Pamulang, TABAYUNA.com - Al-Fatih yang memiliki nama Mehmed al-Fatih merupakan sosok pahlawan yang berhasil merebut Istambul yang sudah ratusan tahun dikuasai oleh bangsa Romawi. Pada saat itu, al-Fatih masih berumur relatif muda, namun kegigihannya untuk menaklukkan Bizantium yang menjadi wilayah kekuasaan Romawi Timur. Di antara kecerdikan al-Fatih, ia mampu mengarahkan pasukan kapalnya berjalan melalui jalur darat.

Cerita inspiratif yang disampaikan oleh Habib di hadapan para santri Kampung Hafiz bawah Sutet itu untuk membangkitkan semangat para santri memiliki ide kreatif namun tetap hafal al-Quran, sebagaimana yang menjadi visi misi Kampung Hafiz.

Al-Fatih berjuang untuk Allah, kata Habib, sehingga selanjutnya bisa menyelamatkan masyarakat dari penindasan yang dilakukan oleh orang-orang kejam.

Bagi Habib, cerita inspiratif ini mengandung banyak nilai. Di antaranya nilai pribadi yang dimiliki oleh al-Fatih selain sebagai orang yang hafal al-Quran, tetapi tetap bisa menjadi panglima yang handal. Namun ada juga nilai toleransi yang dilakukan oleh al-Fatih.

"Cerita al-Fatih memang cerita perjuangan yang diwarnai dengan peperangan. Tapi peperangan yang seperti itu hanya terjadi di zaman dahulu dan sekarang yang relevan hanya ibrahnya. Bukan tekstualnya," pungkas Habib. (TB44/anw).
Bagikan :

Tambahkan Komentar