Oleh : Tri Nadya septiyaningrum
Surabi merupakan salah satu kuliner tradisional Indonesia yang telah dikenal luas oleh masyarakat, khususnya di Pulau Jawa. Meskipun berasal dari budaya yang sama, surabi di setiap daerah memiliki ciri khas yang unik, seperti yang tampak pada Surabi Bandung dan Surabi Temanggung. Kedua jenis surabi ini mencerminkan adaptasi lokal terhadap bahan, cita rasa, dan cara penyajian, yang memperkaya khazanah kuliner nusantara.
Surabi Bandung dikenal sebagai makanan khas Jawa Barat yang berbahan dasar tepung beras dan santan, dimasak di atas tungku tanah liat menggunakan cetakan khusus. Surabi ini populer karena berbagai varian rasa modern dengan toping seperti cokelat pisang susu, oncom, telur, ayam mayonaise, keju, durian, nangka bahkan topping es krim. Menurut situs resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Surabi Bandung telah mengalami modernisasi sejak awal tahun 2000-an demi menarik selera generasi muda, namun tetap mempertahankan proses masaknya yang tradisional.
Berbeda dengan Surabi Bandung yang mengalami banyak inovasi, Surabi Temanggung cenderung mempertahankan cita rasa klasik. Di daerah pegunungan ini, surabi biasanya dibuat dari campuran tepung beras dan kelapa parut tanpa santan, lalu dibakar di atas tungku kayu. Tekstur surabi Temanggung lebih padat dan gurih, disajikan dengan gula merah cair (kinca). Surabi ini kerap dijual di pasar-pasar tradisional seperti Pasar legi Parakan atau Pasar kliwon Temanggung, yang masih menjadi pusat kuliner rakyat. Berdasarkan wawancara dengan beberapa penjual di Pasar Kliwon Temanggung, surabi lokal dibuat menggunakan bahan-bahan hasil tani sekitar seperti kelapa lokal dan beras giling, yang memberikan rasa otentik dan alami.
Kedua jenis surabi ini menjadi contoh bagaimana tradisi kuliner tetap hidup dan beradaptasi. Jika Surabi Bandung mencerminkan perpaduan antara tradisi dan modernitas, maka Surabi Temanggung adalah lambang keteguhan pada keaslian rasa. Keduanya menyuguhkan pelajaran penting tentang keberagaman budaya pangan di Indonesia, sekaligus menjadi warisan yang patut dijaga dan dikenalkan kepada generasi mendatang.
Tambahkan Komentar