Oleh: Moh Aflah (si anak kampung)

Miris, sungguh sangat miris sekali, Jika sunnah diragui, padahal Hadist tentang kesunnahan berkuda, berenang dan memanah bertebaran dalam kitab-kitab sunan secara jelas dan pasti. 


Baca juga: Islam di Indonesia Bisa Besar Jika NU, Muhammadiyah dan FPI Bersatu 

Terlebih yang meragui adalah situs yang mengatasnamakan situs resmi Nahdlatul Ulama'. Sungguh saya merasa sangat malu. 

Hadist-hadist Rasul itu untuk dibaca, difahami kemudian diamalkan. Mempermasalahkan membaca Hadist Rasul untuk diamalkan itu orang bahlul bin bebal. 

Sekecil apapun mengamalkan perbuatan sunnah itu bernilai pahala, bahkan hanya sekedar mencelupkan lalat yg hinggap ke minuman jika niatnya mengamalkan sunnah, pasti nilainya pahala. 

Baginda Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

مَنْ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِى فَعَمِلَ بِهَا النَّاسُ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا

Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun.

Bentuk yang lebih parah dari sekedar menolak, Meragui sunnah adalah mengolok-olok Sunnah,  hal itu dilakukan oleh pengekor dari situs yang meragui sunnah berkuda dan memanah tersebut, pastinya mereka ini orang awam lagi jahil namun sok kuminter mengomentari perihal agama.  

Dan orang-orang yang berupaya berjalan di atas sunnah pun juga tak lepas dari bahan olok-olok mereka. Seperti Ustadz Arifin Ilham, ustadz yusuf mansur, ustadz aagym, dll,  Diolok-olok karena mengamalkan sunnah berkuda dan memanah.  

Lebih miris lagi dengan terang-terangan menolak sunnah Nabi karena dinilai tidak sesuai dengan akal atau realita zaman menurut apa yang mereka sangka. 

Sangat disayangkan bila sikap-sikap seperti ini justru ada pada orang-orang yang mengatasnakaman Nahdlatul Ulama'.

Saya ragu, orang yg menulis dalam screnshoot dibawah ini mempunyai pendidikan agama yg baik. Pasti ada yg salah dalam tarbiyah dan pendidikan nya

Padahal lisan-lisan Ulama' mengatakan bahwa kita wajib mengagungkan Sunnah Nabi.

Baginda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :  عَلَيْكُمْ بِالرَّمْيِ ، فَإِنَّهُ خَيْرٌ لَعِبِكُمْ

Hendaklah kamu latihan memanah karena memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu. (Riwayat ini mempunyai sanad yang baik)

Tentu setiap perbuatan sunnah itu ada hikmah tersembunyi. Dan mengandung kebaikan bagi yang mengamalkan nya. 

Memanah melatih emosi untuk menempatkan 'target' pada satu sasaran. Jika emosi kita terganggu, sudah pasti target akan mudah melenceng. 

Secara tidak langsung olahraga ini melatih kita untuk belajar tenang dan mengendalikan emosi. Seseorang yang tidak tenang, gugup, pemarah, kurang sabar bukanlah seorang pemanah yang baik.

Semoga menjadi bahan renungan, Berhentilah mengolok-olok sunnah, jika tak suka Sunnah, diamlah. 

Mengolok-olok orang yang berupaya berjalan diatas sunnah akibatnya fatal. Malas mengamalkan sunnah, jgn lakukan, Namun jangan sampai mengolok-olok apalagi meragui sunnah, khawatir mati su'ul khatimah. 

Moh Aflah 
Di 
Kampung halaman
Bagikan :

Tambahkan Komentar