Ilustrasi: Suasana pembelajaran di kelas. (Foto: Dian/Tabayuna.com).
Jakarta, TABAYUNA.com - Mendikbud (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa saat ini pemerintah berencana menyusun kurikulum baru sebagai pengganti Kurikulum 2013 (K13).

Baca juga: PKB Secara Tegas Tolak Full Day School

Rencana ini merupakan hasil rapat oleh Menteri Muhadjir dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Rabu, 2 Agustus 2017.  "Beliau (Presiden Joko Widodo), meminta supaya kurikulum ditata lagi," ujar Muhadjir ketika dicegat di kompleks Istana Kepresidenan seperti dilansir dari Tempo.co.

Menurut Mendikbud, kurikulum baru ini tidak akan jauh berbeda dibandingkan dengan Kurikulum 2013. Justru Malah, pada kurikulum baru yang tengah disusun ini merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya. Yang membedakannya ialah masalah fleksibilitas dan kejuruan.

Wajib Baca: Desakan Reshuffle Mendikbud Muhadjir Effendy Makin Kuat

Mendikbud berharap, kurikulum baru ini nantinya dapat lebih mudah disesuaikan dengan kebutuhan pasar atau dunia kerja.  Sebagai catatan, Kurikulum 2013 menyorot pada perampingan dan penambahan materi ajar. Materi yang dirampingkan, seperti Bahasa Indonesia, IPS, dan PPKN.

Sedangkan materi yang ditambah adalah Matematika yang mengacu pada standar internasional seperti PISA.  "Misalnya begini, jurusan elektronika itu kan terlalu luas. Nah, maunya Bapak Presiden Joko Widodo itu lebih spesifik lagi agar proses belajar mengajar merespon kebutuhan pasar yang terus berubah," kata Muhadjir.

Wajib Baca: Ulah Mendikbud Muhadjir Effendy Makin Brutal, Tiga Tokoh Penyebar Islam Kalsel Dihapus

Muhadjir tak menjelaskan lebih lanjut apa pengembangan lainnya dari Kurikulum 2013. Ia hanya mengatakan bahwa kurikulum ini nantinya akan berdampak menyeluruh. (TB4).
Bagikan :

Tambahkan Komentar