oleh : Ratna Sari
Seblak dikenal sebagai makanan yang mampu membangkitkan semangat dan memperbaiki mood, terutama bagi pecinta makanan pedas. Hidangan khas Bandung ini menyajikan kombinasi unik dari kerupuk basah, bumbu kencur, cabai, dan berbagai topping seperti sosis, bakso, makaroni, hingga ceker ayam. Dengan rasa yang pedas, gurih, dan aroma khas, seblak menjadi pilihan favorit untuk mengusir rasa bosan, stres, dan kantuk.
Kandungan cabai yang tinggi dalam seblak mampu merangsang tubuh melepaskan endorfin, hormon yang memberikan efek bahagia dan mengurangi rasa sakit. Tidak heran jika setelah menyantap seblak, banyak orang merasa lebih bersemangat dan suasana hatinya membaik. Bahkan, di kalangan remaja, makan seblak dianggap sebagai salah satu bentuk "healing" sederhana yang menyenangkan.
Namun, di balik kenikmatan dan manfaat emosionalnya, seblak juga menyimpan potensi bahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Kandungan cabai yang ekstrem bisa memicu gangguan lambung, seperti maag atau iritasi usus. Tak hanya itu, banyak penjual menggunakan kerupuk dan bahan tambahan yang mengandung MSG berlebihan, pengawet, atau pewarna makanan yang tidak selalu aman untuk tubuh jika dikonsumsi terus-menerus.
Selain itu, topping seperti sosis, bakso, dan ceker ayam sering kali bukan berasal dari bahan segar, melainkan produk olahan yang tinggi lemak jenuh, natrium, dan kolesterol. Konsumsi dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes, hingga gangguan jantung. Kebiasaan mengonsumsi seblak larut malam juga bisa mengganggu sistem pencernaan dan menambah beban kerja lambung saat waktu istirahat.
Dengan demikian, meski seblak bisa menjadi makanan yang meningkatkan mood dan menggugah selera, konsumsinya tetap perlu dikontrol. Menikmati seblak sesekali tentu tidak masalah, terutama jika dibuat sendiri di rumah dengan bahan yang lebih sehat. Namun, jika dijadikan makanan rutin harian, seblak justru bisa menjadi pemicu masalah kesehatan yang serius.
Seblak adalah bukti bahwa sesuatu yang menyenangkan belum tentu aman jika dikonsumsi berlebihan. Oleh karena itu, bijak dalam memilih makanan dan menjaga pola makan sehat adalah kunci agar kita bisa menikmati makanan favorit tanpa mengorbankan kesehatan.
Tambahkan Komentar