diminta
membantu peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah dan madrasah terkait pelaksanaan
pendidikan inklusif ini” imbuhnya.
Kampanye pendidikan inklusif ini
dihadiri sekitar 350 orang yang terdiri dari Pengurus PC Fatayat NU Kebumen,
Pengurus PAC Fatayat NU se-Kebumen, Pengurus Ranting dan Anak Ranting Fatayat
NU se-Kebumen, Pengurus PCNU, Badan Otonom NU, dan Lembaga NU Kebumen. Kegiatan
ini terselenggara atas kerjasama LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah dan Unicef.
(tb55/Ibda).
Tambahkan Komentar