Cilacap, TABAYUNA.com - Sejumlah kiai di Cilacap dan Banyumas siap "ngewangi" pasangan Sudirman Said - Ida Fauziyah dalam Pilgub Jawa Tengah 2018.

Pengasuh Ponpes Miftahul Huda, Kroya, Cilacap KH Syu'ada Adzkia mengatakan sudah sreg dengan pasangan dengan slogan Mbangun Jateng, Mukti Bareng ini. "Saya akan berusaha ngewangi (membantu)," ujarnya saat menerima kedatangan bakal calon wakil gubernur Jateng Ida Fauziyah di kediamannya, Minggu (11/2/2018).

Rois Syuriah PCNU Cilacap ini juga sudah berbicara dengan sejumlah kiai di Cilacap maupun Banyumas. "Saya sudah katakan, pilihan pada pak Sudirman dan bu Ida," katanya.

Di Cilacap, Ida juga mohon doa restu kepada, Nyai Hj Chasbullah Badawi, Nyai Hj Umi Fauziyah, serta pengasuh Ponpes Al Ihya Ulumaddin
Kesugihan, Cilacap KH Imdadurrohman al Ubudi, KH Suhud Muchson, dan KH Kharir Mukharir. Di tempat ini, mantan ketua umum Fatayat juga mendapat restu dan doa atas langkahnya maju dalam pilgub.

Hal serupa juga disampaikan Ketua Jami'iyah Ahli Thoriqoh al Mu'tabaroh An Nahdliyyah Cilacap KH Achmad Sulasih. "Semua harus bekerja," tuturnya.

Sebelumnya, di Banyumas, pengasuh Ponpes Roudhotul Qur'an, Desa Sirau Kemranjen KH Attabik Yusuf Zuhdi turut meminta para santrinya mengajak keluarga untuk memenangkan pasangan ini.

Attabik juga sudah melihat latar belakang Ida yang pernah menjadi santri di pondok pesantren. "Semoga bisa menjadi santri yang bermanfaat bagi masyarakat Jawa Tengah," tegasnya.

Di Banyumas Ida juga minta doa restu kepada pengasuh Ponpes Roudhotut Tholibin Desa Sirau, Kemranjen, Banyumas KH Mukhosis Noor. Dalam pertemuan itu, Kiai Mukhosis juga mendoakan, agar apa yang diharapkan Ida dalam Pilgub tercapai.

"Semoga berhasil, memberi manfaat pada banyak orang termasuk para santri," tuturnya.

Mantan ketua umum Fatayat NU ini juga melakukan silaturahmi dan mohon doa restu ke pengasuh Ponpes Al Falah, Jatilawang, Banyumas KH Ahmad Sobri. Ditempat ini, kiai Sobri juga menyatakan siap membantu Ida Fauziyah dalam Pilgub.

Ida Fauziyah sendiri mengaku, silaturahmi kepada kiai terus dilakukan di berbagai daerah. Hal ini tak lepas dari langkah awalnya saat mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Saat mendaftar saya memulai dari kantor PWNU. Jadi sudah semestinya saya juga silaturahmi dengan kiai-kiai di daerah," katanya.

Silaturahmi dengan kiai itu, kata dia, memberikan energi positif padanya. "Selain doa dan restu, mereka juga akan ngewangi. Ini yang membuat tugas saya semakin ringan," beber dia. (Tb44/hrs).
Bagikan :

Tambahkan Komentar