Jakarta, TABAYUNA.com - Gus Isfandiari Putra Mahbub Djunaidi yang juga sebagai Wasekjen PBNU menghadiri dan memberikan dukungan kepada warga rusunawa marunda Cilincing Jakarta Utara yang terkena dampak paparan polusi debu batu bara.
Dalam kesempatan
dialog pada kegiatan ngaji literasi dan Budaya dengan mengangkat tema Budaya
dan Peradaban yang di inisiasi Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia
(Lesbumi) Cabang Kota Jakarta Utara, kepada warga rusunawa marunda Cilincing
Jakarta Utara. Warga rusunawa marunda sudah melakukan ikhtiar menuntut keadilan
hingga terpaksa melakukan aksi turun kejalan (demo). “Kami ada diperbatasan
ujung Jakarta tapi hak kami untuk menghirup udara terbebas dari polusi debu
batubara anak-anak dan 11.000 warga terabaikan”, Sabtu 26 Maret 2022.
Ditanggapi
dengan serius oleh Gus Isfandiri beliau mengatakan “Saya mencatat dan langsung
menginformasikan hal tersebut kepada jajaran pengurusan PBNU termasuk Sekjend
PBNU melalui komunikasi pesan singkat saya kirim langsung apa yang Bapak/Ibu
keluhkan kita berharap PBNU turut membantu mengadvokasi terkait persoalan ini”.
Dalam kegiatan
tersebut Didi Suwandi selaku Ketua Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (F-MRM)
menginformasikan mengeluhkan pencemaran debu batu bara yang terjadi sejak 2019
di wilayah Pelabuhan Marunda yang dikelola oleh PT Karya Citra Nusantara
(KCN) dibawah Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Marunda.
Didi menyebutkan,
berdasarkan catatannya, masyarakat merasakan sejumlah efek buruk terhadap
kesehatan akibat pencemaran batu bara tersebut. Penyakit yang dirasakan
masyarakat Marunda meliputi gatal-gatal, iritasi mata, hingga peningkatan
infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), terus bermunculan. “Sanksi dari
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah diberikan tapi aktifitas bukan terhenti
malah semakin masif dilakukan seakan tidak mengindahkan sanksi yang telah
diberikan, kami meminta PBNU turut turun membantu kami”.
Senada dengan
itu, Gus Nur Hadi Lodji mengungkapkan, memanusiakan manusia itu harus menjadi
konsen semua pihak, termasuk Nahdlatul Ulama.
Narasumber
lainnya Apek Saiman selaku Dewan Kebudayaan Lesbumi Jakarta Utara dan sebagai
aktivis 98 yang selalu menjadi motor Gerakan di Jakarta Utara dalam
penyampaiannya “Kumpul-kumpul seperti ini bukan hanya kumpul biasa. Tetapi juga
menjaga harkat dan martabat kemanusiaan, mulai dari kepedulian di sekitar kita dengan
membuat tim advokasi bersama”.
Dalam kesempatan
tersebut hadir pula KH Ahmad Mukhlis Fadil, Pengasuh Ponpes Ash Sholihin
Al-Abror, KH Miftahul Falah PCNU Jakarta Utara, Gus Malfyk (Ketum PP Zasni
& Forum Filsafat Muda Indonesia), dimoderatori
oleh Tunggul Saka Adiddya atau disapa (Adit) dan Fatwa Banu Alkaf.
Cak Rokhim
selaku Ketua Lesbumi Jakarta Utara berharap, pelaksanan road show Ngaji
Literasi dan Budaya yang diselenggarakan Lesbumi NUJU ini bisa menjadi pemantik
awal dalam ikut serta mewujudkan cita-cita luhur bangsa.
“Menuju pada
satu tatanan masyarakat yang lebih bermartabat. Lebih hidup jiwa raganya dalam
menyalurkan kepedulian dimulai dari sekitar kita rumah ataupun kamar kita dimana
penghuni kamar punya tanggung jawab menjaga kamar dan rumahnya. Agar selalu
rapi, nyaman, aman, sejuk dan harmoni,” paparnya.
Tambahkan Komentar