Oleh: Achmad Fauzan
Peresensi merupakan mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah STAINU Temanggung

Judul Buku : 30 Hari Jadi Murid Anakku
Penulis : Mel
Penerbit: Akoer
Kota Terbit: Jakarta
Tahun Terbit: Mei 2009
ISBN : 978-979-1038-16-4
Jumlah Halaman: 224

Resensi ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Lanjutan yang diampu Hamidulloh Ibda, M.Pd

Gagasan Utama:
Banyak kearifan hidup yang selama ini luput atau bahkan kita abaikan, “dipertontonkan” anak dengan sengaja ataupun tidak, guna menyentil kita; apakah kita telah menjadi orang dewasa yang arif dan bijaksana atau belum.

Gagasan Tambahan :
Selama ini, dalam pola pengasuhan terhadap anak, umumnya orangtua cenderung memaksakan nilai-nilai yang mereka yakini baik, padahal belum tentu baik bagi anak. Atau mungkin pemaksaan prilaku agar begini dan begitu sesuai dengan mau dan keinginan orangtuanya. Dan itu, ternyata benar-benar salah kaprah bila kita menyimak buku karya Mel ini.

Mel yang “belajar” dari kehidupan dua jagoan kecilnya, menemukan nilai-nilai yang selama ini luput dari perhatian kita. Walau terkadang kita bisa juga menyadarinya, namun cenderung menganggapnya sebagai hal biasa yang berkembang dan bertumbuh dari anak untuk sekadar menjadi perhatian saja, bukan untuk diterapkan sebagai sebuah nilai yang mengerti bagaimana seharusnya orang dewasa berbuat. 

Apa saja nilai itu? Di antaranya, menurut Mel, anak-anak sebenarnya bisa menempatkan mana realita dan imajinasi, sebagai pengingat bagi orang tua, mengajarkan untuk berkompromi dengan mereka dan banyak lagi hal lainnya.

Kelebihan dan Kekurangan Buku 
Kelebihan:
Pembaca dapat mengingat kembali moralitas yang semakin langka di tengah kehidupan kita: Betapa perlunya orangtua belajar kejujuran dan kegembiraan bersahaja dari anak-anak mereka. Komposisi dalam buku ini disusun dengan baik dengan diselipi percakapan sederhana dan puisi-puisi yang manis. Buku ini memberikan kesan yang “dalam” dengan gaya yang ringan.

Kelemahan: 
Buku ini agak banyak menggunakan kalimat dengan bahasa Inggris sehingga mungkin sebagian pembaca tidak dapat langsung memahami maksud cerita karena keterbatasan kemampuan bahasa Inggrisnya.
Bagikan :

Tambahkan Komentar