Mahasiswa Pendidikan Agama Islam INISNU Temanggung.
Adanya wabah pandemi covid-19 yang sampai
saat ini belum usai, mengakibatkan banyak perubahan di berbagai bidang,
terutama pada bidang Pendidikan dari TK hingga perguruan tinggi. Dalam
menghindari penyebaran virus covid-19 yang ada di Temanggung banyak sekali
sekolah yang mengurangi kegiatan ngajar mengajar dengan system tatap muka.
Tidak terkecuali SD N 04 Getas, Kecamatan Kaloran tersendiri, sejak awal adanya
pandemic covid-19 masuk di Kabupaten Temanggung. SD N 04 Getas, Kecamatan
Kaloran membatasi kegiatan belajar mengajarnya yang ada di sekolahan dan
merombak system luring menjadi system daring.
Sistem daring ini tentunya mempunyai dampak
positif dan negatif bagi siswa siswi tersendiri, tetapi banyak siswa siswi yang
mengeluh akan sistem daring, hingga menjadi tantangan pihak sekolahan untuk
mencari strategi daring yang tepat dan juga efektif bagi siswa, guru yang
terlibat dalam kegiatan belajar mengajar sistem daring ini juga memberikan
pengaruh besar terhadap semua kegiatan di sekolahan. Pada kesempatan artikel
kali ini saya akan memaparkan tentang sistem daring yang berdampak pada SD N 04
Getas, Kecamatan Kaloran.
Di SD N 04 Getas, Kecamatan Kaloran ini
terdapat banyak bangunan yang terdiri dari gedung Perpustakaan, Mushola, Vihara,
UKS, Kantin, Tempat parkir, Dapur, Kantor, dan Ruang kelas tentunya. Fasilitas-fasilitas
tersebut tentunya dapat mendukung siswa dalam hal belajar, pada perpustakaan
juga terdapat banyak buku mulai ddari kelas 1 hingga kelas 6, ada juga buku
persiapan ujian untuk kelas 6 yang komplit beserta detik-detiknya. Terdapat
juga buku sejarah, b jawa dan lain-lain.
Sebelum adanya pandemi covid-19 ini
kegiatan belajar biasanya para siswa aktif dan sering membaca buku di
perpustakaan maupun di dalam kelas sehingga minat baca lebih banyak dan siswa
menjadi bertambah wawasanya dengan cara membaca. Tapi semenjak pandemic
berlangsung para siswa menjadi belajar di rumah atau daring, dengan
pembelajaran yang serba online dan dijital ini para siswa banyak yang mengeluh
soal sinyal dan juga kurang paham apa yang disampaikan guru terhadap muridnya,
karena kebanyakan siswa rumahnya di pedesaan yang sangat susah sinyal jadi
akses untuk menyampaikan pembelajaran kadang trlat masuk dan membuat ketingalan
pelajaran sehingga menjadikan murid menjadi bodoh dan malas, selebihnya dengan
adanya daring ini palah kebanyakan siswa menyalahgunakan hanpone dengan tidak
untuk belajar bahkan untuk main game.
Dalam menangulangi masalah tersebut para
guru masing-masing mengubah system daring dengan home visit setiap satu minggu
dua kali ke rumah para siswa, dengan Langkah tersebut dapat mengurangi
permasalahan siswa yang tadinya tidak mudeng sama sekali menjadi lumayan,
tadinya yang terkendala sinyal sekarang dengan diberlakukanya home visit
menjadi lebih efektif dan juga tali silaturohim menjadi lebih baik kepada
masyarakat maupun para wali murid.
Adanya pandemi covid-19 ini menjadikan
sebuah tantangan tersendiri bagi para guru dan siswa agar tetep bisa terus
aktif, kreatif dan tentunya inovatif dalam menghadapi masalah. Menjadi guru
harus bisa memanfaatkan perubahan jangan sampai perubahan yang memanfaatkan para-para
guru dan siswa, setiap kejadian mempunyai dampak negatif dan positif. Kita
harus pintar-pintar dalam memanfaatkan peluang, teknologi dan fasilitas yang
telah disediakan dengan sebaik mungkin untuk kebaikan semua para murid biar
tetap inofatif dan juga kreatif dalam masa pandemic ini. Selama pandemi ini
siswa juga membuat karya dan juga mengikuti segala perlombaan, karya yang di
buat meliputi, mengambar membuat kaligrafi, dan juga kerajinan tangan
memanfatkan cangkang telur dijadikan pohon-pohonan. Untuk yang perlombaan
yaitu, lomba menyanyi, lomba mengambar, lomba tari, dan lomba bercerita, dengan
pandemic siswa juga bisa berprestasi dan tidak melakukan kegiatan yang pasif.
Dari berbagai perlombaan tersebut banyak
juga yang menjadi juara harapan dan juara satu, yang telah berhasil mengukir
karyanya dalam sebuah perlombaan dengan format virtual/daring. Walopun belajar
dengan daring namun eksistensi siswa tetap terjaga, siswa juga harus melakukan
perubahan yang baik untuk diri sendiri, orang lain, dan juga untuk sekolah.
Adanya pandemic ini bahwa kita bisa
memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang pesat, dan kemajuan zaman yang
ada bukan kita yang dimanfatkan oleh perubahan namun kita harus bisa
memanfatkan teknologi yang ada di zaman era globalisasi ini.
Tambahkan Komentar