Malang, TABAYUNA.com -Bertempat di Masjid Roudhotus Sholihin Jalan Jombang Gang I, Gading Kasri, Klojen, Kota Malang, PKPT IPNU IPPNU Kampus Pendidikan “Khittah Wa Khidmah” Universitas Negeri Malang melaksanakan Pembukaan Majelis Ta’lim wal Maulid Diba’ Syubbanul Wathon yang dilaksanakan rutin setiap awal perkuliahan setelah libur panjang. Sabtu (24/8/2019).
Kegiatan yang bertema “Dengan Semangat Hijriyah, Mari Berhijrah Ala Ahlusunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah” ini dihadiri oleh pengurus, anggota, majelis alumni, masyarakat sekitar masjid serta pembina dari PKPT IPNU IPPNU Kampus Pendidikan “Khittah Wa Khidmah”.
Rangkaian acara kegiatan pembukaan majelis ini antara lain pembacaan khotmil quran & tahlil, pembacaan maulid diba’ oleh Grub Sholawat Syubbanul Wathon, yang dilanjutkan dengan acara inti yaitu Mauidhoh Hasanah yang disampaikan oleh Ustadz Sony Fauzi, M.Pd (Ketua MWCNU Pakis, Malang) dan pemotongan tumpeng yang menandai secara resmi dibukanya majelis ta’lim wal maulid diba’ syubbanul wathon.
Pembukaan majelis kali ini berbeda dari biasanya karena terdapat penampilan banjari TPQ Al- Khodijah, penampilan spesial dari Rekanita Izzach peserta Da’iyah Fun Camp 2 dan Rekanita Fahma Lailatus juara 2 Tausiyah Pekan Tilawatil Qur’an RRI Malang.
Tujuan dari pembukaan majelis ini salah satunya adalah untuk mengawali kegiatan PKPT IPNU IPPNU Kampus Pendidikan wa Khidmah. “ Setelah acara ini, kegiatan rutin yang lainnya juga aktif dilaksanakan kembali, semoga dengan acara pembukaan majelis ini akan menambah keberkahan bagi kita semua” ungkap Rekan Dimas dalam sambutannya selaku ketua pelaksana kegiatan ini.
“Kebanyakan orang-orang saat ini hanya mengartikan hijrah dari jasmani saja, seperti mensyar’ikan pakaian-pakaian mereka, perubahan semacam ini tentu tidak cukup diartikan sebagai hijrah” ujar Rekanita Fahma Lailatus saat menyampaikan tausiyahnya.
Menurutnya hakikat hijrah adalah meninggalkan segala sesuatu yang dilarang oleh Allah. Sedangkan hijrah ala-NU adalah dimana kita mencoba memperbaiki diri menuju yang lebih baik rohani maupun jasmani dalam koridor ahlusunnah wal jamaah.
Hal tersebut juga selaras dengan maidhoh hasanah yang disampaikan oleh Ustdadz Sony, beliau menyampaikan bahwa “Jangan sampai terjebak formalitas agama, tetapi kehilangan substansi. Beragama itu disamping melakukan gerakan shalat, juga perlu memahami nilai-nilai dari gerakan maupun bacaan disetiap shalat itu sendiri, hal itulah yang sangat penting.”
“Hidup agamis tetapi tidak ditata ya percuma, misalkan sering menyakiti hati tetangga dengan lisannya tanpa memikirkan perasaan dari lawan bicaranya tersebut. Sejatinya hijrah adalah semakin baik hubungannya dengan Allah juga dengan manusia. Ingat, Indonesia itu Bhineka Tunggal Ika” jelas beliau.
Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan hadiah bagi para pemenang kontes foto unik lebaran serta pemotongan tumpeng bersama Ustadz Sony Fauzi, M.Pd dan seluruh anggota PKPT IPNU IPPNU Kampus Pendidikan Khittah wa Khidmah. (tb44/Suciati Lia).
Kegiatan yang bertema “Dengan Semangat Hijriyah, Mari Berhijrah Ala Ahlusunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah” ini dihadiri oleh pengurus, anggota, majelis alumni, masyarakat sekitar masjid serta pembina dari PKPT IPNU IPPNU Kampus Pendidikan “Khittah Wa Khidmah”.
Rangkaian acara kegiatan pembukaan majelis ini antara lain pembacaan khotmil quran & tahlil, pembacaan maulid diba’ oleh Grub Sholawat Syubbanul Wathon, yang dilanjutkan dengan acara inti yaitu Mauidhoh Hasanah yang disampaikan oleh Ustadz Sony Fauzi, M.Pd (Ketua MWCNU Pakis, Malang) dan pemotongan tumpeng yang menandai secara resmi dibukanya majelis ta’lim wal maulid diba’ syubbanul wathon.
Pembukaan majelis kali ini berbeda dari biasanya karena terdapat penampilan banjari TPQ Al- Khodijah, penampilan spesial dari Rekanita Izzach peserta Da’iyah Fun Camp 2 dan Rekanita Fahma Lailatus juara 2 Tausiyah Pekan Tilawatil Qur’an RRI Malang.
Tujuan dari pembukaan majelis ini salah satunya adalah untuk mengawali kegiatan PKPT IPNU IPPNU Kampus Pendidikan wa Khidmah. “ Setelah acara ini, kegiatan rutin yang lainnya juga aktif dilaksanakan kembali, semoga dengan acara pembukaan majelis ini akan menambah keberkahan bagi kita semua” ungkap Rekan Dimas dalam sambutannya selaku ketua pelaksana kegiatan ini.
“Kebanyakan orang-orang saat ini hanya mengartikan hijrah dari jasmani saja, seperti mensyar’ikan pakaian-pakaian mereka, perubahan semacam ini tentu tidak cukup diartikan sebagai hijrah” ujar Rekanita Fahma Lailatus saat menyampaikan tausiyahnya.
Menurutnya hakikat hijrah adalah meninggalkan segala sesuatu yang dilarang oleh Allah. Sedangkan hijrah ala-NU adalah dimana kita mencoba memperbaiki diri menuju yang lebih baik rohani maupun jasmani dalam koridor ahlusunnah wal jamaah.
Hal tersebut juga selaras dengan maidhoh hasanah yang disampaikan oleh Ustdadz Sony, beliau menyampaikan bahwa “Jangan sampai terjebak formalitas agama, tetapi kehilangan substansi. Beragama itu disamping melakukan gerakan shalat, juga perlu memahami nilai-nilai dari gerakan maupun bacaan disetiap shalat itu sendiri, hal itulah yang sangat penting.”
“Hidup agamis tetapi tidak ditata ya percuma, misalkan sering menyakiti hati tetangga dengan lisannya tanpa memikirkan perasaan dari lawan bicaranya tersebut. Sejatinya hijrah adalah semakin baik hubungannya dengan Allah juga dengan manusia. Ingat, Indonesia itu Bhineka Tunggal Ika” jelas beliau.
Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan hadiah bagi para pemenang kontes foto unik lebaran serta pemotongan tumpeng bersama Ustadz Sony Fauzi, M.Pd dan seluruh anggota PKPT IPNU IPPNU Kampus Pendidikan Khittah wa Khidmah. (tb44/Suciati Lia).
Tambahkan Komentar