Oleh: Audia Widyaningrum
Kecantikan adalah konsep yang seringkali diperdebatkan dan dipandang berbeda oleh setiap individu. Bagi sebagian besar orang, kecantikan identik dengan penampilan fisik yang menawan, kulit mulus, rambut indah, atau bentuk tubuh ideal yang sering digambarkan dalam media massa. Namun, apakah benar kecantikan hanya sebatas itu? Saya berpendapat bahwa kecantikan jauh lebih kompleks dan mendalam daripada sekadar apa yang terlihat oleh mata.
Pandangan masyarakat tentang kecantikan sangat dipengaruhi oleh standar budaya dan tren yang terus berubah. Apa yang dianggap cantik di satu era atau wilayah bisa jadi tidak berlaku di tempat lain. Ini menunjukkan bahwa standar kecantikan eksternal seringkali artifisial dan dipaksakan, alih-alih mencerminkan esensi sejati dari keindahan. Seringkali, tekanan untuk memenuhi standar ini dapat menyebabkan ketidakamanan dan bahkan masalah kesehatan mental bagi individu yang merasa tidak mampu mencapainya.
Saya percaya bahwa kecantikan sejati berasal dari dalam diri. Ini adalah kombinasi dari berbagai aspek yang membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Kebaikan hati, empati, kecerdasan, rasa humor, integritas, dan semangat yang kuat adalah elemen-elemen yang secara intrinsik membuat seseorang memancarkan daya tarik yang abadi. Ketika seseorang memiliki kualitas-kualitas ini, mereka akan terlihat menarik tidak peduli bagaimana penampilan fisiknya. Senyum tulus, mata yang memancarkan kehangatan, atau cara seseorang memperlakukan orang lain dengan hormat, adalah contoh-contoh keindahan yang jauh lebih berharga daripada riasan mahal atau pakaian bermerek.
Selain itu, rasa percaya diri dan penerimaan diri juga merupakan komponen penting dari kecantikan. Seseorang yang merasa nyaman dengan dirinya sendiri, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, akan memancarkan aura positif yang menarik orang lain. Kecantikan bukanlah tentang kesempurnaan, melainkan tentang bagaimana kita merawat diri, baik secara fisik maupun mental, dan bagaimana kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.
Pada akhirnya, saya berpendapat bahwa kecantikan adalah tentang keberagaman dan keunikan. Setiap individu memiliki keindahan tersendiri yang tidak dapat dibandingkan dengan orang lain. Alih-alih mengejar standar yang tidak realistis, kita seharusnya merayakan keunikan diri dan orang lain. Mari kita definisikan ulang kecantikan sebagai sesuatu yang inklusif, merayakan esensi kemanusiaan, dan lebih fokus pada apa yang ada di dalam hati daripada hanya yang terlihat di permukaan.
Tambahkan Komentar